Rizky memajukan jam keberangkatannya. Sebelumnya ia berencana ke Jogja tepat tanggal 18 Februari. Tapi semua ia rubah karena insiden yang membuatnya tidak tenang. Nathan yang sejak awal membantu hubungan KyFa, dengan senang hati membantu sahabatnya agar bisa kembali bersatu.
"Ini udah malam, bahaya pergi sendirian. Jakarta-Jogja itu jauh gak kaya Condet ke Cibubur. Lagi pula bukannya besok ada syuting, Ky?" tanya Rizna yang coba mencegah kepergian adik semata wayangnya.
"Lo tenang ajah. Gue ditemenin Nathan kok. Urusan syuting gue minta bantuan Edo yang handle."
"Lo harus profesional dong, Ky. Jangan gegabah!"
"Udahlah, Na. Ini urusan gue. Lagian kan emang udah rencana mau ke sana, cuma waktunya ajah yang gue percepat. Tugas lo sampein ajah ke mama, gue minta doa restu. Oke kakakku yang cantiknya kalau lagi ada maunya doang. Bye!"
Suara klakson mobil terdengar. Sepertinya Nathan sudah datang. Rizky pun melenggang menemui sahabat yang sangat ia andalkan. Sebagai sahabat Rizky sejak SMA sekaligus teman nongkrong Bang Randy di Klub Faedah, Nathan yang paling tau hitam-putih perjalanan cerita cinta Rizky dan Syifa. Hingga sekarang saat Rizky meminta bantuannya menemani ke Jogja, tanpa pikir panjang ia menyanggupi.
Selama perjalanan ke bandara, Rizky masih berusaha menelpon Syifa, namun sayang hasilnya nihil. Ia pun frustasi hingga berteriak-teriak di mobil hingga Nathan menoyor kepalanya.
"Jangan kaya orang gila dah. Teriak gak jelas di mobil. Lo pikir ini hutan!"
"Gimana gak gila, gue telponin Syifa dari tadi gak bisa. Pusing gak lo kalau jadi gue."
"Orangnya udah tidur kali."
"Tidur? Ini baru jam 8, Men. Gak mungkin banget!"
Perdebatan mereka dihentikan dengan deringan telpon di ponsel Rizky. Wajahnya tambah menekuk saat tau siapa yang menelponnya.
"Iya, ada apa?"
"....."
"Belum! Lagi gak laper."
"....."
"Iya, nanti aku makan. Ada lagi?"
"......"
"Santai ajah. Kan tadi udah dibilangin kalau itu sebatas hadiah ucapan terimakasih ajah. Jadi please! Gak usah geer dan berlebihan. Oiya, kalau boleh, tolong hapus postingan hadiah di instagram kamu. Gara-gara foto itu Syifa salah paham. Oke? Thanks ya, Megy, bye!"
Sambungan terputus tanpa Rizky mendengar lagi ucapan balasan Megan. Nathan yang mendengar jelas ucapan menohok Rizky barusan benar-benar tidak percaya jika ia mengucapkan kalimat tersebut pada gadis selugu Megan.
"Ucapan lo nyakitin dia, Ky. Harusnya lo bisa nahan emosi dan milih kata-kata yang pas biar dia gak sakit hati."
"Lo gak tau apa-apa. Gara-gara dia, instagram gue penuh vidio dan foto tag dari fans. Dan sekarang gue makin susah buat dapetin Syifa lagi."
Nathan pun menyudahi topik pembicaraan yang membuat Rizky khawatir. Baru kali ini ia melihat seorang Rizky begitu galau memikirkan hubungan percintaannya.
Mobil silver Nathan berjalan lancar membelah ibukota di bawah langit hitam.
*****
Senin, 17 Februari. Syifa berangkat ke kampus dengan menumpang di mobil Ilham. Jarak rumah yang tidak begitu jauh membuat keduanya sering kedapatan berangkat bersama. Meski sebelumnya sudah menolak, tapi Syifa luluh juga dengan Ilham yang terus memohon.
Setelah tau perasaan Chessy pada Ilham, Syifa jadi merasa tidak enak pergi berduaan seperti ini. Padahal sebelumnya ia sangat enjoy karena tidak harus membawa kendaraan pribadinya ke kampus dan melawan rasa lelah saat pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In One Heart
FanfictionMenjalin hubungan dengan seorang superstar memang harus memiliki hati baja. Melihat pasangan bermesraan dengan lawan main dengan chemistry yang mampu meluluhkan hati para penonton setia. Akankah tatapan mata dengan lawan main mampu menggetarkan hati...