Libur semester tiba. Syifa izin pada Budeh Rina untuk berlibur di Jakarta untuk kumpul bersama keluarganya. Ia tidak sendiri, Chessy dan ketiga teman lainnya pun berniat untuk mudik ke Jakarta untuk melepas rindu.
"Kalau kamu syuting, gak usah jemput. Aku fak mau gerepotin," tolak Syifa saat Rizky keukeh untuk menjemputnya di bandara.
"Ya kan sekalian, Sayang. Abis dari bandara kita ke lokasi. Nemenin aku syuting."
"Apa?! Enak ajah! Harusnya tuh kamu suruh aku istirahat di rumah karena perjalanan jauh. Ini malah mau di bawa ke lokasi. Enggak deh enggak. Aku dijemput Bang Nawa atau Bang Ndi ajah."
Megan melihat jelas bagaimana bahagianya Rizky saat sedang video callan dengan Syifa.
"Posisi aku mulai terancam. Perhatian Kak Rizky akan berkurang untuk aku. Aku gak mau, Tuhan. Aku mau Kak Rizky tetap di samping aku. Maaf aku egois, Syif."
Megan menghampiri Rizky yang masih ngobrol dengan Syifa dengan nasi kotak dan gelas di tangannya.
"Kak, ini makan siangnya. Jangan telat makan ya. Nanti aku sedih kalau kakak sakit," ujar Megan sedikit berteriak seraya menghampiri Rizky.
"Waduh-waduh, thankyou, Megan. Repot banget sih."
"Enggak repot kok. Udah biasa kan aku siapin makan buat kakak," ujar Megan seraya memberikan makan siang pada Rizky, "aku take dulu ya. Dihabisin loh."
Syifa mendengar jelas dari ponselnya bagaimana Megan begitu perhatian pada kekasihnya. Ada rasa bersalah sekaligus iri menyergap hatinya.
"Hei, kenapa? Kok wajahnya berubah? Tadi masih ceria perasaan," ucap Rizky dan mulai memasukan satu suap nasi ke dalam mulutnya.
"Aku berhutang sama Megan. Harusnya aku yang siapin semua itu. Bukan Megan. Maaf ya, aku kurang perhatiin kamu selama ini."
Rizky menyimpan nasi boxnya dan mendekatkan wajahnya di layar.
"Siapa bilang kamu gak perhatiin aku? Bahkan kamu selalu ingetin aku untuk solat, istirahat, banyak minum air putih dan jangan lupa makan setiap harinya. Sesederhana itu perhatian kamu bisa buat mood aku baik. Itu lebih dari segala-galanya."
Keduanya pun mengakhiri perjumpaan lewat handphone karena harus menyelesaikan tugas masing-masing. Rizky yang harus kembali syuting dan Syifa yang mengepak barang-barang bawaannya ke dalam koper. Besok pagi ia akan berangkat ke Jakarta bersama keempat temannya.
"Kak, besok kita nonton yuk," ajak Megan di sela kegiatan syutingnya bersama Rizky.
Keduanya sedang beradegan di atas motor sport saat ini. Megan memeluk pinggang Rizky sedikit kuat dan kepala yang bersandar pada bahu.
"Sorry, Megy. Kayanya gak bisa."
"Loh, kenapa? Besok kan kita break cepet. Ada film bagus loh."
"Besok Syifa pulang. Aku mau we time an sama dia."
"Kakak gak capek? Cibubur ke Jakarta Timur kan lumayan."
"Demi cinta apa sih yang enggak? Lebih capek nahan rindu dari pada lelah fisik."
Megan merasa posisinya sekarang semakin sulit mendapatkan perhatian Rizky lagi. Ia tau Rizky pasti akan memilih bersama Syifa yang notabennya berstatus kekasih, ketimbang dirinya yang hanya dianggap Rizky sebagai adik. Tidak lebih!
KAMU SEDANG MEMBACA
Stuck In One Heart
FanficMenjalin hubungan dengan seorang superstar memang harus memiliki hati baja. Melihat pasangan bermesraan dengan lawan main dengan chemistry yang mampu meluluhkan hati para penonton setia. Akankah tatapan mata dengan lawan main mampu menggetarkan hati...