Sembilan Belas

3.6K 530 17
                                        

OnGuanlin

Bang, aku minta maaf
Aku udah ngga tahan sama ayah
Jadi aku kabur ke apartemennya Jihoon

Mata Seongwoo berkerut melihat pesan yang dikirim oleh Guanlin tadi malam. Ia menghela nafasnya, kelakuan ayahnya membuat kepala Seongwoo terasa nyeri mendadak.

"Kamu ngga apa-apa Woo? Banyak pikiran lagi? Ngga bagus lho Woo kalau sering-sering mikirin hal yang negatif. Apalagi kalau kamu mikirinnya pas lagi hamil. Aku ngga mau anak kita jelek gara-gara kamu,"

Ttak

Iphone 7 milik Seongwoo mendarat dengan indahnya di kepala Daniel. Beruntung ia memakaikan anti-crack, jadi tidak perlu khawatir jika iphonenya akan retak atau tidak.

"Tolong Niel, aku lagi ngga pengen bercanda sekarang," ujar Seongwoo sambil mengusap wajahnya kasar.

"Hehe, iya maaf maaf..."
"Kesayangannya Danik kenapa? Hm?"

Seongwoo menunjuk iphone 7 miliknya yang ia lempar tadi tanpa mengucapkan apa-apa.

Merasa peka, Daniel mengambil iphone milik Seongwoo kemudian membuka aplikasi LINE. Ia melihat pesan yang dikirim Guanlin tadi malam kemudian membacanya sekilas.

"Masalah sama ayah kamu masih belum selesai?"

Seongwoo menggeleng. "Maaf Niel. Aku ngga ngelakuin apa-apa jadi harus nyusahin kamu terus. Nanti deh, habis aku dapet gaji dari tempat kerja, aku langsung beli apartemen kecil di deket kampus. Sabar dikit ya?"

Daniel menyunggingkan senyumnya lalu mengelus kepala Seongwoo pelan.

"Aku ngga masalah kalau kamu tinggal disini selamanya, Woo. Tapi seenggaknya, beresin dulu masalah kamu sama ayah kamu. Oke?"

Seongwoo mengangguk, membuat Daniel kembali tersenyum tampan.

"Niel, kalau misalnya kamu bosen sama aku, bilang ke aku ya?"

"Untuk apa Danik bosen sama Uwu? Hm? Uwu udah bosen ya sama Danik?" jawab Daniel dengan suara yang sangat di imut-imutkan.

"Iya, Uwu bosen sama bau badan Danik. Masa abis main sodok-sodokan di mobil tadi malem tapi ngga mandi. Bau asem ih," sama seperti Daniel, Seongwoo berucap dengan nada yang di imut-imutkan.

Keduanya terkekeh sedikit. Lalu Daniel berdiri dan menggendong tubuh Seongwoo, berniat membawanya ke kamar mandi.

"Loh? Kok aku di angkat gini? Kan kamu yang mau mandi,"

"Aku maunya mandi berdua Woo. Siapa tau aku khilaf lagi nanti,"

Seongwoo ingin memberontak. Namun tenaganya sudah habis untuk meladeni Daniel tadi malam.

"Kok kamu ngga teriak atau berontak, Woo? Ngaku aja, kamu suka kan kalau aku masukin?"

Seongwoo bisa merasakan wajahnya menghangat. Ia menatap manik milik Daniel lalu mengangguk pelan.

"Asalkan aku ngelakuinnya sama kamu, pasti aku suka. Hehe,"

--

Line: Ayah
Udah berani membangkang ya kamu sekarang

Line: Ayah
Kamu mau ngikut jadi kayak abang kamu? HA!?

Line: Ayah
Pulang sekarang atau terima konsekuensinya nanti

Guanlin hanya menatap nanar layar notifikasinya lalu kembali melanjutkan acara belajar bersamanya dengan Jihoon.

"Itu siapa Lin? Kok daritadi kayaknya hape kamu bunyi terus?" ucap Jihoon bingung karena melihat raut wajah Guanlin yang berubah secara tiba-tiba.

"Eh? Itu bukan siapa-siapa Hoon. Paling cuma sms iseng,"

"Mana sms? Orang bunyinya 'Line' gitu kok. Sini aku mau lihat,"

Jihoon langsung mengambil iphone 8 milik Guanlin dan melihat notifikasi yang tertera di situ. Ia tidak terkejut melihat pesan dari Ayah Guanlin. Toh, Guanlin sudah menceritakan semuanya.

"Udah. Dibiarin dulu, kita lanjut belajar aja ya? Soalnya enak ngeliatin wajah kamu pas lagi ngajar,"

"Apa tadi?"

"Eh ngga-ngga, maksudku enak kalau yang ngajarin aku materi itu kamu. Mudah di mengerti jadinya, hehe,"

Keduanya kembali dalam acara belajar mengajar mereka. Namun dua puluh menit setelahnya, iphone 8 milik Guanlin kembali berbunyi menandakan ada pesan masuk, lagi.

Ia kembali membuka iphone 8 miliknya lalu melihat notifikasi yang tertera. Hatinya seketika lega. Itu Seongwoo yang mengiriminya pesan.

"Bentar ya, Hoon. Bang Seongwoo barusan ngechat. Kamu lanjut aja dulu, nanti baru kamu bisa liatin wajah aku lagi. Oke?" ujarnya kemudian berjalan keluar dari kamar Jihoon.

"Emangnya keliatan banget ya kalau aku suka sama wajah kamu? Hng," gumam Jihoon pelan dengan wajah yang memerah.

--

Ong Seongwoo

Minggu depan habis kamu selesai ujian
Abang tunggu kamu di depan gedung apartemen kita dulu jam 12 siang
Oke?

--

Tenang, ngga bakal di jadiin mpreg, hehe

Kayaknya mulai sekarang aku bakal late update. Nanti deh, kalau minggu depan masih free, aku usahain buat namatin ff ini.

-Dev

Him - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang