Dua Puluh Sembilan

5.7K 435 15
                                    

"Gila, ini tinggi banget Niel,"

Sekarang, kedua insan dengan visual sempurna itu tengah berada di atas Namsan Tower.

Benar kata Daniel, hari ini ia tidak mengecewakan Seongwoo sama sekali. Malah, yang awalnya Seongwoo hanya ingin pergi berbelanja, bermain di game center dan berkeliling sebentar saja di bawa kabur oleh Daniel. Seongwoo pun sedaritadi tidak berhenti mengoceh sana-sini dan malah membuat Daniel gemas sendiri.

"Eh Niel, itu pemandangannya bagus banget tau. Kamu mau tetep disitu aja?" tanya Seongwoo.

Daniel menggeleng. "Aku disini aja ngeliatnya, udah nampak kok. Hehe,"

Pemuda Kang itu takut dengan ketinggian, Seongwoo mengerti. Jadi Seongwoo berinisiatif mendekati kekasihnya itu dan menggandeng lengannya. Sesekali mendusel di bahu lebar milik Daniel.

"Kamu ngga apa-apa kan Woo?" tanya Daniel khawatir saat melihat kekasihnya yang tiba-tiba berubah.

"Harusnya aku yang nanya itu ke kamu Niel, aku tau kok kamu takut ketinggian. Makanya aku kesamping kamu,"

Senyuman merekah di wajah Daniel, membuat Seongwoo ikut tersenyum melihatnya.

"Kamu emang yang terbaik, Woo. Kita ketempat lain sekarang ya? Udah keringat dingin aku,"

Seongwoo mengangguk mengiyakan. Tanpa berpikir panjang, kedua manusia itu akhirnya turun dari Namsan Tower dan berjalan menuju mobil milik Daniel.

--

Setelah beberapa menit melaju, akhirnya mobil Daniel berhenti di pusat perbelanjaan Myeongdong. Katanya sih mau membeli beberapa makanan untuk di makan ketempat selanjutnya. Tapi karena Seongwoo yang sudah lama tidak berbelanja pakaian dan beberapa aksesoris, akhirnya mereka menetap sementara disana.

Mata Seongwoo berbinar melihat banyaknya aksesoris dan pakaian branded yang terpampang nyata. Ia dengan telaten mencari-cari baju kesukaannya dan sesekali tersenyum kecut melihat harga yang tertera.

"Kamu mau yang mana sih Woo? Buruan, nanti keburu malem,"

"Ya sabar dong Niel. Emang kamu mau beliin aku baju yang harganya setara sama 20 mangkok ramen?" jawab Seongwoo sedikit emosi karena tak kunjung menemukan baju dengan harga mahasiswa.

Setelah 1 jam bergulat dengan toko pakaian, Seongwoo dan Daniel keluar dengan satu tas berisi 2 pakaian Seongwoo dan 1 pakaian Daniel. Kok lama banget ya?

Itu karena Seongwoo nya yang kurang memperhatikan. Kenapa harus memilih yang mahal di saat sedang ada diskon besar-besaran.

Untung Daniel sayang sama kamu Woo.

--

"Pelan-pelan dong makannya Woo. Nanti kamu keselek langsung aku tenggelemin mau?"

"Apwaanswi kamwu, nantwi akwu kweslwek bwenwerwan..."
(read: apaan si kamu, nanti aku keselek beneran...)

"Udah-udah, itu di telen dulu," ujar Daniel sambil mengelap mulut Seongwoo yang celemotan akibat memakan tteokbeokki dengan tidak sabar.

Setelah dari pusat perbelanjaan Myeongdeong, Daniel berinisiatif membawa kekasihnya ke Sungai Han. Awalnya ia ingin membawa Seongwoo bermain game sebentar untuk melepaskan penat. Tetapi, karena Seongwoo terlalu lama memilih baju dan hari mulai malam, ia lebih memilih istirahat di Sungai Han saja.

Him - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang