Seongwoo berjalan sempoyongan di gang kecil gelap itu. Pergulatannya dengan orang tuanya tadi sore, membuatnya ingin melepaskan stres yang di alaminya dengan alkohol.
Ia terus berjalan, hingga dirinya tumbang dan terbaring begitu saja di tengah-tengah gang yang tidak memilik pencahayaan sedikitpun.
Selain masalah dengan orang tuanya, ia harus melunasi biaya apartemennya yang sudah telat tiga minggu. Yang berarti dalam waktu dua puluh empat jam kedepan, ia harus segera pindah.
"Astaga, Woo!?" ah, suara itu. Suara rendah milik sahabatnya yang sangat ia sukai.
Daniel, pemuda yang memanggil Seongwoo tadi. Berlari menuju tubuh tumbang Seongwoo dan segera memapahnya pulang.
"Niel, kamu ngapain disini? Mana Sejeong? Kalian udah putus belum?" ucap Seongwoo setengah sadar.
Daniel hanya menghembuskan nafasnya kasar, kemudian kembali memapah Seongwoo menuju rumahnya. Beruntung Seongwoo memilih klub kelas atas yang berada di dekat rumah Daniel, jadi ia bisa membiarkan Seongwoo menginap di rumahnya dulu. Setidaknya untuk sementara.
--
"Eungh..." Seongwoo menggeliat tidak nyaman dari tidurnya. Ia mengerjap beberapa kali sembari memegang kepalanya yang terasa sangat sakit.
'Dimana aku?' monolognya sembari memperhatikan ruangan yang ia tempati sekarang.
"Kamu udah sadar?" ucap seseorang yang baru saja keluar dari kamar mandi.
"Daniel?"
Daniel tidak menanggapinya. Ia membuang handuk yang bertengger di tubuh toplessnya sembarangan dan segera turun ke dapur untuk mengambil sup ayam yang sempat ia buat.
Seongwoo merasa mual dan segera berlari menuju kamar mandi, mengeluarkan semua yang mengisi perutnya kemarin malam.
Setelah merasa agak baikan. Ia kembali duduk di atas kasur yang ia yakini milik Daniel dan kembali memegangi kepalanya.
Iphone 7 miliknya bergetar menampilkan tiga pesan masuk dari orang yang ia hindari untuk saat ini. Ia segera mengeceknya dan matanya memutar malas melihat isi pesan itu.
Ayah
Dimana kamu sekarang?
Pulang atau ayah ngga bakal ngasih uang bulanan lagi
Emang dasar anak ngga tau diri
Atensinya kembali menuju pintu, dimana ia menemukan Daniel yang masih tidak memakai baju dan membawa nampan berisi semangkuk sup dan segelas air mineral.
"Ini, dimakan dulu, udah hangoverkan tadi?"
Seongwoo mengangguk patuh, "Makasih Niel," ucapnya sembari menerima nampan yang diberikan Daniel.
Daniel duduk di pinggir kasur miliknya sembari menunggu Seongwoo makan. Ia sesekali mengecek iphone X miliknya, siapa tahu ada notifikasi dari sang kekasih.
"Mau cerita?" tanya Daniel setelah Seongwoo selesai memakan supnya.
Seongwoo menggeleng sebagai jawaban, ia menyembunyikan wajahnya di lututnya yang ditekuk.
Daniel tersenyum, "Seenggaknya kasih tau masalah kamu, Woo," ucapnya menenangkan.
Seongwoo menghidupkan iphone 7 miliknya, membuka chatroom dengan ayahnya dan melemparkan iphonenya kehadapan Daniel.

KAMU SEDANG MEMBACA
Him - OngNiel
Fiksi Penggemar[End][BxB] Hanya kisah cinta Ong Seongwoo dengan berbagai masalah yang ia hadapi dan dia.