Warn: Seperti biasa, sedikit membosankan.
--
Ini sudah hampir dua tahun Seongwoo dan Daniel berpacaran.
Setiap harinya spesial seperti biasanya. Sedikit bermanis-manis, sedikit mengkhawatirkan satu sama lain, dan sedikit berdebat ketika pikiran mereka tidak satu membuat hubungan mereka menjadi sempurna.
Bagaimana dengan keseharian mereka secara individu?
Kita mulai dari Seongwoo.
Masih bekerja di Cloud Cafe seperti biasanya, tapi kali ini jam nya di tambah mengingat kondisi ekonominya saat ini. Sibuk ngomongin hubungan Minhyun dan Jaehwan dengan dirinya sendiri kalau kedua manusia itu tebar kemesraan di hadapannya. Masih sering berkunjung kerumah Daniel kalau pemuda beruang itu sedang manja.
Tugas kuliah? Mari kita bahas di kesehariannya Daniel.
Sebenarnya tidak banyak aktivitas yang Daniel lakukan jika tidak ada Seongwoo. Hanya rutin berolahraga, menonton film, makan, minum, dan tidur.
Oh iya, masalah tugas kuliahnya Seongwoo. Semenjak Seongwoo tau jika kerjanya Daniel hanya berleha-leha kalau sedang dirumah, Seongwoo berinisiatif memberikan tugasnya kepada Daniel agar pemuda itu mengerjakannya. Bukannya Seongwoo tidak tau diri, selagi Danielnya mau apa salahnya kan?
Bagaimana dengan hubungan Minhyun dan Jaehwan?
Biarkan sajalah dua manusia itu berbahagia. Toh, disini kita lebih mementingkan OngNiel di banding MinHwan, hehe.
--
"Woo, tadi malem Jaehwan lu..."
"Pasti Jaehwannya lucu lagi, iyakan?" sela Seongwoo cepat sebelum Minhyun kembali mengoceh.
Minhyun menganggukkan kepalanya. "Coba aja kamu lihat dia tadi malam Woo, pasti kamu pengen juga di..."
"Di apain?" lagi, omongin Minhyun di sela. Bukan dengan Seongwoo, melainkan dengan Daniel yang baru saja datang untuk menjemput Seongwoo.
"Eh Daniel, ini aku nyeritain kalau Jaehwan itu lucu banget pas aku se..."
"Udah yuk Niel, kita pulang. Kita duluan ya Hyun. Dadah~" Seongwoo kembali menyela ucapan Minhyun dan segera menarik pergi Daniel.
Menyisakan Minhyun yang sudah menahan kesal hingga ubun-ubun karena ucapannya selalu di sela.
"Aku punya salah ya sama mereka berdua?"
--
"Pa, kalau Daniel nikah sama Seongwoo, papa ngerestuin ngga?"
"Seongwoo yang dulu sering main sama Daniel itu ya ma? Ya setujulah, kalau perlu nikah aja langsung, ngga usah minta doa restu dulu,"
Mama Daniel terkekeh mendengar ucapan pria yang sudah hampir berkepala enam itu.
"Emangnya papa ngga aneh gitu, kalau anak kita yang seganteng itu malah belok ke Seongwoo yang jelas-jelas laki-laki?"
Papa Daniel tampak berpikir sebentar. Benar juga apa kata Mama Daniel, tapi kalau si Danielnya udah cinta mati sama Seongwoo, ya mau gimana lagi?
"Sebenernya sih papa kecewa, tapi yang namanya Daniel tetep aja Daniel. Keras kepala, ngga bisa dibilangin..."
"Lagipula, papa suka kok sama si Seongwoo, anaknya baik, rajin juga kalau di lihat-lihat,"
Mama Daniel tersenyum. "Syukurlah kalau papa ngga keberatan sama hubungan mereka. Mama juga seneng kok sama si Seongwoo, hehe,"
Pasangan itu kembali larut dalam aktivitas mereka masing-masing. Sang suami masih asik melihat berita bole terbaru dan sang istri asik mencari episode terbaru drama yang sedang hangat akhir-akhir ini.
"Pa, kan papa lagi free nih. Ngga ada niatan ngajak mama jalan-jalan gitu?" tanya Mama Daniel bosan karena episode drama nya tak kunjung ketemu.
"Mau jalan kemana ma?" tanya Papa Daniel balik tanpa sedikitpun menoleh ke arah Mama Daniel.
"Kemana ya? Mama lagi pengen shopping nih, udah lama banget ngga shopping bareng papa,"
"Pa?"
"Papa?"
"Lah malah tidur,"
--
"Niel," Seongwoo menggoyangkan tubuh Daniel pelan, berharap agar pemuda itu bangun.
"Niel,"
"Danieelllll~" masih tidak ada pergerakan yang di tunjukan oleh Daniel.
Fix, Seongwoo ngambek. Bukan apa-apa, hanya saja, Daniel sudah janji untuk membawa Seongwoo jalan-jalan keliling Seoul hari ini. Namun pemuda itu malah asyik bergadang menonton bola hingga jam 3 pagi.
"Selalu aja gini, kalau gitu mending ngga usah janji. Huft," kesal Seongwoo.
Ia masih setia berbaring di pelukan Daniel sembari mengoceh entah kepada siapa.
"Hng, udah puas ngocehnya Woo?" ujar Daniel setelah bangun karena ocehan Seongwoo sembari mendusel di leher si cantik.
"Ya habis kamunya gitu mulu,"
"Iya iya. Sabar ya sayang, aku masih ngantuk," ucapnya disusul dengan kekehan kecil.
"Daniel ih! Banguuuunn~"
Daniel tertawa. Sungguh, Seongwoo sangat-sangat lucu menurutnya. Lebih lucu dari Jaehwan yang selalu dibilang lucu oleh Minhyun.
Akhirnya, setelah kena omel dan satu bantal dari Seongwoo, Danielpun benar-benar bangun dari tidurnya sembari mengucek matanya.
Namun sedetik setelahnya, ia menarik Seongwoo untuk masuk kedalam dekapannya dan kembali berbaring.
"Daniel! Lepas, buruan mandi!"
"Seongwoo..." Daniel dengan suara huskynya, selalu bisa membuat Seongwoo diam.
"Gini dulu ya sebentar, aku janji deh, ngga bakal ngecewain kamu lagi hari ini,"
Seongwoo menatap Daniel yang sudah tertidur lagi dengan senyuman di wajahnya. Sungguh, jika ia tidak sayang dengan Daniel, ia benar-benar ingin membuang Daniel ke liang lahat sekarang juga.
Tapi karena Seongwoo sudah cinta mati dengan Daniel, apa boleh buat?
--
Terima kasih sudah mau menunggu.
Chap akhir aku post paling lambat bulan ini ya.
See ya~
-Dev

KAMU SEDANG MEMBACA
Him - OngNiel
Fiksi Penggemar[End][BxB] Hanya kisah cinta Ong Seongwoo dengan berbagai masalah yang ia hadapi dan dia.