Maaf kalau cara penyampaian cerita di chap ini agak er...berubah dan terkesan aneh
Happy Reading
--
"Yah, a-aku ngga nyangka kalau ayah ngelakuin ini semua untuk aku sama Guanlin,"
Pria paruh baya itu segera menerima pelukan hangat dari anaknya dengan seulas senyuman di bibirnya.
"Maafin ayah, ayah ngga mau kamu khawatir, nak,"
Sementara Daniel, ia hanya menatap calon suami dan calon mertuanya itu berpelukan dengan mata yang berkaca-kaca.
--
"Niel, kita pulang aja yuk. Pak polisinya serem," ajak Seongwoo gelisah.
Daniel menampilkan senyum teduhnya. "Percaya sama aku, Woo. Mereka ngga bakal jahatin kamu. Kan ada aku disini, nanti aku tinju deh muka mereka biar makin jelek. Janji," Daniel berbicara sambil menunjukkan tinjunya seperti anak-anak.
Kekehan kecil lolos dari mulut Seongwoo, raut wajah Seongwoo juga berubah, dari khawatir menjadi biasa saja. Seperti ucapan Daniel itu selalu membuatnya aman.
Ya emang pada dasarnya bucin. Akan selalu menjadi bucin selamanya.
"Yuk, Woo. Aku temenin deh,"
Daniel menggenggam tangan Seongwoo dan mengajaknya masuk ke dalam ruangan tempat ayahnya di rawat.
Suasana di dalam ruangan itu sangat...bagaimana ya? Mencekam? Begitulah menurut Seongwoo. Maklum, ia sudah trauma ketika di interogasi dengan kedua polisi yang sama kemarin.
"Anda Ong Seongwoo benar?" tanya salah satu polisi tersebut.
Seongwoo mengangguk ragu, takut jika polisi itu akan membentaknya.
Namun nyatanya, nasib buruk tidak akan selamanya berpihak pada Seongwoo. Berhubung dewi fortuna sedang baik hati, pandangan polisi yang memanggil Seongwoo tadi meneduh. Seakan-akan ada kabar bahagia yang menanti.
"Bisa ikut saya sebentar? Ada hal yang mesti saya bicarakan dengan anda mengenai ayahmu," ujarnya lembut.
Lagi, Seongwoo hanya mengangguk mengiyakan dan mengekori polisi tadi keluar ruangan.
"Jadi begini..."
"Ada kabar buruk dan kabar baik yang ada pada saya. Kamu mau dengar yang mana dulu?""Senyaman bapak aja deh. Saya juga ngga tau mau pilih yang mana," jawab Seongwoo grogi.
Polisi itu mengangguk. "Baiklah, saya akan mulai dengan kabar buruk terlebih dahulu,"
"Ayah kamu...em...bagaimana ya menjelaskannya..."
"Ah begini saja, dokter telah mengkonfirmasi bahwa ayah kamu overdosis obat tidur dan sayangnya, ini bukan overdosis biasa,""Alhasil, butuh waktu lama untuknya agar sembuh total dan itu semua harus dalam pengawasan dokter 24 jam. Jadi ia akan di rawat disini lebih lama lagi,"
"Kabar baiknya adalah..."
"Tuan Ong bukanlah orang jahat yang kami incar. Kemarin kami sudah menggrebek salah satu kost-an di dekat apartemen milik anda dan kami mendapat pelaku penyebaran narkoba yang menjebak Tuan Ong,""Ia juga pelaku pembunuhan yang dengan brutalnya membunuh...maaf...mendiang ibu kamu,"
Seketika, pandangan Seongwoo memburam dan air matanya jatuh tanpa aba-aba. Tubuhnya bergetar pelan dan pikirannya blank.
"A-apakah i-itu saja p-pak?" ujarnya lirih.
Sebenarnya, polisi yang ada di depan Seongwoo ini tidak tega untuk memberitahu semuanya kepada Seongwoo. Namun apa boleh buat, ini sudah kewajibannya agar kasus cepat selesai.
"Ah saya baru ingat ada kabar baik lagi..."
"Kami mohon maaf atas kesalahpahaman yang sedang terjadi, sebagai ganti dari menuduh pihak yang tidak bersalah, kami mengembalikan uang yang sempat kami tarik dari rekening anda dengan sedikit tambahan untuk anda, dan pihak kepolisian juga akan menjaga penuh dan membiayai administrasi rumah sakit selama ayah anda di rawat dan sampai kasus ini selesai,"Mendengar penuturan polisi tersebut, Seongwoo menghentikan isakannya dan melongo. Satu lagi hal yang bisa kalian ketahui dari Seongwoo, ia...
mata duitan.
"Beneran pak?" ujarnya dan hanya di beri anggukan dari yang di tanya.
"Ah Seongwoo, untuk melancarkan kasus ini. Saya ingin bertanya satu hal, hukuman apa yang kamu inginkan untuk si pelaku ini terima nanti?"
"Ah saya tidak mempermasalahkan hal itu pak. Biarlah hakim nanti yang memutuskan dengan adil. Saya cuma ingin tidak ada suap-suapan di dalam kasus ini, masa udah besar masih di suap sih?" candanya garing. Benar-benar garing.
"Tapi saya masih bingung satu hal pak..."
"Apa itu?"
"Kenapa ayah saya selalu pulang malam?"
Polisi tersebut tampak berpikir sejenak dengan muka tampannya lalu kembali menatap Seongwoo.
"Ah, Tuan Ong bilang tadi kalau ia punya kerja sambilan di mana-mana dan tidak menentu. Jadi ia selalu pulang larut dan ia bilang terkadang ia juga sibuk memabukkan dirinya sebelum pulang," ujar polisi tersebut mantap.
Seongwoo terharu. Jadi selama ini, ayahnya bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan Guanlin. Dan Seongwoo hanya melihat ayahnya sebagai sampah yang sama sekali tidak berguna di matanya.
"Terima kasih atas informasinya pak. Sungguh, itu sungguh berharga bagi saya," ujar Seongwoo.
Sang polisi hanya memberikan senyuman dan dehaman sebagai jawaban untuk Seongwoo sebelum kembali masuk untuk memanggil rekan satu timnya dan pulang.
Dari sini Seongwoo belajar, bahwa melihat manusia dengan sebelah mata tidaklah baik. Dan ia juga mendapat pelajaran lainnya. Dirinya harus di jadikan pelaku yang salah agar uangnya bertambah banyak.
Dasar, bucin mata duitan.
--
"Sekali lagi, maafin ayah ya nak. Udah buat kamu susah selama ini,"
Seongwoo menggeleng dengan keras, "Ngga yah, aku yang salah. Aku selalu aja nuduh ayah yang ngga-ngga. Padahal ayah udah kerja keras kayak gitu,"
Keduanya masih berpelukan dengan haru. Mengalirkan rasa sayang masing-masing sebagai ayah dan anak.
Menyisakan Daniel yang sudah menangis dalam diam. Memang tontonan yang sangat sayang di lewatkan menurutnya.
--
Kayaknya work ini udah mau end manteman :')
Ah iya maaf kalau chap ini cara penyampaiannya agak ngga jelas dari chapter-chapter sebelumnya. Sebenernya aku juga bingung, tapi ya namanya manusia, pasti tidak luput dari kesalahan.
Walaupun saya tidak pernah meminta, tapi silahkan menekan tombol Vote dan tinggalkan Comment yang berharga untuk work ini, jika work ini berkesan di hati para pembaca.
Dan yang udah nge-Vomment selama ini, aku mengucapkan banyak-banyak terima kasih. Terima kasih udah buat aku mood buat nulis selama ini.
Udah itu aja cuap-cuap sayang dari aku.
Love You Scientist~
-Dev
![](https://img.wattpad.com/cover/152429312-288-k97084.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Him - OngNiel
Fanfiction[End][BxB] Hanya kisah cinta Ong Seongwoo dengan berbagai masalah yang ia hadapi dan dia.