Sembilan

4.4K 683 79
                                    

Warn: A bit boring

"Gimana? Kamu udah deketin si Seongwoo Seongwoo itu?"

Jonghyun mengangguk, "Kalau kamu? Masih sama Daniel kan?" tanyanya balik.

Perempuan di hadapannya mengangguk, "Dia kayanya ngga ada niat buat mutusin aku sampe aku yang mutusin," ujar Sejeong sok tau.

"Hm, bagus bagus. Jadi apa rencananya sekarang?" tanya Jonghyun kemudian menyeruput beer black russian yang terletak dimeja yang ada dihadapannya.

"Kamu pepet terus si Seongwoo, nanti kalau dia udah jatuh sama pesonamu, baru kamu permaluin dia ke seluruh kampus," Jonghyun mengangguk mengiyakan.

"Rencana bagus, emangnya kamu ada masalah apa sama Seongwoo? Dia nampaknya anak baik-baik menurutku,"

"Kamu ngga tau? Aku setiap hari diejek temanku karena Daniel selalu milih dia dibanding aku yang notabenenya itu pacarnya sendiri,"

"Biar kutunjukin rasanya dipermaluin itu gimana," ujar Sejeong kesal.

Jonghyun kembali menegak gelasnya, "Dan untungnya untukku?"

Sejeong menaikkan satu alisnya, "Hm mungkin untungnya kamu bisa nyobain tubuh Seongwoo selama rencananya jalan, terus kalau udah selesai, aku jamin seminggu setelahnya kita bisa menikah," ujar Sejeong tak lupa dengan senyum miring yang menghiasi wajahnya.

Jonghyun tampak terkejut mendengar ucapan Sejeong barusan. Gila! Siapa yang tidak mau menikahi perempuan kaya dan cantik seperti Sejeong. Akan terjamin kemakmurannya dan ketenarannya jika seseorang menikahi Sejeong.

Jonghyun kembali tersenyum miring, "Baiklah, aku setuju. Nyobain tubuh Seongwoo baru tubuh kamu juga ngga buruk," timpalnya.

--

"Kamu mau kemana Woo? Kan sekarang hari minggu,"

Seongwoo menoleh ke arah Daniel yang sedang mengemil jeli kesukaannya.

"Mau ke perpustakaan bentar, mau ikut?" dan jawabannya sudah pasti, tentu saja Daniel akan ikut dengan Seongwoo

Ia segera bersiap-siap dengan mengganti bajunya dan menata rambutnya. Agak berlebihan sih, namun untuk Seongwoo, apa yang ngga?

Setelah dirasa penampilannya sudah oke, Daniel segera menyambar kunci mobilnya dan menggandeng tangan Seongwoo keluar, menuju mobilnya.

Mereka sampai di perpustakaan yang tak jauh dari kampus. Kedunya berjalan beriringan tak lupa dengan tautan tangan mereka yang belum terlepas.

"Waduh, kayaknya ada pasangan baru lagi nih," celoteh bu Soyou, yang menjaga perpustakaan.

Seongwoo dan Daniel hanya saling menatap dan tersenyum malu-malu. Kalau Seongwoo tidak tau harus bicara apa, beda dengan Daniel yang memang merasa jika ia adalah pasangan Seongwoo.

"Mau cari buku apa, Woo?"

"Anatomi," ucapnya singkat kemudian kembali mencari di rak buku.

Daniel tau, Seongwoo hanya bisa fokus ke satu hal dan sayangnya, ketika Seongwoo fokus, ia melupakan dunia. Alhasil Daniel hanya membantu Seongwoo mencari buku tentang anatomi sesekali melirik wajah serius milik Seongwoo.

"Woo, ini aku udah dapet bukunya. Ada lagi yang mau di cari?"

Seongwoo menolehkan kepalanya melihat Daniel, ia tersenyum. "Cepet banget kamu dapetnya, hebat kamu Niel," ujarnya sambil mengacungkan jempolnya dan tak lupa dengan wajah yang diimut-imutkan.

Daniel nyengir tidak jelas, melihat Seongwoo seperti itu membuatnya tidak tahan. Ia segera menarik Seongwoo ke rak paling belakang di perpustakaan.

"Niel kita mau ngapain?"

Daniel mendekatkan wajahnya dengan wajah Seongwoo hingga Seongwoo dapat merasakan deru nafas mereka berbenturan. Dengan jarak yang sangat dekat seperti ini membuat Seongwoo gugup seakan mau mati.

"Kamu wangi," ujarnya sedikit berbisik.

Tubuh Seongwoo sedikit meremang mendengar suara rendah milik Daniel. Dengan pura-pura polos atau lebih tepatnya, pura-pura bego. Seongwoo berusaha mendorong dada bidang milik Daniel dan bercanda.

"Ya wangilah, kan aku mandi pake sabun. Emangnya kamu, mandi bebek," ujar Seongwoo sama, dengan sedikit berbisik dengan kekehan yang dipaksakan.

Ekspektasi Seongwoo berbeda dengan yang terjadi sekarang. Daniel semakin memajukan wajahnya dengan wajah milik Seongwoo. Membuat Seongwoo merinding seketika, dan memejamkan matanya. Ia bisa mencium aroma maskulin yang begitu memabukkan dari tubuh Daniel.

"Niel?" ucapnya pelan saat tidak merasa ada pergerakan lagi dari Daniel.

Ia segera membuka matanya, dan melihat Daniel sedang memperhatikannya dengan senyum bodohnya.

"Kamu lucu, Woo. Udah yuk pulang, keburu malem nanti,"

Jujur, Seongwoo kecewa dengan perilaku Daniel yang seakan-akan membawanya terbang tinggi namun nyatanya ia selalu berada di bawah.

Dengan berat hati, ia segera berjalan kemeja perpustakawan untuk meminjam buku anatomi dan pamit kemudian berjalan melewati Bu Soyou yang sudah memasang muka tidak enak.

"Astaga, kenapa banyak orang bermaksiat disini ya?"

--

Nih, yang minta triple up hehe.

Kasih konflik dikit gapapalah ya :))
Mood aku lagi bener hari ini, jadi ya gitu.

Salam sesama pecinta OngNiel~

-Dev

Him - OngNielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang