Tidak pernah terbayang dalam pikiran Kim Namjoon sebelumnya, bahwa putera semata wayang yang baru saja lahir dari rahim Kim Seokjin adalah seorang Omega.
Rare Omega.
Dengan hati yang remuk redam, Namjoon memandang mate-nya yang masih tertidur akibat pengaruh obat bius, dari balik kaca. Sedari awal mereka memang begitu antusias dan tidak sabar menantikan putera yang diyakini adalah seorang Alpha, sama seperti sang Ayah.
Namun takdir berkata lain. Bayi yang lahir nyatanya adalah seorang Omega, seperti Seokjin. Dan seolah takdir belum puas untuk meledeknya, Namjoon harus menelan kekecewaan baru. Rahim Seokjin harus diangkat segera setelah melahirkan puteranya. Yang berarti tidak akan ada lagi penerus Kim Namjoon yang memiliki darah Alpha sepertinya.
Tangan Namjoon terkepal kuat sampai buku-buku jarinya memutih. Ia menempelkan kening pada jendela kaca dan merasakan matanya begitu perih. Sekuat tenaga ditahannya air yang berkumpul di pelupuk mataーtidak, dia tidak boleh menangis.
Dia harus kuat, demi Seokjin. Demi Omega yang sangat ia cintai.
"Jinnie-ah, kau harus kuat Sayang," bisik Namjoon dengan suara serak.
Suara ketukan sepatu kulit berjalan ke arahnya, namun Namjoon tetap bergeming.
"Kim Namjoon?"
Mendengar namanya disebut, baru lah pria itu menoleh dan berdiri tegak.
"Park Seojoon."
Park Seojoonーsahabat terbaik Kim Namjoon, yang juga dokter yang membantu persalinan sang Omegaーberjalan mendekat dan menepuk bahu sahabatnya dengan sorot mata prihatin. Ia tahu bahwa Namjoon begitu hancur saat ini dan ia tidak bisa berbuat banyak selain memberikan pasangan tersebut dukungan moril.
"Masuklah ke dalam, Namjoon-ah. Seokjin membutuhkanmu," ujar Seojoon.
Namjoon terdiam sejenak, namun matanya segera beralih pada sosok cantik yang tengah tertidur pulas. Begitu tenang dan damai. Membuatnya ingin segera merengkuh tubuh kurus itu dalam dekapannya.
"Aku takut, aku sangat takut," suara berat Namjoon bergetar hebat, "Aku tidak ingin melukainya dengan berita seperti itu. Bagaimana kalau dia bertanya? Apa yang harus kukatakan padanya?"
"Jujur adalah jawaban yang paling tepat, Namjoon-ah. Karena kau yang paling tahu betapa Seokjin sangat tidak suka dengan kebohongan."
Tangan Namjoon terasa dingin. Ingin sekali ia mengatakan kebohongan, apa saja, asalkan kekasihnya tidak turut hancur sepertinya. Namun yang dikatakan Park Seojoon benar adanyaーKim Seokjin sangat tidak suka dengan kebohongan.
"Masuklah," Seojoon membujuk kembali. "Kau Alpha yang kuatーtidak, kalian pasangan yang kuat. Aku percaya itu," sahutnya dengan tepukan ringan di pundak Namjoon, lalu Seojoon pamit undur diri sebelum Namjoon sempat membalasnya.
.
.
.Ketika akhirnya Namjoon memutuskan untuk masuk ke dalam ruangan di mana Seokjin dirawat, kekasihnya itu tengah menatap langit-langit kamar dengan pandangan kosong. Namjoon menghela napas sejenak, sebelum akhirnya ia berdeham, mengembalikan Seokjin menuju dunia nyata.
"Namjoon-ie?"
"Hai, Sayang. Bagaimana kabarmu hari ini?" Namjoon berjalan dengan gagah menghampiri Seokjin, membuat pria Omega tersebut tak urung mengulas senyum tipis. Ia rindu, rindu sekali pada pria tampan itu. Ah, berapa hari mereka tidak bertemu?
"Jauh lebih baik," sahut Seokjin. "Setidaknya saat ini aku sudah bisa merasakan jari-jari kakiku sendiri."
Kim Namjoon tersenyum getir mendengarnya. Ia meletakkan buket bunga lily pada nakas, lalu duduk di atas kursi yang tersedia tepat di samping ranjang.

KAMU SEDANG MEMBACA
Love Cycle ✔
FanficSudah dari awal, Kim Taehyung tahu di mana seharusnya hatinya berlabuh. Dan Park Jimin tahu dia adalah Beta yang tidak seharusnya jatuh cinta pada Omega. Hanya sajaー Min-V-Kook main pair #minv a bit slight pair #kookv #ABOuniverse #alpha #beta #ome...