Appetizer

5.2K 545 75
                                    

Tidak pernah terbayangkan dalam pikiran Kim Namjoon sebelumnya, bahwa putera semata wayang yang baru saja lahir, adalah seorang omega.

Rare omega.

"Joon-ie..." panggil Seokjin lirih. Suaminya menoleh, lalu membelai rambut omega-nya yang terbaring lemah di ranjang pasien dengan penuh sayang. Pria tampan itu tersenyum,

"Omega. Anak kita omega, Sayang," ujar Namjoon dengan suara tertahan.

Di detik yang sama, Seokjin menangis. Ia memeluk tubuh suaminya erat, sembari bergumam,

"ーmaafkan aku sayang, maafkan aku..."

.
.
.
.
.

Kedua bocah berumur empat tahun tengah begitu asyik menonton anime Digimon, sampai akhirnya salah seorang bocah dengan pipi gempalnya berdiri, membuka bibir dengan wajah terpukau—takjub.

“Hei, Hyungie-ah, kau lihat itu?” Ia menoleh dengan senyum yang merekah merah.

Bocah disampingnya—yang ini berwajah manis dengan manik bulat sewarna arang—menoleh, lalu menaikkan alis. “Kenapa?” tanyanya polos, seraya mengunyah pocky dengan tatapan bingung.

“Taichi!” seru bocah berpipi gempal. Ia kembali mengarahkan matanya ke layar televisi dan berujar lagi,”—dia merubah Agumon menjadi Greymon! Keren ih! Aku ingin sepertinya!"

Melihat sahabatnya tertawa girang dan berapi-api, bocah manis yang tengah terduduk di lantai juga ikut tertawa. Lucu sekali. Kebetulan ia juga menyukai salah satu tokoh anak terpilih bernama Taichi itu.

"Iya, dia keren sekali ya."

"Apa kataku."

“Taichi…Ta-ichi…ah, ICHI!!” si wajah manis memekik.

“Hee?”

“Ichi! Mulai sekarang aku memanggilmu Ichi! Dengan begitu kau sama kerennya dengan dia”

“Ah! Aku suka nama itu!” si pipi gempal buru-buru duduk kembali, memegang erat kedua tangan sahabat manisnya. “Mulai sekarang panggil aku Ichi!”

“Un!”

“Karena aku ingin selalu menjadi nomor satu untukmu!”

[ichi = one, in japanese language]

.
.
.
.
.

“Kau—Ichi?” Wajah Taehyung tampak begitu pucat melihat seseorang yang tengah bersilang kaki bersandar pada dinding batu di tepi anak sungai Cheonggyecheon.

Pria itu menoleh, kedua sudut bibirnya terangkat.

“Ah, Kim Taehyung pemilik ID Sora, benar?” Gigi kelincinya menyembul saat ia tersenyum, membuat hati Taehyung bergetar hebat, “Aku Jeon Jeongguk, pemilik ID Ichi. Senang bertemu denganmu.”

.
.
.
.
.

“Kau milikku, Kim Taehyung. Omega-ku, Cinta yang akan selalu mengisi hatiku.”

Dan Taehyung hanya bisa menangis saat Jeongguk memeluk tubuhnya erat, seerat genggaman tangannya pada pembuka kaleng minuman soda berwarna silver.

.
.
.
.
.

“Ikhlaskan saja dia, Seulgi-ah, aku yakin Jimin akan bahagia nantinya,” Jung Hoseok, masih dengan memegang surat penandatanganan untuk melepaskan segala alat bantu medis, memandang Kang Seulgi dengan hati teriris. Ia tidak bisa melihat sahabat yang sudah dianggap adiknya sendiri itu kini terdiam membisu dengan mata terpejam erat.

Mata yang entah kapan akan membuka kembali, Hoseok pun merasa pesimis dengan hal tersebut.

“Tidak, Hoseok-oppa,” ucap Seulgi di tengah senggukannya,”—aku tidak akan melepasnya, sebelum dia sendiri yang memintaku untuk menjauh dan melupakannya.”

Love Cycle ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang