Echo XXII

958 141 1
                                    

Titania mememegang sesuatu yang mencekiknya. Kakinya terulur-ulur mencoba mencari pijakan.

Di sebelahku Alba berhenti memasang muka tidak peduli dan menatap wanita di atas sapu terbang dengan datar.

Namun di balik riak tenang wajahnya Alba menyimpan sebuah kemarahan besar, yang bisa meledak kapan saja.

Zephyr dan Karen terlihat waspada.

"Le-pas." Suara Titania tecekat. Dia meraung-raung pilu.

Wajahnya mulai memutih tanda tidak ada darah yang bisa mengalir ke sana.

Aku tidak tahan melihatnya!

Tepat ketika aku ingin menerjang ke depan dengan ceroboh, Alba melesat cepat melewatiku. Kakiku berhenti mendadak menimbulkan jejak terseret di tanah.

Entah apa yang dilakukan Alba, aku tidak tahu.

Yang jelas perbuatan Alba seperti lambang bunuh diri.

Dia rela mempertaruhkan nyawanya untuk Titania.

Sebenarnya aku tahu. Sangat tahu!

Meskipun tidak pernah menunjukkannya secara langsung. Alba dan Titania saling menyayangi.

Mereka ... telah melewati berbagai kesulitan hanya berdua.

Alba mengeluarkan banyak asap kelabu. Terdengar bunyi hantaman yang sangat banyak sekali.

Berulang-ulang.

Susul-menyusul.

Alba sedang bertarung dengan wanita misterius itu.

Setelah asap-asap itu mulai hilang, barulah aku bisa melihat apa yang tengah terjadi.

Titania terjatuh di tanah--tidak sadarkan diri dan Alba berusaha tetap melayang dengan tegap, tapi dia tidak berhasil.

Alba roboh lunglai di atas perut Titania.

Wanita di atas sapu terbang itu tertawa kencang.

Aku menelan ludah mendengar suara nyaring aneh miliknya.

Walau tubuh Alba tumbang sekalipun matanya menatap nyalang penuh amarah.

Bukan hanya aku yang paham arti tatapan Alba.

Zephyr dan Karen pun sepertinya mengerti.

Darah monster Alba mendidih. Dan jiwa monster di dalam dirinya ingin mengambil alih tubuhnya bahkan pikirannya.

Sial!

Jika Alba berubah tidak ada yang bisa mengembalikannya ke bentuk semula sekarang.

Dulu, Titania pasti bisa!

Namun Titania tergeletak lemah dengan jiwa tak sadarkan diri.

Bagaimana jika Alba bahkan membunuh Titania dalam wujud monsternya?!

Alba tidak bisa mengendalikan diri saat dalam wujud mengerikan itu. Belum!

Bahkan Alba tidak akan mengenali siapapun jika berubah menjadi makhluk berbadan besar tersebut.

Nafas Alba terengah-engah mencoba meredam emosi.

Namun wanita itu tampak tidak suka dengan pengendalian diri Alba. Karena selang beberapa jeda dia meluncur ke bawah menghantam tempat Titania dan Alba berada.

Menimbulkan bunyi bedebum kuat.

Abu berserakan akibat hantaman itu.

"Kau!" teriak Alba.

Ocean EchoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang