Asumsi

10.2K 893 11
                                    

Pemuda itu selalu kesepian. Tanpa sahabat maupun keluarga. Wajah tampan, pahatan Tuhan yang sempurna. Tapi, ada satu duri keraguan tertancap di hatinya.

Tidak percaya diri dan menutup. Menutupi semua dari luar, gelap, dan sendiri.

Siapa namanya?

Seorang gadis yang tiba-tiba datang. Membawakan harapan, sebagai penerang.

Apakah dia memiliki sebuah tujuan?

Yang tampak hanyalah setangkai bunga yang ia patahkan. Bersembunyi di taman milik seseorang. Ia tahu, pemuda itu tahu.

Terus memperhatikan gadis misterius yang berjalan mengendap seraya memetik beberapa bunga dari tamannya. Mengintai setiap sifat, kebaikan, dan kelembutan yang tampak kala jemari itu menggenggam setangkai bunga biru bersinar.

Itu namanya takdir.

Melihat si gadis yang tersenyum pada sang pemuda. Sadarkan dia, karena itulah cinta.

Namun, dia tak akan datang padanya. Tak ada satupun nama yang mengenalnya. Jika ingin tahu, temui secara langsung.

Gadis itu tahu siapa pemilik taman tersebut. Dan suatu saat nanti, hanya bisa memberi tanpa menunjukkan. Karena pemuda itu takut memperlihatkan bagian dirinya yang rusak.

Menawar? bagaimana kalau dia tetap mengenakan topengnya dan pergi menemui sang gadis?

“Aku menginginkan mu."

Pemuda yang mulai mekar di taman. Dia akan datang memberikannya. Bunga cantik, langka, dan wangi menyerupai dirimu. Yang pasti setelah melepas topeng bodoh ini.

Tapi dia tahu. Sangat tahu, bahwa segala yang diinginkan tak akan pernah terjadi sampai kapanpun.

“Aku harus menyembunyikan nya dari gadis secantikmu.”

Pemuda itu takut, dan rusak.

“Bener-bener takut jika kamu akan berlari pergi saat tahu kalau aku memakai topeng ini.”

Apa yang pemuda itu lakukan hanyalah ditaman ini. Menanti kedatangan bunga cantik yang mekar mirip sang gadis.

“Dan tetaplah bernapas wahai gadis cantikku. Seperti yang kau tahu, aku masih menginginkan mu disini.”

Mungkin dulu. Sedikit ataupun sebanyak ini saja, bolehkah waktu terulang. Dia akan berdiri paling awal di hadapanmu. Menyatakan perasaan yang sebenarnya. Menjauhkan topeng, dan kembali merengkuhmu.

Jika dia melakukan itu, apakah semua akan berbeda sekarang?

Pemuda itu menangis mendengar ini, saat kau pergi selamanya, lenyap entah kemana dan hari indah tak akan pernah datang lagi. Ia jatuh, sakit hati dalam kegelapan. Taman nya yang kembali ditinggal dan melihat topengnya yang kembali berkuasa.

”Dan aku masih menginginkamu. Tapi aku masih menginginkanmu.”

Kuharap ini mimpi? Tunggu disini, dan biarkan aku memperbaiki.








THE TRUTH UNTOLD
©pietaelice

THE TRUTH UNTOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang