10

2.7K 444 11
                                    

Seikat bunga poeny













Malam semakin larut. Suara jangkrik saling bersahutan, dan angin semilir yang menerobos masuk dari balik tirai lusuh di bibir jendela kayu, mengundang hawa dingin ke seluruh penjuru ruangan.

Tepat disebrang, seorang pemuda tengah bersandar penuh pada ranjangnya.

Surai itu menari-nari dipermainkan angin, menyapu lembut sebagian wajah tanpa tanda tak mengantuk sama sekali. Taehyung masih tersadar, ketika sebuah bayangan tiba tiba melintasi benaknya.

"Kim taehyung, saranghae"

Bagai gema yang merasuk jiwa, suara lantang sang gadis mulai membawanya dalam lamunan. Garis lengkung yang indah tiba-tiba datang terlukis di sudut bibir tipis itu.

Hati yang kesepian ini, mulai teriisi dengan seseorang bagai matahari. Cerah, ceria dan menyilaukan.

Matahari atau Poeny?

Taehyung menggulirkan netranya, menatap sekumpulan bunga berkelopak diatas nakas disamping tempat tidur. Kelopaknya tetap segar, tak ada satupun kerutan tertinggal disana. Walau ini sudah terhitung dua hari sejak ahjuma park memberikan padanya. Dan lihat warna yang pink merona tanpa bercak putih begitu kentara.

Sangat cantik~

Bunga ini, lebih baik jadi pembanding gadis itu. Seseorang yang berhasil mengisi kekosongan hatinya.

"Sekarang aku harus bagaimana? mengatakannya atau tidak. "

Taehyung sangat ingin. Membalasnya tadi, dikala Lisa berteriak padanya. Namun, sekelebat keraguan menyeruak dari hati. Menjadikan lidahnya kelu seketika. Dan Tentang ucapan Lisa, ia harap itu benar.

Tapi, apa mungkin Lisa menyukai taehyung? Berikan alasan untuk itu,
Taehyung bahkan tak tahu apa yang mesti dijelaskan. Ia hanya bisa berharap Lisa bersikap tulus sama dengan perasaan Taehyung mencintai Lisa sepenuh hati.

***








Taehyung menyibak pelan selembar tirai lusuh yang menggantung di jendela kamarnya. Ia bergegas untuk pergi dari tempat itu namun, sileut seorang gadis menyeruak masuk melewati gerbang, membuat atensinya beralih untuk sesaat. Bukan sesaat tapi menjadi terus-menerus.

"Lisa" gumam si pemuda.

Ya, gadis itu Lisa. Yang selalu dengan jubah merah dan keranjang rotan ditangan. Namun langkah sang gadis terlihat terburu-buru, ia memetik satu per satu bunga di taman Taehyung dengan gerakan cepat.

Biasanya ia akan pergi menemui sang pemilik untuk meminta izin tapi sepertinya kali ini tidak.

Tanpa pikir panjang pemuda bertopeng itu, meraih sekumpulan bunga poeny dari atas nakasnya. Berlalu dengan dada penuh gemuruh bersama langkah penuh pertimbangan. Ini salah.

Di satu sisi, ragu itu masih menyelimuti. Namun disisi lain, butanya cinta tak kalah hebat dari segalanya. Ego kuat, yang berusaha diikutinya untuk memberikan bunga ini pada sang gadis berharap agar perasaannya terbalas.

Ini terlalu membingungkan bukan? Dimana seorang Taehyung saat Lisa menyatakan cinta padanya? Tapi kenapa sekarang ia berharap perasaannya dibalas. Seharusnya ia yang membalas ungkapan Lisa kemarin.

Hingga ia tiba tepat didepan pintu yang mana berdiri kokoh dengan bunga poeny di balik punggungnya.
Tidak, jangan dulu. Taehyung mengamati gadis itu yang senantiasa asik bergelut bersama bunga-bunga itu. Tak ada senyum secerah matahari seperti biasanya. Dan kekhawatiran Taehyunglah yang justru datang tiba-tiba.

THE TRUTH UNTOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang