“Dia mati~”
"Tidak"
"Gadis itu pergi"
"Tidak mungkin"
"Kim Taehyung, Kim Taehyung"
"Ini petunjuk bagimu"
"Buka, ini aku!"
"Bongkar semua yang jadi keraguanmu"
"Temui mereka"
"Ini aku, Lalisa!"
Deg
Pemuda itu membuka matanya. Ia meraba disekitar, memastikan ini ranjangnya atau bukan. Helaan napas terdengar kala dirasa ia masih terbaring dikamar miliknya.
"Ternyata itu hanya mimpi~ mengapa terasa nyata, aku menangis?" Ia menyeka sesuatu yang mengumpul diujung kelopak matanya. Keringatnya mengalir deras dari dahi hingga leher. Napasnya tersengal bagai dikejar, kepalanya berdenyut, dan jantungnya terus berdegup tak karuan.
Taehyung baru saja terbangun dari tidurnya. Panjang, dan juga buruk. Bagai skenario film yang berakhir dengan kesedihan. Pemuda itu bertekad merubahnya. Detik ini juga jika saja sang gadis dihadapannya, tak akan ada lagi kebenaran yang disembunyikan.
"Kim Taehyung buka, ini aku Lalisa" ia tersentak kaget mendengar suara yang tak asing baginya. Milik seseorang yang jadi pemeran utama dalam mimpi ini. Kisah buruk yang mampu membuatnya ikut mati seketika.
"Kuharap ini bukan mimpi"
"Taehyung~" suara itu semakin kencang memekakkan telinga. Terdengar lebih dekat diiringi derap langkah kaki yang tak sabaran.
Krieettt
Manik kelamnya melukis paras ayu nan cantik pemakai jubah merah dengan keranjang rotan kecil persis sama saat terakhir kali ia jumpa.
Sedangkan Lisa, berdiri dihadapan sang pemuda dengan air wajah yang menggambarkan rasa cemas begitu kentara.
"Taehyung apa sesuatu terjadi? Kenapa tak membuka pintunya, kau membuatku cemas" Otaknya dipenuhi pikiran negatif tentang pemuda itu.
Alasannya hanya satu. Karena ia tak ingin kehilangan Kim Taehyung.
"Kau sakit ya, Kenapa wajahmu pucat?"
Jemari Lisa menyentuh dahi pemuda itu, merasakan suhu tubuhnya dengan punggung tangan, "badanmu panas, sejak kapan kau sakit, kenapa tak memberitahu ku?"
Gadis itu menghujani Taehyung dengan banyak pertanyaan saat melihat tatapan sang pemuda yang berubah sayu dan diam tak menjawab.
"Taehyung, katakan se-"
"Aku mencintaimu lisa. Sangat mencintaimu"
Lisa kaget, sangat. Darahnya berdesir hebat kala Taehyung mengucap sepenggal kalimat itu, hatinya membuncah bahagia. Dan, wajahnya terganti dengan semburat merah bersama kepala yang tertunduk ke bawah. Sedangkan dihadapannya, Taehyung menatap Lisa penuh arti. Bibirnya tertarik keatas membentuk lengkungan nan tipis nyaris tak terlihat.
"Dan aku masih menginginkan mu"
And i still want you
"Jangan pergi, aku takut" Taehyung membawa Lisa kedalam dekapannya. Menyalurkan segala perasaan yang terus ia sembunyikan. Akhirnya, setelah sekian lama terpendam, kata-kata manis itu keluar dari palung hati terdalam. Akhirnya, gadis berponi itu tahu seperti apa perasaan Taehyung yang turut berbanding lurus dengannya. Dan akhirnya, ia tak menyaksikan cintanya bertepuk sebelah tangan.
Pemuda itu mengakhiri segalanya. Tentang penantian berharga seorang gadis bernama Lisa. Hei, lalu bagaimana keadaan Lisa dalam dekapan Taehyung? Hangat, dan nyaman. Biarlah Lisa yang merasakan.
Sejujurnya gadis itu tak pernah dekat dengan laki- laki manapun selain Taehyung. Dan Taehyung pula, yang merebut pelukan pertamanya tanpa diduga. Benar-benar ini adalah kejutan Gila. Napasnya pun terasa sesak kala sang pemuda tak kunjung melepas pelukannya. "Taeh-"
"Apa kau merasakan apa yang aku rasakan? jantungmu berdetak sangat keras"
Taehyung mendorong bahu Lisa pelan, menuntun jemari gadis itu menuju dadanya. Sepersekian detik, ia tak menjawab. Dirinya menatap lekat sang pemuda untuk menambah keyakinannya
"Nado~"
THE TRUTH UNTOLD

KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUTH UNTOLD
FanfictionTAELICE SHIPPER REPUBLISH karena sudah direvisi dan enak dibaca. Genre: fanfic, angst, Joseon era, romance, mistery Started : 15 juli 2018 Finished : 6 Februari 2019 Republish : 20 Desember 2019