Pluk
Serangan itu tak bisa terbendung lagi. Benda putih yang menempel dari kaki hingga kepala membuat Lisa menggeram marah. Sia-sia usahanya menghindar dari lemparan salju itu tapi mantel berbulunya malah berubah jadi warna putih sekarang.
"Yak!!! Kim Taehyung!"
Ia berlari menemui Taehyung yang tengah berjaga dengan bola- bola salju yang ia buat untuk dilemparkan pada Lisa. Melihat gadisnya yang berlari kearahnya membuat Taehyung segera menghindar dengan cepat. Teriakan demi teriakan telah Lisa layangkan pada pemuda bermarga kim. Gadis itu bahkan-- sesekali menjadikan punggung Taehyung sebagai target sasaran lemparan bola salju. Tapi memang dasarnya Lisa yang tak pandai, jadilah bola bola putih itu malah berhamburan ditanah.
"Taehyung~ berhenti disitu. Sudah cukup. Aku tak kuat lagi mengejarmu"
Napasnya naik turun, wajahnya sudah merah semua karena udara yang dingin bergelut dengan hawa panas tubuhnya. Kedua tangannya jadi tumpuan diatas lutut seraya menunduk. Melihat itu, Taehyung berbalik menghampiri Lisa dengan senyum kemenangan. Jemarinya yang bebas mengelus sayang Surai sang gadis dengan penuh kelembutan. Sontak, saat Lisa merasakan sentuhan itu, kepalanya mendongak menatap taehyung dari posisinya.
"Wajah mu merah? Kau kedinginan sayang"
Teruskan mari teruskan. Sesaat setelah Taehyung mengatakan itu, sang pemuda merengkuh Lisa kedalam pelukannya. Hingga menyisakan keterkejutan sang gadis seketika. Dipeluk Taehyung itu sudah biasa. Hanya saja jika melakukannya di tempat terbuka-- walaupun hanya berdua, sukses membuat Lisa mendorong dada suaminya menjauh. Lihatlah, semburat merah di pipi gadis itu semakin bertambah dan menjalar sampai telinga.
"Wae? Aku kedinginan sayang" ujar Taehyung kembali mendekati Lisa.
"Lalu~"
"Peluk aku"
sang pemuda merentangkan kedua tangannya dengan senyuman paling indah untuk Lisa. Siapa yang tidak luluh jika begini. Ia berjalan penuh mendekati taehyung dan berdiri dihadapannya. Lisa masih menahan tentu saja.
"Tapi kau harus berjanji membawa rose pulang kemari"
"Ne, aku berjanji. Demi tuan putri paling menggemaskan didunia"
Mendengar itu, Lisa tersipu malu dan sesegera mungkin menghambur ke pelukan Taehyung. Hangat dan nyaman.
Kepala sang gadis bersender penuh pada dada bidang sang pemuda. Mendengarkan irama jantungnya yang membuat Lisa tenang seketika. Tak ada yang memulai pembicaraan sejak pelukan itu terjadi. Mereka hanya--saling menyelami suasana yang begitu menenangkan ini. Setidaknya, kapan lagi berdua seperti ini diantara putihnya salju.
"Hah"
"Ada apa?"
Jemari bebas Taehyung kembali bergerak mengelus kepala sang gadis dengan penuh kasih sayang. Berulang kali hingga membuat gadis itu semakin memeluk erat tubuh Taehyung.
"Aniyo, aku hanya merindukan rose" napasnya mengepul di udara yg dingin ini. Terasa begitu lemah dipendengaran sang pemuda.
"Ada aku disini, jangan ingat- ingat rose aku bisa saja bertindak gegabah saat kau selalu memikirkannya"
"Apa?" Lisa mendongak agar manik bambinya bertemu dengan mata elang sang pemuda. Dahinya berkerut setelah mendengarkan perkataan itu. Ada rasa-rasa seperti terkejut apalagi tentang yang ingin bertindak gegabah. Apa maksudnya?
"Kau cemburu dengan adikmu sendiri?"
Entahlah itu seperti penyataan dengan alibi tanda tanya dibelakang.
"Aku ini wanita dan dia juga wanita, Kim taehyung~"
"Apa maksudmu? Aku dan rose itu sahabat Dan kau, suamiku, lalu sangat lucu kalau sikapmu begitu Ini sangat aneh kim~ kau tahu bahwa aku tidak seperti it--"
Chuu
"Sudah bicaranya? Atau mau kutambah lagi"
Oh tidak! Lisa baru saja membuat Taehyung "bertindak gegabah" padanya.
"Jadi ini maksudnya?"
Semburat merah semakin bertambah menutupi wajah Lisa. Merah padam membuat Taehyung merasa bersemangat. Hei, paling tidak inilah hiburan kecil yang pemuda itu inginkan dari gadisnya.
"Hmmm" angguk Taehyung. Lisa jelas saja tak bisa menahan senyumnya. Ia memukul dada Taehyung pelan. Sebenarnya ingin lebih kuat, tapi namanya sayang ya mau bagaimana lagi.
"Ingin bertemu Rose?"
"Tentu saja. Tapi kurasa tidak mungkin."
"Apa yang tidak mungkin didunia ini sayang, kau saja mungkin untuk kudapatkan, apalagi hanya mendatangkan kelinci kecil itu untukmu"
"Ya ya aku tahu. Mulai sekarang tidak ada namanya tersipu walau kau mengatakan hal manis seperti itu"
Taehyung melukiskan senyum kotak khasnya. Tampak indah dan lebih ceria. Lisa memang penuh kejutan-- sejauh ini hanya itu yang ia ketahui. Sejauh ini juga hanya kata cinta yang ia coba pelajari maknanya. Cerita yang ia rangkai akan selalu jadi pengingat bagi dirinya dengan Lisa. Jadi ini semua yang namanya takdir, datang tiba-tiba dan berlalu seenaknya. Sama seperti mereka, bertemu secara tak sengaja lalu hidup bahagia.
Hihihi, tapi jika kalian penasaran apakah Rose akan menerima Jimin, jawabannya iya.
End.
SEQUEL DIPUBLISH SECEPATNYA:)
KAMU SEDANG MEMBACA
THE TRUTH UNTOLD
FanficTAELICE SHIPPER REPUBLISH karena sudah direvisi dan enak dibaca. Genre: fanfic, angst, Joseon era, romance, mistery Started : 15 juli 2018 Finished : 6 Februari 2019 Republish : 20 Desember 2019