12

2.5K 435 14
                                    






"Eoh, dia kemana?"

Lisa kembali mengulurkan tangannya. Mengetuk pintu kokoh milik pemuda tampan dengan penuh penyesalan.

Ia pikir, setelah kejadian memetik bunga tanpa izin kemarin, termasuk kedalam perbuatan yang jauh dari kata sopan. Jadi, disinilah Lisa sekarang. Datang dengan setoples kue jahe kesukaan Taehyung sebagai bentuk permintaan maaf.

Namun, tak ada sahutan apapun dari dalam meski sudah terhitung 5 kali Lisa mengetuk. Keningnya berkerut, hanya bingung sebenarnya. Kemana Taehyung? Tidak mungkin kan dia keluar dari rumah. Atau sedang tidur?

"Ah, tidak mungkin. Dia tidak sedang mengabaikan ku kan?"

Sedangkan dibagian dalam rumah kuno itu, seorang pemuda dengan balutan baju hitam, tengah mengamati sosok gadis didepan pintu rumahnya dari balik jendela.

Logika yang berbanding terbalik dengan hati. Logikanya berkata agar Taehyung pergi menemui Lisa. Sedangkan hatinya terlalu egois untuk menerima segala perlakuan Lisa terhadap dirinya kemarin.

Taehyung yang salah namun Lisa yang disalahkan.

Kalian pasti tahu, bahwa pemuda itu memanggil Lisa seperti orang yang bergumam sendiri dan membuat sang gadis tak cukup mendengar lontaran kata yang keluar dari sela bibir si pemuda.

Lagi-lagi hanya pemuda Kim saja yang merasa bahwa Lisa mengabaikannya. Kesalahpahaman yang serius.

Jadi, maksud Taehyung sekarang membalas dendam kan? Dengan tidak keluar menemui Lisa dan membiarkannya tetap diluar. Hingga ia melihat ahjuma park dari arah gerbang berjalan menuju pintu rumahnya.

Taehyung berlari kecil, naik ke lantai dua menuju kamar. Tak menghiraukan apakah Lisa akan berpapasan dengan sang ahjumma atau sudah pasti iya. Dia hanya tidak ingin ahjumma park semakin mencurigai dirinya dengan Lisa lebih lama lagi.

Karena faktanya, hati Taehyung benar-benar kecewa dengan gadis berponi itu.

***



"Hei nak, sedang apa kau disini?"

Lisa berbalik kala seseorang menepuk bahunya dari belakang.

"Eoh, annyeong~ aku hanya ingin bertemu dengan Taehyung tapi sepertinya dia tidak ada didalam" Bungkuknya pada seorang ahjumma didepannya.

"Kurasa dia sedang tidur."

"Ne ahjuma, kuharap dia sedang tidur. Aku hanya takut terjadi sesuatu padanya."

Sang ahjumma tersenyum hangat melepaskan tudung dari jubah biru yang selalu ia kenakan.

'oh, ternyata dia gadis itu'

Seringainya tercetak jelas memperlihatkan sisi duality yang berbeda.

"Ahjumma, aku akan pergi sekarang, titip salam untuknya dan tolong berikan ini pada Taehyung" Tutur Lisa seraya menyodorkan setoples kue jahe yang hendak diberikannya pada Taehyung.

"Aku pamit" bungkuknya lagi

"Tunggu"

Wanita itu menahan lengan Lisa. Membiarkan atensi sang gadis bergulir padanya. Tiba-tiba ia merogoh ke dalam keranjang lantas menarik sesuatu yang terikat. Seperti tangkai yang berkumpul dalam satu pita.

Bunga.

Ahjumma park menyodorkan seikat bunga segar yang kelopak pinknya tertutup plastik putih transparan. Seakan telah disiapkan, bunga itu terbungkus sempurna dengan pita ungu di sekitar tangkainya. Berada tepat sejajar dengan sang gadis yang memperlihatkan wajah penuh kebingungan.

"Ini untukmu."

"Untukku? Tapi,"

"Taehyung menitipkannya padaku, dia bilang kau sangat menyukai bunga poeny" Sergapnya penuh penekanan. Meyakinkan Lisa agar jemari itu lekas meraih bunga dari tangannya.

"Ah, itu benar. Sampaikan terima kasihku padanya." Lisa tersipu malu. Ia segera memindahkan bunga itu ke tangan kanannya. Tak ada satupun kecurigaan yang terpancar dari kedua manik bambi Lisa, karena yang ada hanyalah kebahagiaan terlalu sulit untuk dijelaskan.

Lisa suka, sangat suka malah. Tapi, dirinya sedikit kecewa mengapa bukan Taehyung yang memberikannya secara langsung. Lagi-lagi, kenapa harus lewat seorang ahjuma yang tidak dikenalnya.

Tunggu? Apa dia ahjumma park? Ahjumma yang dibicarakan Taehyung waktu itu, hatinya berkata iya sebab siapa lagi yang berani mengunjungi Taehyung selain sang ahjumma.

"Terima kasih. Titip salamku untuknya."

Lisa melangkahkan kakinya menuju gerbang. Ia memasukkan bunga poeny kesukaannya ke dalam keranjang dengan penuh hati-hati. Seraya terus bergumam mengucapkan terima kasih pada Taehyung.

Sedangkan, wanita didepan pintu tadi, tersenyum penuh arti, menunjukkan seringai penuh kemenangan.

"Sampai jumpa gadis manis"

Tentu saja, ini adalah hal yang ditakdirkan. Kemarin, Taehyung memintanya untuk datang hari ini agar membawakan seikat bunga poeny lagi untuk Lisa. Kenapa tidak jika bunga itu segera diberikan bukan?











THE TRUTH UNTOLD

THE TRUTH UNTOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang