THE TRUTH UNTOLD

8

Tetaplah bernapas wahai gadis cantikku. Seperti yang kau tahu, aku masih menginginkan mu disini.

Seorang gadis berponi tengah berjalan tergesa. Langkahnya semakin lebar dengan jubah merah dan sebuah keranjang rotan tergantung indah berisikan kue jahe ditangan kiri.

"Aku harus cepat, atau Taehyung akan lama menungguku. Ah, menungguku ya? hehehhehe" kikiknya tergeli seorang diri.

Ya, setelah pembicaraan mereka waktu itu, tepat kemarin sore, Kim Taehyung meminta sang gadis untuk kembali menemaninya dan anggukan dari Lisa, yang menyatakan persetujuan. Ia amat bersemangat menanti hari ini, bahkan Lisa menyempatkan untuk membuat setoples kue jahe tadi pagi untuk Taehyung.

Alasan pertama, karena Lisa bahagia bisa membuatkan taehyung kue jahe,

Alasan kedua, karena Lisa bahagia mengetahui segalanya tentang pemuda itu,

Dan alasan ketiga, karena Lisa yang sangat menyadari akan perasaannya terhadap Taehyung.

Rasa suka dan cinta yang tak mendasar.

Hatinya terus menyemburkan rasa bahagia saat fakta berkata hanya dia satu-satunya gadis yang dekat dengan Taehyung. Siapa lagi memangnya? Taehyung bahkan tak pernah keluar dari rumah untuk mencari seorang gadis.

Sejauh ini yang mereka rencanakan hanyalah kegiatan membosankan untuk mengelilingi taman sang pemuda dan rumah besarnya. Entahlah jika dengan Taehyung, mungkin sensasi lain akan segera tercipta.

Tok tok tok

Lisa mundur selangkah setelah mengetuk pintu dihadapannya. Bersamaan dengan tangan kanannya yang terulur menjatuhkan kerudung merah ke belakang kepala.

Kriettt

Pintu itu terbuka namun tak sepenuhnya memperlihatkan sang tuan rumah. Hanya saja, Lisa bisa melihat bahwa Taehyung berdiri dibalik pintu setelah ia membawa dirinya masuk lebih dalam.

"Duduklah, aku ingin mengambil sesuatu di dapur"

Lisa mengangguk, ia menarik sebuah kursi keluar dari tempatnya dan menaruh keranjang rotannya atas meja.

Tak lama, pemuda bermarga Kim tersebut kembali dengan dua buah gelas air ditangan. Tersenyum, lalu menyodorkan segelas air pada lisa.

"Aku membawakan ini untukmu." Lanjut Lisa balas tersenyum sembari menyerahkan sebuah toples yang diperuntukkan Taehyung.

"Kue jahe?"

"Ne, apa kau tidak menyukainya?"

"Aku sangat menyukainya.Terima kasih."

Lisa terdiam. Diam yang bahagia. Bagaimana bisa hanya karena Taehyung mengatakan ia menyukai kuenya, wajah Lisa bisa memanas. Semburat merah tiba-tiba menjalar dari pipi hingga ke telinga. Kepalanya tertunduk guna menyamarkan senyuman yang tak hilang dan dada yang terus bergemuruh seakan ingin lepas dari tempatnya.

'Aku menyukaimu Kim Taehyung.'

"Baiklah, ayo kita pergi."

Pemuda itu beranjak. Berjalan ke arah lisa dengan tangan yang teulur tepat dihadapan sang gadis. Lisa menegakkan kepala. Netra itu bergulir menatap uluran jemari seorang Taehyung bersama diamnya. Lalu, menghunuskan retina si gadis tepat pada sang pemuda.

Dan yang ia dapat, sebuah tatapan sarat akan kelembutan serta anggukan kepastian dari Taehyung.

'Katakan...Katakan sekarang juga...Aku harus menerima tangannya atau tidak'