11

2.6K 426 11
                                    

Mengingat sebuah kisah










"Hmmm, pertama aku harus menemui Lisa lalu memintanya untuk menemaniku"

Sesosok gadis berambut merah itu, melangkah penuh semangat. Kali ini, ia memilih jalan setapak sepi dipinggiran sungai. Sepi, karena melewati kediaman pemuda bertopeng yang paling ditakuti.

Rose hanya ingin segera bertemu Lisa untuk menemaninya ke pasar buah. Biasanya hari ini banyak buah baru datang dan segar. Sudah menjadi kebiasaan mereka berdua untuk mengunjungi pasar buah.

Namun tungkai kakinya tak jadi berpindah kala Rose melihat Lisa tengah berbincang dengan seseorang tepat di depan pintu rumah kuno yang sangat ia kenali.

"Kenapa lisa disitu? Jangan-jangan Kim Taehyung ingin menculiknya"

Rose segera menyembunyikan diri disela gerbang rumah itu, sedikit menunduk dan terus mengamati gerak-gerik sahabatnya

Deg

Tubuhnya terpaku sempurna, diam tanpa gerak. Lidahnya terasa kelu saat sepasang manik itu tak sengaja menatap sosok pemuda yang berdiri bersama Lisa.

Sebenarnya dari awal Rose tahu bagaimana pemuda itu kerap dipanggil Kim Taehyung. Tapi tidak dengan wajahnya yang sangat familiar diretina milik Rose.

Sekelebat bayangan tiba-tiba datang lagi. Siluet bocah kecil yang bermain bersamanya di sebuah taman penuh dengan bunga-bunga indah.

"Tidak, tidak mungkin. ini tidak mungkin"

Rose bahkan tak percaya apa yang ia lihat sekarang. Wajah Taehyung terasa sangat akrab. Mirip dengan salah satu orang yang telah pergi entah kemana.

Tapi segera ditepis pikiran aneh itu, dan melenggang pergi menuju ketempat dimana ia akan menemukan jawaban.

***








Langkahnya terseok, bagai daging tak bertulang, rasa-rasanya tubuh itu berubah lemas sekarang. Rose menempatkan dirinya disebuah kursi beranda milik seseorang. Siapa lagi, kalau bukan beranda rumah Lisa, karena sebelum ataupun setelah kejadian tadi, tujuannya masih tetap mengarah kerumah kecil ini.

Ia memilih untuk diam sebentar. Duduk disana dengan manik yang menerawang ke angkasa. Memperhatikan segerombolan burung gereja yang keluar dari rimbunnya pepohonan di hutan sana.

"Aku ingin seperti mereka, terbang kesana kemari tanpa beban"

Kenapa sekarang rose berpikir memiliki sesuatu yang mesti dipikulnya? Ada sesuatu yang salah, sesuatu yang disembunyikan.

"Hei nak!"

Gadis itu tersentak mendapati ibu Lisa yang telah berdiri disampingnya sembari menenteng sebuah keranjang penuh berisi buah apel.

"Eoh, ahjumma"

"Dimana Lisa? Kau tak bersamanya, aku kira dia pergi untuk menemui mu"

Sesaat, Rose diam tanpa geming tak tahu apa yang mesti ia jawab.

"Ne, tadi kami bertemu tapi sepertinya dia ingin mengambil beberapa apel lagi untuk ahjumma" Rose berbohong. Bahkan jelas-jelas dirinya melihat sang sahabat bersama Taehyung tadi.

"Oh baiklah- kau sakit nak? kulihat kau terus melamun sedari tadi"

"aniya, ada sesuatu yang mengganjal dipikiranku."

"Tentang apa?"

Rose menundukkan kepala nyaris begitu dalam.,merasa ragu atas pertanyaan yang akan dilayangkan gadis berambut merah itu.

"kau tahu Taehyung?"

"Taehyung?"

"Kim Taehyung tepatnya."

Deg

Jantungnya berdebar keras, menghalangi setiap oksigen yang ingin menerobos ke dalam paru-parunya. Tubuh tegak kaku di tempat dengan mata yang bergulir cepat menatap nyalang gadis yang berdiri dihadapannya.

Ibu Lisa mengepalkan kedua tangan. Cemas, khawatir dan takut. Benar-benar perpaduan yang sangat luar biasa. Menekan serasa tulangnya ingin ikut keluar dari tempat.

Mereka terdiam cukup lama saling memandang dengan satu pasang mata yang meminta jawaban dan satunya lagi yang tak ingin menjawab.

Hingga wanita paruh baya itu merasakan goncangan di sekitar pundaknya tak ulung ditambah remasan pelan penuh tuntutan.

"Ada apa dengan dia?"

Rose menggeleng tak percaya. Pintar sekali ahjumma didepannya ini mengelak. Bahkan ia berbicara dengan sangat lembut seperti biasa. Padahal Rose mampu menemukan sesuatu yang coba disembunyikan melalui manik mata sang wanita.

"Ahjuma~ aku tadi melihatnya bertemu dengan Lisa, dan entah kenapa aku seperti mengenali sosoknya"

Gadis itu menjelaskan dengan tangan bergetar. Berusaha mendesak wanita itu dengan kembali menggoncang lengannya pelan.

Dan, apa yang Rose rasakan memang benar. Ibu Lisa terlihat menahan amarah dan kekalutan. Seperti mempertimbangkan sesuatu namun seperti juga ingin disembunyikannya kembali.

Wanita itu persis sama dengan seorang pencuri permen yang tertangkap basah.

"Ada apa ahjumma, aku rasa kau tahu sesuatu" Desaknya

Tatapan si wanita itu terus nyalang. Melirik gadis itu seperti ingin membunuhnya.

"Dia adalah saudara tirimu. "

Oke, sepintar apa seseorang menyembunyikan sesuatu, tak lama pasti akan terungkap jua. Dia tak bisa lagi merangkai kata yang pas untuk menutupi segala busuk kebohongan ini.

Rose mengangguk. Merasa sedikitpun tak terkejut atas apa yang baru saja ia dengar. Memangnya apa yang mesti dikejutkan? sejak awal dirinya telah menduga bahwa Kim Taehyung adalah bocah kecil itu. Seseorang yang pasti memiliki hubungan dengan dirinya. Rose hanya butuh pengakuan dari ahjumma yang telah merawatnya selama ini.

"Terima kasih karena kau telah jujur padaku. Lalu, kenapa Taehyung menghilang saat itu?"

"Karena sesuatu yang salah telah ia lakukan"

"Tapi, bagaimana ahjumma bisa tahu? kau terlihat sangat mengenalnya, ku kira kau membenci Taehyung seperti yang Lisa katakan."

Gadis itu rasa, semuanya belum selesai. Dilihat dari segi manapun, tatapan sang wanita masih menyiratkan kesedihan didalamnya.

"Sebenarnya, ahjumma punya hubungan apa dengan Taehyung?"











THE TRUTH UNTOLD

THE TRUTH UNTOLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang