10 | Peka

3K 210 6
                                    

Eluned tersenyum meremehkan sebelum menepis tangan Alice. "Hai, Princess yang terbuang?"

"..."

"Kenapa diam? Kaget ketemu sama gue lagi?" kekeh Eluned.

Alice mengerjapkan matanya sebelum berucap, "Kenapa gue harus kaget?"

"Karena udah sekian lamanya kita enggak ketemu, mungkin terakhir kali kita ketemu pas lo diusir sama keluarga David, ahaha. Hidup lo miris, ya. Setelah dibuang sama keluarga sendiri, eh, dibuang sama keluarga cowoknya juga."

Tangan Alice terkepal kuat. Ingin sekali dia melayangkan kepalan tersebut ke wajah Eluned, tapi apadaya yang diucapkan Eluned adalah kenyataan. Gadis itu tidak mengarang, melainkan berbicara sesuai fakta.

"Lo belum jawab pertanyaan gue."

"Pertanyaan yang mana? Dari tadi juga lo yang diam meratapi nasib lo yang enggak seberuntung kembaran lo."

Alice mengembuskan napas kesal. "Ngapain lo diam di jendela dan lihat ke meja gue?"

Eluned tertawa.

"Gue cuma ingin melihat mantan sahabat gue yang berhasil nikung gue. Apa itu salah?"

"..."

"Dulu lo yang nikung gue dan sekarang kembaran lo yang nikung gue. Lo sama adik lo sama aja. Sama-sama cewek gatel," umpat Eluned.

Plak....

"Dari tadi gue diam karena lo hanya menjelekkan gue, tapi gue enggak terima kalau lo menjelekkan adik gue. Dia enggak salah," ucap Alice.

Eluned tertawa hambar seraya menyentuh pipinya yang memerah. "Enggak usah munafik, lo sendiri pernah berniat menyelakai dia."

"Gue udah bukan Alice yang dulu. Gue sadar apa yang gue lakuin itu salah. Dia lebih berhak bersama David daripada gue ataupun lo."

"David milik gue. Sampai kapanpun dia tetap milik gue. Enggak boleh ada yang miliki dia, selain gue," ujar Eluned keras.

Eluned berlari menghampiri Alice yang duduk sendirian di taman. "Alice ... Alice."

Alice menoleh dengan kening yang berkerut.

"Gue ketemu cowok ganteng. Dia ganteng banget," ucap Eluned semangat. Matanya berbinar menunjukkan ketertarikannya dengan laki-laki tersebut.

"Siapa?"

"Kalau gue enggak salah, namanya David Alcander Alexis. Dia kakak kelas kita. Intinya, gue suka banget sama dia."

Keantusiasan Eluned membuat Alice tertawa. Gadis itu selalu semangat jika membicarakan cowok ganteng yang ada di sekolah mereka.

"Lo udah cerita ke Elle kalau lo suka sama kakak kelas?" tanya Alice.

Eluned mengerucutkan bibir sebal. "Gue takut kalau ngomong ke dia, entarnya dia juga suka sama David."

Tawa Alice pecah seketika mendengar alasan yang dilontarkan sahabatnya.

"Lo tahu sendiri Elle kayak apa."

"Enggak tahu ... yang gue tahu dia kembaran tersayang lo, haha," ledek Alice seraya menaikturunkan kedua alisnya menggoda gadis itu.

Alice menggelengkan kepalanya mengingat hari pertama mereka membahas David.

"Bernostalgia, hm?" cibir Eluned.

Alicia 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang