21 | Susu

2.4K 184 32
                                    

Tidak terasa acara yang dari kemarin mereka persiapkan tiba di depan mata juga. Hati gadis itu gelisah, ia takut akan melakukan kesalahan yang berujung mempermalukan kelas mereka. Ia meremas ujung gaunnya berusaha meredam kegelisahannya.

Preston yang melihat itu mengaitkan jari-jemari mereka. "Gue yakin kita bisa, kok. Kita udah latihan dari kemarin-kemarin."

Abri mengajak mereka melakukan tos ala-ala mereka agar mereka tidak gugup. Cia nyaris terlonjak begitu mendengar nama kelas mereka disebut. Ia menghela napas sebelum mengikuti ketiga laki-laki itu yang sudah berjalan terlebih dahulu.

"Hai, kami perwakilan dari kelas XI MIPA 2. Hari ini kami akan membawakan lagu Your Call. Semoga kalian terhibur dengan penampilan kami. Terima kasih," ucap Cia yang langsung disoraki oleh murid-murid yang berada di bawah panggung.

Detak jantung gadis itu berdegup lebih cepat saat matanya menangkap sosok yang sangat ia kenali. Laki-laki itu ada di tengah kerumunan menatapnya lekat. Ia langsung memutuskan kontak mata mereka sebelum semakin salah tingkah.

Kedua alis David bertautan begitu merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Kedua matanya membulat ketika mengetahui apa yang tidak beres.

Cia :
While you are sitting next to me
Will bring life into my deepest hopes
What's your fantasy?

Cia mengerutkan kening bingung melihat David berlari ke arahnya. Walaupun begitu, ia tetap lanjut bernyanyi.

Dengan cepat David naik ke panggung dan langsung menarik Cia menjauh dari tengah panggung. Tepat sedetik dia menarik Cia, lampu gantung langsung terhempas menimbulkan siswa-siswi sekolah ricuh.

"Kamu enggak papa?" tanya David yang hanya dibalas gelengan pelan oleh Cia.

Alvin langsung naik ke panggung dan mengambil alih mic yang dipegang oleh Preston.

"Semuanya harap tenang," ujar Alvin membuat siswa-siswi itu bungkam.

"Oke, sebelumnya saya minta maaf kepada kelas XI MIPA 2 atas kecelakaan ini. Untuk guru-guru yang saya hormati, saya rasa pentas seni ini tidak bisa dilanjutkan sementara waktu karena banyak pecahan kaca di panggung."

"Dan para teman-teman, kalian bisa kembali ke kelas masing-masing untuk kembali mengikuti pelajaran, kecuali kelas XI MIPA 2 dan anggota OSIS, terima kasih."

Tidak ada satu siswa pun yang berani membantah perkataan Alvin. Mereka semua kembali ke kelas mereka masing-masing dengan tertib, kecuali yang disebutkan oleh Alvin.

Preston berjalan mendekati Cia sebelum berucap, "Lo enggak kena pecahannya, 'kan?"

"Enggak, Ton," jawab Cia.

Alvin menatap David dari ujung kepala hingga ujung kaki sebelum berucap, "Lo bukan anak sekolah sini?"

"Bukan. Gue udah selesai SMA."

"Terus kenapa bisa di sini?" tanya Alvin.

Coralia berdecak sebelum berucap, "Enggak peduli tujuan dia apa ke sini, yang jelas dia yang nyelamatin Cia."

Alvin manggut-manggut, apa yang diucapkan Coralia benar. Jika laki-laki itu tidak datang, bisa saja Cia sudah berada di rumah sakit sekarang. Helaan napas terlontar dari bibir Alvin ketika melihat pecahan kaca lampu yang berserakan di panggung.

Alicia 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang