40 | Pesta

3.1K 170 82
                                    

Preston menaikkan sebelah alisnya sembari berucap, "Sejak kapan seorang Ezra mau bikin pesta ulang tahun buat orang?"

"Terserah lo mau ngatain gue kayak apa, tapi setelah itu lo mesti bantu gue buat bikin pestanya," ucap Ezra membuat Cia yang dari tadi diam saja mendekati kedua orang itu.

"Pesta buat siapa, sih? Lo bahkan belum bilang buat siapa, tapi lo udah rusuhin kita."

Ezra menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sebelum berucap, "Buat si anak kecil."

"Anak kecil?" tanya Cia dan Preston serentak.

"Iya."

Cia menaikturunkan kedua alisnya seraya berucap, "Gue tebak lo mulai suka sama Lea, ya."

"Enggak," ujar Ezra panik membuat Cia dan Preston saling melempar tatapan.

Cia tersenyum. Ia senang karena kedua laki-laki itu kini mulai bisa melepasnya dan mencari kebahagiaan baru. Ia berharap bahwa kedua laki-laki itu akan bahagia bersama pilihan baru mereka.

***

Ezra Addis
Lo dmn? Udah sama Lea?

Alicia Fernita
Ya, bentar lagi otw. Cewek lo masih di-makeup

Ezra Addis
Dia bukan cewek gue!

Cia terkekeh kecil.

Alicia Fernita
Jangan lama-lama, ya, Bos. Nanti cewek lo direbut yang lain, mampus sendiri

Walaupun Ezra tidak ada di sampingnya, ia sangat yakin laki-laki itu sedang menggeram kesal karena perkataannya. Ia menoleh ketika mendengar Azalea memanggilnya.

Gadis itu sangat cantik. Tubuhnya yang mungil itu dibalut dengan dress satu tali berwarna abu. Wajah bayinya hanya sedikit dipoles.

"Kamu mau ajak aku ke mana sampai aku mesti ke sini dulu, sih?" tanya Azalea yang hanya dibalas senyuman misterius Cia.

Usai membayar, Cia langsung membantu Azalea masuk ke dalam mobilnya. Ia yakin rencana rahasianya bersama Preston akan berhasil. Ia ingin membantu Ezra untuk menemukan kebahagiaan baru yang selama ini belum pernah laki-laki itu dapatkan darinya.

Ia mengeluarkan ponsel dari tasnya begitu lampu berganti menjadi merah.

Alicia Fernita
Vid, aku sama Azalea udah mau sampai

Mine🔐
Siap, kita udah selesai siap-siap, kok

Alicia Fernita
Oke

"Ci, lampunya udah hijau," panggil Azalea membuat Cia langsung meletakkan ponselnya dan kembali melajukan mobilnya.

Azalea mengernyitkan keningnya begitu Cia memberhentikan mobilnya di depan rumah yang lima kali lebih besar dari rumahnya. "Rumah kamu?"

"Iya, Kak Lerdo kangen kamu, makanya aku ajak kamu ke sini," jawab Cia asal.

Azalea terkekeh kecil tidak menyadari bahwa Cia membohonginya. Dia tersenyum tidak enak karena dia harus merepotkan Cia. Seandainya saja dia bisa berjalan, dia pasti tidak akan merepotkan gadis itu.

"Enggak usah enggak enak gitu. Lagian kamu kan udah dianggap adik sama Kak Lerdo, yang artinya kamu juga saudara aku," ucap Cia yang peka akan perasaan Azalea.

Belum sempat Cia mendorong pintu rumahnya, ia mengaduh kesakitan seraya memegang perutnya membuat Azalea panik bukan main.

"Ak-aku mesti ke toilet dulu, Le. Dari pintu kamu lurus aja, kayaknya Kak Lerdo di ruang tengah, deh," ujar Cia terburu-buru lalu meninggalkan Azalea di depan pintu.

Alicia 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang