29 | Prioritas

2.1K 174 46
                                    

David menaikkan sebelah alisnya begitu melihat ada post it yang tertempel di meja makan. Dia berjalan untuk mengambil benda kuning itu. Matanya membulat membaca tulisan Aldri. Dengan cepat dia berlari ke kamar Vero.

"Oi, Curut! Bangun!" ujar David lantang sembari menggoyang-goyangkan lengan Vero membuat laki-laki itu mendengkus.

"Ngapain, sih? Gue masih ngantuk," ucap Vero sebelum mengubah posisinya menjadi membelakangi David.

David langsung menempel benda kuning itu pada kening Vero membuat Vero mengerang. Vero mencabut post it itu lalu melihatnya.

Gue enggak tahu jam berapa kalian baca pesan ini, tapi kalau kalian udah baca mending kalian langsung ke rumah sakit. Alice sama Cia masuk rumah sakit karena dua iblis itu. Di rumah sakit K***** ruangan 27*

-Aldri-

Vero mengerjapkan matanya berusaha mencerna tulisan Aldri itu. Dia sontak melempar guling yang dia peluk ke wajah David. "Gila lo, kenapa enggak bilang dari tadi?"

***

David dan Vero berlarian di koridor rumah sakit. Kedua hati laki-laki itu gelisah bukan main. Beberapa orang sempat menoleh ke mereka karena pakaian yang digunakan mereka. Mereka masih mengenakan celana pendek yang mereka pakai tidur.

Vero menggebrak pintu ruangan Cia membuat orang-orang yang berada di dalam terlonjak kaget. Vero langsung mendekati Cia sebelum berucap, "Lo kenapa? Apanya yang sakit? Dokter bilang apa?"

"Napas dulu, Ver," ucap Cia terkekeh geli melihat Vero yang panik.

Cia menatap David yang hanya diam di belakang Vero. Dada laki-laki itu kembang kepis menandakan ada gejolak emosi di sana. Ia tidak tahu apa yang berhasil menyentil emosi laki-laki itu.

"Gue aja yang jelasin ke lo, Ver," ucap Aldri.

Vero menoleh. "Apa?"

"Tapi di luar," Tatapan Aldri beralih pada kedua laki-laki yang sejak semalam menginap di rumah sakit menemani adiknya, "Kalian berdua pulang aja. Kalian mesti istirahat. Sekarang ada yang jagain Cia, kok."

Sebenarnya Preston enggan meninggalkan Cia, tetapi dia paham arti ucapan Aldri. Aldri ingin memberi ruang untuk Cia dan David. Dengan berat hati dia keluar dari ruangan Cia disusul Ezra.

Hanya tersisa Cia dan David di ruangan itu. Cia memutuskan untuk mengambil ponselnya untuk mengusir rasa canggung di antara mereka berdua. Ia pikir laki-laki itu akan cemas seperti Vero, tapi ternyata pemikirannya salah.

Laki-laki itu memang masih di dalam ruangannya, tetapi tidak mengucapkan sepatah kata pun untuk menanyakan keadaannya. Dia hanya duduk di tempat Preston tadi.

Alicia Fernita
Kenapa lo mau aja disuruh Kak Aldri keluar-__-

Alicia Fernita
Gue bingung ini, dia enggak ada ngomong apa

Toton Berotot💪
Dia juga bingung kali makanya enggak ngajak lo ngomong

Cia langsung mengunci layar ponselnya. Preston malah membuat ia semakin sebal.

"Kenapa?" tanya David begitu menyadari raut wajah Cia yang sebal.

"Enggak," jawab Cia ketus.

Alicia 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang