39 | Proses

2.2K 163 22
                                    

David berusaha menetralkan detak jantungnya terlebih dahulu sebelum meraih dan menggengam tangan gadis itu. "Dulu aku memang enggak ada persiapan apa pun untuk nembak kamu, aku cuma modal nekat aja."

"..."

"Sedangkan sekarang, aku udah siapin semua ini, Ci."

"Jadi?" tanya Cia mengerjapkan matanya membuat David gemas sekali.

"Aku sadar banyak banget yang mau ada di posisi aku. Mereka berlomba-lomba agar memiliki kesempatan seperti aku yang bisa jaga kamu dari dekat, tapi dengan bodohnya aku malah nyia-nyiain kamu waktu itu."

"Vid," panggil Cia.

"Aku cowok terbodoh karena selalu nyakiti gadis sebaik kamu, tapi sekarang aku benar-benar menyesal, Ci."

David meletakkan genggaman mereka pada dadanya. Dia ingin gadis itu bisa mendengar degupan jantungnya yang tidak karuan. "Tolong kasih kesempatan kedua untuk cowok bodoh ini."

David sudah mendesah pasrah ketika Cia melepas genggaman mereka, sepertinya gadis itu masih belum bisa menerimanya kembali. Dia mengaduh kesakitan begitu Cia menendang tumitnya.

"Enggak sengaja, hehe," ucap Cia yang diakhiri kekehan membuat David mendengkus.

Dia yakin sekali jika gadis itu sengaja menendangnya.

"David," panggil Cia.

David tersenyum sebelum mengacak rambut Cia pelan. "Aku enggak papa kalau kamu memang mau nolak aku lagi. Aku sadar diri, kok."

"Yang bilang aku nolak siapa? Aku aja belum bilang apa-apa," ucap Cia mengernyitkan keningnya bingung.

"Jadi terima?" tanya David.

Cia kembali menendang tumit laki-laki itu. "Enggak mau."

"Iya-iya, kalau enggak mau, iya udah. Aku enggak maksa, tapi akunya jangan ditendang terus. Sakit tahu," gerutu David sebal.

Sudah hatinya sakit karena ditolak, tumitnya pun ikut nyeri karena ditendang dua kali oleh gadis itu.

"Enggak mau kalau kamu nembaknya pakai kata cowok bodoh. Enggak ada manusia bodoh, tahu."

Ucapan Cia membuat David menaikkan sebelah alisnya.

"Kalau aku bilang kasih aku kesempatan kedua?" tanya David.

David spontan memeluk gadis itu erat begitu gadis itu mengangguk. Tadinya dia benar-benar putus asa, tapi sekarang dia sangat bahagia. Bahagia akhirnya gadis itu menjadi miliknya lagi. Dia berjanji tidak akan melakukan hal bodoh lagi yang berujung menyakiti gadis itu.

"Makasih," ucap David sebelum mengecup kening Cia singkat.

"Aw ... aw. Pajak balikannya mana, Bosku?" goda Dillon sebelum kembali bersiul.

David mendengkus ketika mendengar suara Dillon. Dia melayangkan kepalan tangan di udara sebelum berucap, "Makan, nih."

***

"Lo seriusan nyerah? Lo enggak jadi mau nembak Cia di acara graduation?" tanya Preston sebelum meletakkan dua gelas es jeruk di meja.

Ezra langsung meneguk es jeruk tersebut hingga tidak tersisa sedikit pun seakan dia sudah berabad-abad tidak minum. "Iya, kalau lo aja bisa nyerah, kenapa gue enggak? Gue juga manusia, Yam."

Alicia 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang