12 | Nulis

2.8K 200 18
                                    

Preston melirik Cia yang masih sibuk dengan ponselnya. "Mau jalan, enggak? Gue bosen, nih. Gue rasa kakak lo juga pulang malam."

Cia sontak mendongakkan kepalanya dan berucap, "Mau, gue dari kemarin mau beli novel belum kesampaian karena kakak gue sibuk banget."

"Ayo." Preston berucap sebelum menggamit tangan Cia menuju parkiran mobil sekolah mereka. Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang mendengar pembicaraan mereka dan mengikuti mereka hingga ke parkiran.

Cia langsung menekan tombol untuk menyalakan radio begitu ia sudah mengenakan sabuk pengaman. Lagu '2002' teralun indah membuat kepalanya bergerak mengikuti irama.

Preston terkekeh melihat tingkah Cia yang sangat menikmati musik.

"Lo kayaknya—" Ucapan Preston terhenti begitu mendengar suara batuk dari jok belakang. Laki-laki itu membelalakkan matanya terkejut mengetahui sedari tadi Elle duduk manis di jok belakang.

Dia langsung meminggirkan mobilnya sebelum berucap, "Kenapa lo bisa ada di sini?"

Cia berusaha tidak peduli dengan keberadaan Elle, berusaha tetap fokus pada lagu yang mengalun, padahal ia kesal bukan main.

"Karena gue dengar kalian mau pergi ke Mal, kebetulan gue mau beli barang, jadi gue nebeng kalian aja," jawab Elle santai.

"Enak banget lo bilang nebeng, turun sana. Gue enggak mau lo di sini."

"Kalau gue pergi sendiri naik Grab, entar gue diculik gimana?" Elle mengerjapkan sebelah matanya, "nanti lo pasti sedih karena gue kenapa-napa."

Cia langsung mematikan radio tersebut sebelum menatap Elle dan Preston secara bergantian. "Gue aja yang turun. Gue enek denger lo berdua ribut."

Tanpa menunggu persetujuan dari laki-laki itu, Cia langsung turun dari mobil. Ia membiarkan kakinya yang menuntun langkahnya. Ia ingin pulang, tetapi ia lupa jalan pulang. Ia hanya berharap ia akan bertemu dengan seseorang yang akan membantunya pulang.

Ia menoleh ke belakang mengecek apakah Preston masih ada di sana atau tidak dan ternyata mobil laki-laki itu sudah menghilang. Ia mengembuskan napas panjang sebelum mengeluarkan ponselnya.

Alicia Fernita
Kak

Alicia Fernita
Aku lupa rumah kita di jalan apa

Alicia Fernita
Kakak di mana? Bisa jemput aku, enggak?

Semenit ... dua menit ... lima menit ....

Hingga sepuluh menit berlalu pun, Aldri masih belum membalas pesannya membuat ia kebingungan setengah mati. Bisa saja ia memesan ojek online, tapi yang menjadi pokok permasalahan adalah ia melupakan jalan rumahnya.

Ezra Addis
Ci? Udah pulang?

Senyuman lebar langsung terpatri di wajah Cia.

Alicia Fernita
Masih di jalan, nih

Alicia Fernita
Gue lupa jalan rumah gue, lo inget, enggak?

Ezra Addis is calling you ....

"Halo?"

"Apanya lupa sama jalan rumah? Lo di mana?"

Cia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Gue rasa ini di perempatan deket sekolah, deh. Gue enggak tahu gue di mana, gue belum terlalu hapal sama jalanan sini."

Alicia 2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang