Lima belas menit setelah Taehyung keluar lewat jendela aku baru bisa menyeret tubuhku untuk pergi ke kamar mandi. Selama lima belas menit itu aku tidur-tiduran di tempat tidur, tempat dimana Taehyung semalam tidur sambil mengingat-ingat kejadian kemarin. Otakku masih belum bisa menyesuaikan diri dengan apa yang benar-benar terjadi sekarang.
Tapi jangan salah. Bukan berarti aku tidak merasa bahagia karena apa yang aku yakini selama ini menjadi kenyataan tapi karena benarkah aku seberuntung itu? Apa yang aku lakukan hingga aku bisa mendapatkan kembali cintaku?
Aku memang tidak pernah berhenti berharap dan aku yakin bahwa Taehyung pasti akan kembali padaku. Tapi disaat semua ini terjadi, aku merasa seperti berada di dunia mimpi dan aku takut jika aku membuka mata maka semua akan lenyap.
Setelah selesai menyikat gigi dan membasuh muka aku turun kebawah. Saat akan menuangkan sereal ke mangkuk ponselku berbunyi, kulihat caller idnya, Taehyung. Dengan penuh semangat dan senyum tersungging di bibirku kutekan tombol penerima.
"Yeoboseyo?"
"Selamat pagi lagi, Nayeon." Aku tersenyum mendengar suaranya. Betapa aku sangat merindukan saat-saat seperti ini. "Kau sedang apa?"
"Aku akan menuang sereal ke dalam mangkok karena aku merasa lapar."
"Sereal? Apa kau tidak punya makanan lain?" Tanyanya lagi.
"Ada. Tapi aku sedang malas untuk memasak."
"Kalau begitu kenapa kau tidak membuka pintumu dulu?"
Huh? "Apa hubungannya dengan membuka pintu?" Tanyaku bingung.
"Untuk membiarkan seseorang masuk."
"Duh. Aku tahu apa maksudnya tapi kenapa aku harus membuka pintu?"
"Kenapa kau tidak membukanya saja dan mencari tahunya sendiri?" Okay, aku tidak terlalu merindukan yang satu ini.
"Baik." Kami masih tersambung saat aku berjalan kearah pimtu. "Okay, sudah kubu…" Ucapanku terhenti saat melihat siapa yang ada dibalik pintu. Taehyung berdiri disana sambil memegang kantong makanan.
"Sangat dewasa sekali, Taehyung. Kenapa kau tidak lewat jendela lagi saja?" Tanyaku dengan nada sarkastis.
"Oh, itu hanya berlaku untuk malam dan pagi hari." Jawab Taehyung sambil mengerlingkan matanya kearahku. Dan, tentu saja, mukaku langsung berubah menjadi merah. Kudengar Taehyung menghela nafas.
"Betapa aku sangat merindukan ini." Kata Taehyung sambil membelai pipiku yang masih merah. Aku hanya bisa terhipnotis oleh matanya.
Selama beberapa saat kami hanya terdiam sebelum Taehyung mulai berbicara. "Aku harap aku tidak terlambat, aku ingin sarapan bersamamu." Katanya sambil mengangkat kantong yang ada ada di tangannya.
"Kau datang tepat waktu, aku baru akan memulai sarapan." Kataku sambil menggandeng Taehyung ke dapur. "Apa yang kau bawa?"
"Oh, aku hanya membawa waffle dan bacon. Tidak apa-apa kan?" Nada suaranya terdengar khawatir. Benar-benar ciri khas Taehyung, hal kecil seperti ini selalu dikhawatirkan.
"Baik-baik saja buatku." Kuambil dua piring masing-masing untukku dan Taehyung. "Hari ini kita mau kemana?" Tanyaku setelah memakan beberapa gigitan Waffle.
"Itu masih rahasia."
"Huft, kau kan tahu aku benci rahasia-rahasiaan, jadi kenapa kau tidak memberitahuku saja? Itu sepertinya lebih adil."
![](https://img.wattpad.com/cover/154015513-288-k904953.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever & Always | VNAY
Fiksi PenggemarSUMMARY: "Ini adalah Cinta Sejati, dan Cinta Sejati Takkan Berakhir. Selalu dan Selamanya!" Disclaimer : Ini bukan FF asli author ya. FF ini aslinya milik penulis di fanfiction.net yang nama usernya Irabella Robsten. Author disini cuman ganti castn...