Part XIV - Bella POV
Saat semua hal yang kau yakini ada di depan mata, semuanya seolah nyata. Tapi kenyataannya jauh lebih menyakitkan. Tidak ada hidup yang sempurna dan mudah, begitu pula hidupku.
"Nayeon! Aku memanggilmu berkali-kali. Sehun tadi telfon, Ia bilang akan lebih lama disana." Irene Imo pasti melihat ekspresiku karena dia berhenti bicara. "Nayeon, kau baik-baik saja?"
"Ne." Jawabku singkat.
Irene Imo duduk disampingku. "Sayang, kau tahu kan kau bisa cerita apapun padaku?"
"Tentu." Aku benar-benar ingin menceritakannya, tapi aku tidak bisa. Dan sepertinya Irene Imo mengerti apa yang aku inginkan.
"Baiklah, kalau kau mau bicara aku ada dibawah." Aku mengangguk. Imo menciumku dan keluar dari kamarku.
Kami memutuskan untuk segera memberitahu Jisoo tentang Taehyung. Aku tahu ini pasti berat, tapi aku juga tidak bisa diam saja.
Bunyi dering telfon memutus pikiranku. Taehyung. "Yeoboseyo?"
"Hai, Yeon-ie. Kau sudah dengar kabar dari Jisoo dan Sehun?" Tanyanya.
"Yeah, Irene Imo baru memberitahuku kalau mereka masih akan disana sedikit lebih lama dari rencana semula."
"Oh, baguslah. Dan ini memberi kita waktu untuk merencanakan bagaimana kita akan memberitahu mereka."
"Kau benar. Jadi… kapan kita akan merencanakannya?"
"Kurasa… lebih cepat lebih baik, bukankah begitu?"
"Yap."
"Bagaimana kalau kita besok bertemu? Apa kau bisa keluar?"
"Umm, sebentar aku liat jadwalku dulu," Candaku. "tentu saja aku bisa, Taehyung." Kuputar bola mataku. "Aku kan tidak ada kerjaan."
"Kau sudah selesai memutar bola matamu?" Tanya Taehyung.
"Ne." Dia terlalu tau aku.
"Mian, aku tidak bisa mencegah diriku sendiri."
"Mmhmm."
Aku dengar Taehyung tertawa. "Okay, besok kau aku jemput saat makan siang. Setelah itu aku tidak ada acara jadi kita bisa lebih lama bersama."
"Umm, lebih baik kita bertemu disana saja. Aku tidak mau Irene Imo curiga. Tadi dia sudah sedikit menduga ada yang tidak beres."
Taehyung menghela nafas. "Geuraeyo. Kita bertemu di Signal Resto."
"Okay."
"Sekarang, tidurlah. Sudah larut. Aku berharap aku ada disitu agar aku bisa mengucapkan selamat malam dengan cara yang benar."
"Memangnya cara yang benar itu seperti apa?"
"Kau tau…" Suaranya menggoda. "Memelukmu kemudian mencium keningmu, mengucapkan selamat malam. Kalau aku beruntung aku akan mendapatkan ciuman…"
"Maumu!" Kami sama-sama tertawa.
"Hey, laki-laki tetap bisa bermimpi kan?"
"Yeah, yeah, terserah kau saja."
"Benar. Jaljjayo, Sweet dream. Saranghae."
![](https://img.wattpad.com/cover/154015513-288-k904953.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Forever & Always | VNAY
ФанфикSUMMARY: "Ini adalah Cinta Sejati, dan Cinta Sejati Takkan Berakhir. Selalu dan Selamanya!" Disclaimer : Ini bukan FF asli author ya. FF ini aslinya milik penulis di fanfiction.net yang nama usernya Irabella Robsten. Author disini cuman ganti castn...