"Tunggu disini sebentar, Nayeon. Aku mau mengambil koper kita dulu." Kata Sehun.
Aku duduk disalah satu kursi plastic yang jauh dari nyaman, merasa tidak tertarik sama sekali dengan semua ini. Bagaimana mungkin aku memutuskan untuk pergi ke tempat ini? Oke, aku tau ini hanya sementara, tapi tetap saja, belum apa-apa aku sudah sangat merindukan Seoul.
Taehyung.
"Ah." Aku mendesah. Semua yang mereka lakukan hanya sia-sia belaka. Sejauh apapun mereka mengirimku ke suatu tempat, mereka tetap tidak akan bisa menghilangkan Taehyung dari hati dan pikiranku. Semua itu sudah menjadi bagian dari diriku. Benar-benar sia-sia.
Lalu aku melihatnya. Tidak, ini tidak mungkin. Bahkan kami tidak pernah pergi kesini berdua, tapi kenapa ada dia disini? Mungkin memang apa yang dikatakan semua orang benar, aku sudah gila. Tapi ini tidak mungkin, kalau memang ini hanya sekedar bayangan, lalu kenapa ia terlihat begitu nyata? Seolah-olah aku bisa menyentuhnya, memeluknya, menciumnya.
Dia tidak melihat ke arahku, dia terus berjalan tanpa sedikitpun melihat kearahku. Kenapa dia? Padahal aku disini, selalu menunggu kedatangannya, selalu menunggu untuk menunjukkan pada semua orang bahwa yang dikatakan mereka tidak benar, bahwa kau masih hidup. Tapi kenapa kau tidak melihat kearahku?
Aku disini.
Aku disini, Taehyung...
Tidak! Dia tidak boleh pergi! Tidak setelah selama ini dia meninggalkanku dalam kesendirian dan kesepian.
"Taehyung!"
Aku berlari kearahnya. Tapi dia semakin jauh dan terus menjauh. Aku mengejarnya, berusaha menggapainya, tapi dia pergi tanpa sedikitpun menghiraukan teriakkanku dan usahaku yang sepertinya akan sia-sia belaka. Tapi aku tidak boleh menyerah, tidak setelah sejauh ini. Aku tidak akan membiarkan siapapun merenggutnya dari sisiku lagi, selamanya. Bahkan jika nyawaku satu-satunya yang harus kuberikan.
"Taehyung!"
Aku merasa suaraku semakin melemah dan tenagaku habis. Aku jatuh, tersandung kaki ku sendiri mungkin? Tapi aku tidak peduli. Aku bangkit dan berlari lagi dan aku terjatuh lagi. Aku berusaha tetap berdiri dan menguatkan kedua kakiku, bahwa pengorbanannya tidak akan sia-sia karena semua ini untuk Taehyung. Buram. Pandanganku tidak fokus. Apa aku menangis?
Untuk apa kau menangis, bodoh? Kau pikir dengan menangis akan membantumu? Kau pikir dengan menangis akan membuat larimu semakin cepat?
Aku jatuh, bangkit lagi dan terjatuh lagi. Kenapa dengan kakiku? Kenapa aku memiliki kaki selemah ini? Kenapa kaki ini tidak bisa mengejar Taehyung? Nafasku tersengal-sengal. Aku tidak bisa merasakan jantungku.
Aku berusaha berdiri, memfokuskan pandanganku untuk melihat Taehyung. Dia masih disana, bahkan aku bisa melihatnya dengan jelas. Warna matanya yang hijau, rambut perunggunya yang berantakan, senyum Kotaknya yang selalu bisa membuat jantungku berdetak lebih kencang dari apapun juga. Tapi aku masih tidak bisa menyentuhnya, tidak bisa menggapainya.
Aku berlari lagi, menggunakan sisa-sisa tenagaku, tapi aku terjatuh lagi. Air mata tolol ini membuat pandanganku tidak fokus, membuat aku tidak bisa melihatnya dengan jelas. Dan itu sesuatu yang bodoh. Benar-benar bodoh.
Aku mencoba berdiri lagi.
Gelap.
Aku terbangun diruangan yang putih. Apa aku sudah mati? Sial! Kenapa aku sebodoh ini? Kalau aku mati bagaimana aku bisa bertemu Taehyung? Tapi aku mencium bau alkohol.
"Syukur kau sudah siuman. Apa yang terjadi, Nayeon? Kau membuatku hampir terkena serangan jantung, kau tau itu?" Nada suara Sehun terdengar marah tapi aku tau dia benar-benar khawatir.
"Bagaimana aku bisa sampai kesini?" tanyaku, mengabaikan pertanyaannya.
"Kau tadi pingsan. Lalu ada yang menelponku memakai teleponmu. Kau kenapa, Nayeon? Apa yang terjadi?"
Lalu aku ingat apa yang tadi terjadi. "Taehyung! Aku tadi melihat Taehyung, Sehun. Dia ada disini dan dia masih hidup. Aku benar, kan? Sekarang kau harus percaya padaku karena. . ."
"Hentikan, Nayeon! Kenapa kau tidak pernah berhenti mengatakannya?! Kita semua sama-sama tahu kalau Taehyung sudah me. . ."
"Tidak! Kenapa kau tidak pernah mempercayaiku? Taehyung itu masih hidup, Sehun. Aku melihatnya sendiri dengan mata kepalaku." Aku bangkit dari ranjang pasien. "Kita harus segera mencarinya, Sehun. Aku yakin Taehyung belum tarlalu jauh." Tapi sebelum aku mencapai pintu, tangan Sehun memegang lenganku, menghentikanku.
"Nayeon, hentikan." Suara Sehun terdengar putus asa
"Tidak Sehun, kau yang hentikan! Taehyung ada disana, Sehun. Aku mohon percayalah padaku dan lepaskan aku. Aku mau mengejar Taehyung, dia pasti belum pergi terlalu jauh." Aku merasakan sesuatu yang hangat membasahi pipiku. "Lepaskan, Sehun, kumohon." Aku meronta, mencoba melepaskan genggaman tangan Sehun tapi sia-sia belaka.
Sehun memelukku dengan erat dan ini membuatku tidak bisa beranjak sementara air mataku terus mengalir tanpa henti. Aku tau suaraku pasti akan mengundang perhatian orang, tapi aku tidak peduli, yang aku inginkan hanya Taehyung, hanya menemukan Taehyung.
"Nayeon, Samchon dan Imo masih belum pulang jadi kita harus mencari taxi. Kau tidak apa-apakan?"
"Aku baik-baik saja, tidak usah khawatir. Apa si kembar ikut?"
"Tidak, mereka ada dirumah. Mereka sedang menunggu kita."
"Baguslah, aku kangen sekali dengan mereka."
Kami menunggu taxi didepan bandara. Kim Seokjin Samchon dan Irene Imo tidak bisa menjemput karena masih di Ilsan, tapi mereka akan pulang hari ini dan dirumah ada si kembar Jihyo dan Momo. Kalau ada acara keluar kota pasti Imo akan meminta tolong pada Tzuyu untuk menjaga mereka. Jadi tidak masalah kalau mereka sedang tidak ada dirumah.
Dan saat itulah aku melihatnya lagi. Dia ada didalam mobil dan akan segera berjalan. Aku tidak sadar apa yang sudah aku lakukan. Tapi hal terakhir yang bisa kulihat adalah matanya yang menatapku dengan sorot terkejut. Mungkin dia sama terkejutnya denganku karena kami bertemu disini. Tapi aku tidak yakin, karena tiba-tiba semua berubah menjadi gelap. Lagi.
"Nayeon!"
TBC...
***
Picture : Kim Taehyung

KAMU SEDANG MEMBACA
Forever & Always | VNAY
FanfictionSUMMARY: "Ini adalah Cinta Sejati, dan Cinta Sejati Takkan Berakhir. Selalu dan Selamanya!" Disclaimer : Ini bukan FF asli author ya. FF ini aslinya milik penulis di fanfiction.net yang nama usernya Irabella Robsten. Author disini cuman ganti castn...