Chapter 24 - It's Time to Face It

397 40 2
                                    

Part XVI - Nayeon POV

        "Hey, sweet girl." Suara Taehyung adalah suara yang pertama kali kudengar saat aku bangun dari tidurku yang paling nyenyak pagi ini.

        "Hmm." Aku masih belum membuka mata dan semakin erat memeluknya. Aku tahu bahwa aku sudah tidak mungkin kembali tidur, tapi aku juga tidak ingin menyudahi kebersamaan kami. Setelah kembali ke Gwangju tidak akan ada lagi kesempatan seperti ini.

        "Apa kau tidak mau membuka matamu?" Tanyanya, lalu kurasakan bibirnya di puncak kepalaku.

        "Aku sudah menemukan posisi yang enak." Kurasakan dada Taehyung bergetar karena tawa. Tapi aku tetap belum membuka mataku.

        "Nayeon."

        Kuhembuskan nafasku dan perlahan membuka mata. Kuangkat kepalaku agar aku bisa melihat Taehyung. "Pagi."

        "Pagi, Yeon-ie. Bagaimana tidurmu?"

        "Hmm. Sangat nyenyak sekali." Jawabku. "Kau?"

        "Tidak pernah sebaik ini." Meskipun di pagi hari dan baru bangun tidur, Taehyung sudah terlihat sangat tampan. Kutelusuri garis-garis wajahnya dengan mataku. Mematrinya diingatanku. Bisa kulihat Taehyung juga melakukan hal yang sama.

        Hari ini kami akan kembali ke Gwangju dan sesegera mungkin memberitahu Jisoo. Aku senang kalau rahasia ini akan terbongkar, jangan salah. Hanya saja aku merasakan sesuatu yang belum pada tempatnya. Kau tahu, seperti kau merasakan sesuatu yang mengganjal —yang akan terjadi— tapi kau tidak tahu dan tidak punya gambaran apa itu.

        Dan perasaan itu menjalar menjadi sesuatu yang menyebalkan. Menjadikan resah dihati. Seperti merasa bahwa tidak akan ada lagi momen seperti ini. Bahwa aku harus menikmati hari ini karena merasa ini adalah kesempatan terakhir. Dan pikiran itu membuat perutku bergetar aneh. Konyol.

        "Hey, kau melamun." Taehyung menarikku dari rumitnya pikiranku. Aku hanya tersenyum dan menyusupkan tanganku kedalam rambutnya yang lembut. "Kau mau mandi dulu?"

        "Nde." Dengan enggan kulepaskan pelukan Taehyung dan menggeliat sebelum berdiri untuk mengambil perlengkapan mandi.

        "Kopi?" Tanya Taehyung sambil berdiri.

        Kubalikkan badanku agar bisa menghadap kearah Taehyung. "Yup."

        "Segera datang." Taehyung tersenyum kemudian mendekat untuk mencium keningku dan keluar dari kamar.

        Setelah selesai mandi dan memakai pakaian, aku keluar dari kamar mandi dan menemukan Taehyung duduk di sofa dekat jendela dengan secangkir kopi di meja di samping sofa. Kuletakkan peralatan mandiku dan menghampirinya untuk duduk disebelahnya. Tapi Taehyung menarikku kedalam pangkuannya. Rambutku masih basah.

        "Hai."

        "Hai."

        "Kopiku?" Kuanggukkan kepalaku kearah cangkir di meja.

        "Yap." Taehyung mengulurkan tangannya agar bisa menjangkau cangkir kopiku kemudian memberikannya padaku. "Kopi plus susu. Cokelat bukan putih."

        Aku tersenyum. "Kesukaanku." Kucium pipinya. "Gomawo." Sebelum kuminum kopiku sedikit demi sedikit. Aku dan kopi panas kurang begitu bersahabat.

        Selama beberapa saat kami terdiam, sama-sama menikmati suasana. Kusandarkan kepalaku dipundaknya. Kedua tanganku menggenggam erat cangkir yang ada dipangkuanku.

Forever & Always | VNAYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang