Pagi yang cerah telah menghiasi dunia yang kejam ini. Dua pasang yang baru saja memadu kasih masih meringkuk pulas diatas tempat tidurnya. Dengan keadaan selimut yang menutupi tubuh polos mereka.
Sang wanita telah terbangun dari tidurnya. Dia terkejut melihat keadaannya yang sekarang. Bagaimana tidak, saat ini tubuhnya sudah tidak ada sehelai benang pun yang melekat. Dan yang membuatnya terkejut lagi, pengawalnya sedang berada dalam selimut yang sama dengan dirinya. Bahkan memeluknya dengan sangat erat.
Oh Tuhannn...
"Brengsek."
Ellfa sungguh tidak menyangka bahwa Elmarc dengan begitu tega telah merenggut apa yang telah dijaganya selama ini. Bahkan pada suaminya dulu. Maaf mantan suaminya. Ellfa sangat menjaganya. Dia hanya tidak mau memberikan kepada pria yang salah.
Ellfa meringsut menjauhkan tubuhnya kedinding kasur. Ellfa menarik selimutnya agar menutupi tubuh polosnya itu. Dia menangis sesegukan melihat kondisinya saat ini. Sungguh ini adalah mimpi pahit yang tidak mau Ellfa terima.
Elmarc yang mendengar suara tangisan didekatnya langsung terbangun dari tidur nyenyaknya. Dan kini Elmarc melihat wanitanya tengah menangis sesegukan sambil memegang erat selimutnya.
"Maafkan aku sayang. Aku harus melakukan ini."
Ellfa yang mendengar pernyataan tersebut langsung menoleh kearah Elmarc dengan menatapnya dengan tatapan membunuh. "Apa kau bilang?"
"Iya, aku sengaja melakukan semua ini. Aku ingin memilikimu seutuhnya. Dan aku bersumpah akan menikahimu secepatnya."
"KAU GILA ELMARC!"
****
Kini Ellfa dan Elmarc tengah berada dimeja makan untuk menyantap sarapan yang telah dihidangkan oleh pelayan dirumah Ellfa. Ellfa juga heran mengapa alur ceritanya menjadi seperti ini? Elmarc yang berstatus pengawalnya dengan kurang ajarnya mengambil harta yang paling berharga dalam hidupnya. Gadis itu tak habis pikir, mengapa dirinya bisa terlena begitu saja akan sentuhan lembut Elmarc. Ya, diakuinya bahwa Elmarc adalah pria yang sangat lembut ketika sedang berhubungan intim.
Dan sekarang? Tanpa rasa bersalahnya, pria tersebut duduk disebelahnya yang selalu ditempati ayahnya saat makan. Sebenarnya siapa Elmarc? Ellfa tak yakin, jika dia hanya seorang pengawal yang diutus ayahnya untuk menjaganya. Ellfa akan menyelidikinya. Dirinya tidak mau jikalau orang yang disuruh ayahnya untuk menjaganya adalah orang yang jahat.
"Sayang, kau kenapa tidak mau memakan makananmu? Apa rasanya tidak enak?" Elmarc sedari tadi memerhatikan gelagat wanitanya yang hanya mengaduk-aduk makanannya tanpa niat memakannya.
Ellfa langsung mengalihkan pandangannya ke arah Elmarc. Matanya menyiratkan kemarahan yang sangat dalam. "Aku tidak nafsu makan, karena kau! Brengsekk!" Ellfa beranjak dari tempat duduknya dan berlalu menuju kamar.
Namun saat ditangga pertama menuju kamarnya, Ellfa menghentikan langkahnya saat mendengar ucapan Elmarc.
"Bersiaplah sayang kau akan segera menjadi milikku, dalam waktu dekat ini. Dan jika kau menolaknya, aku pastikan ayahmu akan mati ditanganku!"
Ellfa berbalik arah dan berjalan mendekat kearah Elmarc. "Kau-"
"Kenapa sayang? Kau kaget? Aku tau kau pasti sedang memikirkan siapa jati diriku sebenarnya." Elmarc berdiri dan menatap Ellfa tajam.
"Siapa kau? Dan mau apa kau sebenarnya?" Jujur saja Ellfa merasa agak sedikit takut dengan Elmarc. Pasalnya pria tersebut sangat menyeramkan pagi ini.
Tangan kirinya merengkuh pinggang wanitanya agar berada didekapannya. Lalu Elmarc memajukan kepalanya mendekati telinga Ellfa seolah akan memberitahu sesuatu.
"Aku adalah seorang mafia yang sedang mengicarmu, sayang. Tapi tenang, aku mengincarmu bukan untuk membunuhmu melainkan untuk menjadikanmu milikku seutuhnya." Elmarc berbisik dengan diakhiri gigitan kecil ditelinga Ellfa.
Ellfa terkejut saat mendengar pernyataan Elmarc.
Oh Tuhan apa artinya semua ini?
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
Exitium Mendax [TAMAT]
Romance[ADULT STORY! 18+] Seorang gadis belia yang sudah memasuki umur 19 tahun, harus menerima kenyataan pahit dalam hidupnya. Mulai dari kehilangan seorang ibu, perjodohan yang berujung perceraian, dan kini ditinggalkan oleh ayahnya untuk suatu keperluan...