Chapter Thirteen.

73.7K 2.1K 7
                                    

Sesekali Ellfa menatap Elmarc dengan tatapan tak percaya. Tentang surat yang baru saja tadi malam ia baca. Rasanya tak mungkin jika Ellfa bertanya langsung pada Elmarc kebenaran dari surat itu. Lagi pula apa Ellfa harus mempercayai surat tersebut, yang bahkan Ellfa pun tidak tahu siapa pengirimnya.

"Kau kenapa?" Sedari tadi Elmarc memperhatikan raut wajah Ellfa yang kurang bersahabat. Ia terlihat sangat murung dan gelisah. Sebenarnya apa yang terjadi pada gadisnya? Walaupun Elmarc tahu Ellfa tidak akan jujur padanya tentang apa yang ada dipikirannya saat ini. Tapi Elmarc tetaplah Elmarc, yang akan mencari tahu tentang apa yang terjadi pada gadisnya itu.

"Tidak Marc, aku hanya kelelahan karena kegiatan tadi malam." Ellfa menundukkan kepalanya menyembunyikan pipinya yang memerah seperti tomat. Bodoh. Mengapa ia beralasan seperti itu? Jelas saja itu mengundang tawa pecah Elmarc karena mendengar pernyataan darinya.

"Oh sepertinya ada yang sedang membayangkan pergulatan tadi malam ya... Hmmm... Apa kau ingin kita mengulanginya lagi nona Domanic?" Elmarc mengangkat sebelah alis tebalnya menggoda Ellfa. Sungguh Elmarc tak menyangka jika gadisnya akan berbicara seperti itu. Oh... Betapa menggemaskannya ia...

"E... Sebaiknya kita sarapan Marc. Hari sudah mulai siang. Apa kau tidak pergi bekerja?" Ellfa berusaha mengalihkan pembicaraan. Ellfa sangat malu jika Elmarc terus saja membahas tentang permainan panas mereka tadi malam. Ayolah, Ellfa baru saja akan memasuki umur 20 tahun beberapa hari lagi, rasanya tak mungkin jika ia membahas perihal suami istri seperti itu.

"Tidak. Aku rasa akan lebih menyenangkan jika hari ini kita pakai untuk bersenang-senang. Bagaimana menurutmu?"

Ellfa tersenyum malu saat Elmarc bertanya demikian. Karena yang ada dipikirannya saat Elmarc bertanya seperti itu adalah kegiatan mereka yang dilakukan saat malam hari. Mengingat itu Ellfa lagi-lagi membuat pipinya memerah. "M...mmm... Aku rasa sudah cukup kita melakukannya Marc."

Elmarc menatap Ellfa bingung. Hei! Mengapa gadisnya menjadi seperti ini? Ayolah... Bukan kegiatan itu yang dirinya maksud. Walaupun ia mengakui jika, itu juga termasuk kegiatan yang menyenangkan. "Kurasa, kau sudah tidak polos lagi... Bukan itu maksudku nona. Maksudku bagaimana jika kita pergi berlibur kepantai?" Elmarc terkikik geli melihat wajah Ellfa yang semakin memerah dari sebelumnya.

"E... Maaf... A.. Aku... Sudahlah, ayo kita sarapan terlebih dahulu." Ellfa langsung pergi meninggalkan Elmarc dengan langkah terbirit-birit, menyembunyikan wajahnya yang memerah karena malu. Walau semua itu percuma saja, karena Elmarc telah melihatnya sejak awal.

Elmarc tertawa renyah saat melihat kelakuan Ellfa. Percayalah, hanya Ellfa yang dapat membuatnya seperti ini. "Kau sangat menggemaskan sayang."

Saat hendak menyusul Ellfa, langkah Elmarc berhenti begitu saja mendengar suara yang dihasilkan dari telepon genggam miliknya. Disana tertera pesan E-mail yang dikirimkan oleh anak buahnya yang sedang menyelidiki kasus terror Ellfa. Elmarc semakin geram saat anak buahnya mengatakan jika yang mengirimnya terror adalah orang suruhan Charles. Musuh terbesarnya saat masih remaja.

"Sial! Takkan ku biarkan kau membongkar kebusukanku Charles." Elmarc meremas ponselnya dengan erat sampai ponsel tersebut retak dan tak berdaya. Ponsel itu semakin hancur ketika Elmarc membantingnya kearah tembok yang sedang berdiri kokoh. Perilaku Charles sangat-sangat membuatnya marah. Elmarc tidak akan membiarkan siapa saja membongkar tentang apa yang sudah ia lakukan pada Ellfa termasuk perihal kematian sang ibu yang tewas disaat hari pernikahannya berlangsung.

"Akan ku balas kau. Tunggu saja." Elmarc tersenyum misterius.

***

"Bagus! Laksanakan perintahku selanjutnya. Jangan sampai lengah sedikit pun." Pria itu tersenyum bangga saat melihat target termakan dengan terrornya. Charles. Musuh Elmarc sejak remaja hingga sekarang. Kejadian dimasa lalu yang membuatnya terus mengibarkan bendera perang pada Elmarc. Takkan pernah ada kata damai antara keduanya, sampai kapan pun.

Charles menatap anak buahnya dengan tatapan tak terbaca. Ia mengerahkan sebagian besar anak buahnya untuk meneror Ellfa yang ia yakini sebagai sumber kelemahan Elmarc. Semenjak dirinya mengetahui jika Ellfa lah perempuan yang dapat menjatuhkan Elmarc, maka Charles langsung membuat rencana untuk menghancurkan Elmarc melalui Ellfa, anak si pemilik pengusaha bidang properti terbesar didunia.

Anak buah Charles segera meninggalkan ruang kerja milik Charles yang terdapat dirumah megah miliknya, saat sang istri Mayni memasuki ruangan tersebut dengan membawa segelas teh hangat untuk sang suami. Mayni segera mendekati Charles yang sedang duduk santai di sofa besar yang ada di ruang kerjanya.

"Roni, apa kau tidak mau bersantai terlebih dahulu?" Mayni menawarkan Roni yang menjabat sebagai ketua dari anak buah Charles untuk bersantai sejenak dirumahnya bersama Charles. Mayni adalah wanita yang baik dan berhati lembut, tak pernah ia membedakan dari derajat seseorang yang hanya dilihat dari materi. Karena tanpa Charles, Mayni pun sama seperti mereka.

"Tidak nona, urusan saya telah usai. Kini saatnya saya kembali untuk bekerja." Roni menunduk hormat menjawab pertanyaan Mayni. Karena bagaimana pun juga, Mayni adalah majikannya. Sejak kehadirannya dirumah ini membuat Tuannya sedikit lebih berwarna dari sebelumnya. Roni tidak tahu apa sebabnya Charles begitu berubah saat kedatangan Mayni dihidupnya. Namun satu hal yang Roni yakini, yaitu CINTA. Tuannya telah jatuh hati yang sangat dalam pada Mayni, hingga membuatnya menjadi manusia yang sedikit lebih baik dari yang sebelumnya Roni kenal.

Mayni tersenyum. "Baiklah."

Roni langsung berjalan mendekati pintu keluar, untuk segera menyelesaikan misinya. Karena ia tak mau, jika ada kesalahan lagi seperti saat itu. Akibat kurang adanya komunikasi membuat Iryaz selaku anak buah Roni, akhirnya salah untuk mendapatkan target.

***

Kini Elmarc sedang mengumpulkan semua anggota geng Mafianya. Elmarc sengaja mengumpulkannya untuk membalaskan dendam pada Charles yang telah berbuat seenaknya pada Ellfa. Elmarc berjanji, takkan membiarkan Charles menang begitu saja.

"Apa yang harus kita lakukan tuan?" Ujar salah satu anggotanya. Mereka tahu, kalau Elmarc menyuruhnya berkumpul seperti ini, pasti akan ada misi yang sangat besar dan pastinya harus melayangkan nyawa seseorang demi kepuasan dari sang ketua Mafia mereka. Elmarc Fransisco.

"Ku rasa kalian bukanlah manusia bodoh, yang harus ku beri tahu tentang apa yang akan kita lakukan saat ini." Elmarc mengucapkannya dengan sangat tegas pada para anggotanya. Elmarc yakin jika ia memiliki anggota yang sangat cerdas dalam kasus ini. Jadi dirinya tak perlu bersusah payah untuk menjabarkan apa saja yang harus mereka lakukan.

Anggota yang baru saja bertanya tadi menundukan kepalanya, pertanda ia meminta maaf atas kecerobohannya. Ia tak tahu, jika sang ketua menyindirnya seperti itu. "Maaf tuan."

"Aku maafkan, karena kau baru saja bergabung dalam organisasi ini. Tapi, jika kau bertanya dengan pertanyaan yang sama maka bersiap-siaplah kepalamu yang tidak tampan itu tidak akan utuh ditempatnya. Karena aku tidak mau mempunyai anggota yang tolol saat menjalani misi! Paham?!" Tatapan Elmarc menyalang menatap anggota baru itu dengan bengis dan kejam.

"Baik tuan."

"Peraturan ini belaku untuk semua anggota Exitium Mendax! Ku harap saat aku menyuruh kalian kembali berkumpul, kalian membawa kabar yang baik. Mengerti?!"

"Mengerti tuan." Semua anggota menunduk patuh atas perintah tuannya. Tak ada yang berani membantah perintah Elmarc, semuanya segan pada seorang pria bengis yang memiliki hati sekeras batu itu. Dan walaupun mereka terbentuk dalam organisasi yang sama, tetapi tetap saja kekuasaan seutuhnya berada ditangan ketua mereka, yaitu Elmarc Fransisco.

"Bagus! Kalau begitu kerjakan!"

To Be Continue...

Hello kalian!!! Apa kabar?! Hehehe... Semoga baik ya. Ada yang tau gak besok hari apa? Ya, besok itu anniv ke-4 bulan 'Exitium Mendax' atau yang sebelumnya berjudul 'My Bodyguard Is Mafia'. Yeay!!!! Gak terasa udah 4 bulan dengan Viewers yang Alhamdulillah. Hehehe... Wishnya semoga Makin banyak yang baca dan semakin banyak yang suka ya sama cerita abal-abal dari Fie ini. Amin... Dan jangan sungkan, untuk meng-kritik dan memberi saran pada Fie. Karena Fie butuh kritik dan saran dari kalian yang bisa membangun Fie agar lebih baik lagi^^.... Oiya, tadinya Fie mau share besok, tapi karena sepertinya besok Fie gak bisa UP jadinya sekarang dehhh.... Hehehe... Oke, sekian dari Fie

Wassalam^^

Rabu, 7 November 2018.

Exitium Mendax [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang