" Ko, tunggu deh. Loe nggak salah milihin gue baju kurang bahan kek gini? " Minah heran dengan pilihan Iko, Iko harusnya tahu selera Minah lagipula mereka berteman sudah cukup lama.
" Min, come on. Loe up to date dikit dong. Ini tuh lagi booming akhir akhir ini, udah deh loe coba dulu. Nggak ada salahnya juga "
Iko mendorong Minah ke ruang ganti, beberapa baju sudah di coba Minah tetapi menurut Minah tidak ada yang cocok untuk dirinya. Kalau tidak potongan roknya terlalu pendek pasti kerah bajunya terlalu turun.
Minah benar benar tidak mau memakainya, tetapi Iko tidak mau tahu. Dia bilang setidaknya pilih satu baju dan pakai sekarang. Lagipula Minah tidak memiliki baju ganti saat ini. Setidaknya Minah harus berterimahkasih kata Iko.
•﹏•
Setelah lama berputar putar ke beberapa tempat, akhirnya mereka berdua memutuskan untuk makan siang.
" loe napa sih Min, muka loe ditekuk gitu? Masih mikirin baju? Yaelah Min PD aja kali, udah nggak usah di tutup tutupin gitu "
" ya gue mana biasa sih Ko pakek baju ginian, lagian loe sih nyuruh nyuruh gue pakek baju nggak jelas gini " rutuk Minah
Belum sempat Iko membalas pernyataan dari Minah, phoncell Iko berdering. Iko segera mengangkat panggilan tersebut.
" ya hallo? Kenapa Gwen?"
" ......"
" oo ya tunggu bentar ntar gue dateng kok, ini gue lagi nganter Minah makan "
" ........"
" ceritanya panjang deh, oke gue susul "
Tutup Iko mengakhiri panggilan telephone nya.
" apaan?" Tanya Minah penasaran
" Gwendi ngajakin gue perlu, ehh kalo loe gue tinggal gimana? Ntar gue jemput, loe bisa muter muter dulu kemana kek "
" oke lah tapi jemput beneran loh "
" iye iye " Iko meninggalkan Minah yang masih sibuk menghabiskan makan siangnya.
•﹏•
Sepeninggal Iko, Minah memanfaatkan waktunya untuk pergi ke gerai yang menyediakan pernak pernik kpop. Surganya para kpopers kata Minah, jika Minah sudah masuk ke gerai tersebut waktu berjam jam pun terasa singkat untuk dirinya.
Mina membeli beberapa poster dan gelang untuk menambah koleksinya. Setelah di rasa cukup, Minah segera keluar dari gerai tersebut. Baru beberapa langkah dari pintu keluar Minah berpapasan dengan Mark, keduanya sama sama terkejut.
" Minah? Kamu kemana aja sih "
Mark mulai memberondong Minah dengan berbagai pertanyaan, baru saja Minah ingin kabur tapi kali ini tidak berhasil.Mark dengan sigap memegang lengan Minah, " Min, please berenti main kejar kejarannya. Nggak lucu! Papa sama Mama khawatir nyariin kamu " Mark menatap Minah dengan tegas, membuat hati Minah menciut. Minah hanya bisa menunduk, " sekarang aku tanya deh, mau kamu apa?" Suara Mark mulai melunak, Mark memegangi kedua bahu Minah.
Minah masih menunduk tanpa berkata kata, dia menangis bukan karena takut tapi karena dia menyadari bahwa dia memang salah.
