" serius sekarang nggak ada waktu buat debat buk, Minah harus nyusul kesana sekarang juga "
" yaudah kita siap siap, biar Ibuk hubungin ayahmu dulu biar pulang sekarang "
" bakalan makan waktu lama buk, sekarang biar Minah dulu yang kesana ntar Minah kasih kabar kalo udah sampe sana dan Ayah sama Ibuk bisa nyusul "
" kalo gitu Ibuk bantu kamu siap siap, kamu pesen tiket dulu biar ibuk siapin perlengkapan kamu "
Minah dan Ibunya bergerak cepat tanpa di aba aba melakukan apa yang harus dilakukan saat itu, di fikiran mereka berdua hanya keselamatan Mark dan bagaimana keadaan Mark saat ini.
.......
Minah turun dari taxi tepat di depan rumah sakit Hope, dia tidak menyia nyiakan waktu barang sedetik pun setelah keluar dari bandara tadi dia terus berlari mencari taxi menuju rumah sakit Hope walaupun langit sudah mulai gelap dan rintik hujan sudah mulai turun.
Baju Minah sedikit basah terkena hujan yang semakin deras tepat dia turun dari taxi. Rasanya ingin menangis tapi dia tidak mampu, Minah berlari keruang informasi mencari tahu dimana Mark di rawat.
Petugas disana mengatakan bahwa tidak ada pasien yang bernama Mark, Minah hampir menangis berkali kali bertanya dan hanya mendapat jawaban yang sama jika pasien yang bernama Mark tidak ada.
" tolong mbak dicari lagi ada nggak yang namanya Mark dia baru aja kecelakaan katanya masuk rumah sakit ini " Minah memohon penuh harap
" tidak ada mbak, hari ini memang ada pasien kecelakaan dua orang tetapi yang satu wanita dan yang satu namanya Youngjae bukan Mark "
Minah seperti menyerah, dia berjalan gontai sambil mencoba menghubungi nomer Mark. Tubuh Minah merosot di kursi tunggu sambil menangis.
" loe dimana sih Makarel "
Kata kata itu yang keluar di tengah tengah isakan tangisnya. Genap satu jam Minah duduk termenung di kursi tunggu, waktu sudah menunjuukan hampir jam sepuluh malam.
Dan Minah tidak tahu lagi harus mencari Mark kemana, satu satunya kabar bahwa Mark di rawat di rumah sakit Hope. Tetapi kenyataannya tidak ada Mark disini.
Tubuh Minah menggigil kedinginan, dia mencoba menghubungi Jinyoung tetapi tidak kunjung diangkat.
Minah merasa frustasi kenapa semuanya seolah olah mengabaikannya, dia hanya ingin tau dimana suaminya.
Minah berjalan gontai keluar dari rumah sakit, dia memesan taxi online. Dia berniat pergi ke hotel Apego, mungkin disana dia bisa mendapat petunjuk tentang Mark atau setidaknya dia bisa membawa barang barang Mark yang masih tertinggal disana. Barang barang yang terakhir di pakai dan berada di dekat Mark.
Di sepanjang perjalanan air mata Minah tidak henti hentinya menetes, dia begitu menyesali selama ini kenapa dia jahat sekali pada suaminya. Tidak seharusnya dia bersikap kekanakan hanya karena tidak suka dijodohkan lagipula Mark tidak buruk bahkan jika di di fikir fikir dia orang baik dan dia mirip idol. Saat ini idol sudah tidak penting lagi di fikiran Minah, dia hanya ingin segera tahu keadaan Mark.