" hei hei kok nangis, maaf aku nggak bermaksud marah sama kamu " Mark menuntun Minah untuk duduk. Mark menepuk nepuk punggung istrinya, ada rasa tidak tega melihat Minah walaupun dia orang yang super menyebalkan.
" sorry, gue juga nggak bermaksud buat bikin kalian khawatir "
" sekarang kamu ikut pulang ya? "
" nggak gue nggak mau, gue bakalan kena marah kalo pulang " Minah menggeleng menolak ajakan Mark
" terus kamu mau kemana? Kamu tinggal dimana?"
" ada temen, pokoknya gue nggak mau pulang. Gue nggak mau nikah sama loe " Minah berkata mantab sambil menghapus air matanya.
Entah kenapa ada perasaan sedikit kecewa di hati Mark, dia menghembuskan nafas menahan lelah.
" yaudah kalo itu bisa bikin kamu tenang, kamu pasti juga butuh waktu. Jaga diri baek baek ya?nanti aku kasih tahu ke Papa sama Mama biar nggak khawatir sama kamu lagi " Mark berdiri dari tempat duduknya, dia melepas jaket nya lalu memakaikan jaket tersebut di tubuh Minah. Mark pergi meninggalkan Minah yang masih mematung di tempat duduknya.
•﹏•
Mark POV
Aku di tolak lagi oleh istriku, Tuhan tolong jawab aku. Sebenarnya dia jodoh ku bukan sih, harus pakai cara apa lagi biar dia bisa nurut. Kenapa aku di kasih jodoh cewek yang super nyebelin kaya dia.
Kepalaku berdenyut denyut setiap kali berdebat dengannya. Apa yang dia makan sampai dia keras kepala seperti itu. Meskipun begitu aku tidak menyesali keputusanku, motto hidupku adalah ambil keputusan dan jangan pernah menyesalinya.
Terlepas dari semua itu, apa harus sekarang waktu ku untuk mengganti motto?
POV end
Mark baru saja turun dari mobil ketika orangtua Minah menghampirinya. " gimana Mark? Ada kabar dari Minah? Kalo belum ada kabar, nanti kalo udah 24 jam kita lapor polisi aja " usul Ibu Minah
" nggak perlu Ma, Mark baru aja ketemu sama Minah "
" terus sekarang anaknya kemana?" Tanya Ayah Minah tidak sabar
" dia nggak mau diajak pulang Pa, katanya lagi butuh waktu buat sendiri. Jadi Papa sama Mama nggak perlu khawatir, Minah baik baik aja kok. Kalau waktunya udah tepat dia bakalan pulang "
" tapi kapan Mark? Dia sekarang itu udah punya kamu, udah nggak pantes main kabur kaburan lagi "
" itu salah kita, akibat kita terlalu manjain dia " balas Ayah Minah
" Papa sama Mama jangan berantem dong, udah pokoknya urusan Minah biar saya aja "
Kedua orangtua Minah masih tetap saja ingin ribut, tetapi mereka sedikit merasa lega mengetahui anaknya baik baik saja.
•﹏•
Waktu sudah menunjukkan pukul 9 malam, tetapi Minah belum juga dijemput oleh Iko. Berkali kali Minah menghubunginya selalu saja di alihkan.
Loe ngerjain gue nih, batin Minah
Setelah beberapa kali menghubungi akhirnya Iko menjawab panggilan Minah.
" hallo ko? Loe gimana sih? Ngerjain gue loe?"
" ......... "
" lah terus gue gimana? "
" ........"
" ko gue nggak mungkin pulang sekarang, terus kok bisa sih cewek loe tiba tiba dateng? Loe bilang katanya masih lama, hallo? Ko? Kok dimatiin sih "
Minah memukul tangannya sendiri karena kesal, gue sekarang musti kemana coba. Masa iya gue tidur di hotel sayang banget tabungan gue, kan itu buat beli tiket konser, nggak gue nggak boleh pakek tabungan gue sedikitpun, batin Minah.
Sebuah ide terlintas di fikirannya, segera saja dia mengetik sebuah pesan.
Minah : urgent, help me
Ternyata pesan tersebut dia kirim pada Mark. Tidak lama kemudian Minah mendapat balasan pesan
Makarel : why? What happen?
Minah : jemput gue please ???
Makarel : udah nenangin dirinya?
Minah : gue share loc
