Minah mengatur nafasnya yang masih ngos ngosan karena mengejar Mark sambil memukulinya menggunakan bantal.
Begitu juga dengan Mark yang berusaha menghindari pukulan Minah, mereka berdua duduk di masing masing pojok ruangan. Mark beranjak dari duduknya mengambil sebuah kemeja dan menaruhnya di tempat tidur.
" ganti baju dulu ntar sakit "
" gue belum selesai mukulin loe " jawab Minah masih mengatur nafasnya.
" Min besok lagi deh gue capek nih, sekarang ganti baju dulu. Aku tau kok kalo kamu sayang sama aku tapi udah ya besok lagi "
Baru saja Minah ingin membuka mulut, Mark sudah menjawab " iya iya kamu pasti juga cinta kan sama aku makanya kamu bela belain kesini buat nyari aku. Aku beruntung punya istri kek kamu udah cantik baik setia lagi "
Minah hanya mengangkat tangan tanda menyerah, bahkan saat ini Mark lebih menyebalkan dari semua kumpulan orang menyebalkan di dunia ini.
Minah beranjak dari duduknya membuat Mark was was, ternyata Minah mengambil kemeja yang diberikan Mark lalu masuk ke kamar mandi.
Mark memberi Minah teh setelah Minah selesai mengganti bajunya dengan kemeja yang kebesaran milik Mark, Minah merasa tidak nyaman dengan kemeja yang di pakainya. Minah menarik ujung bawah kemeja tersebut untuk menutupi pahanya.
" Mark loe nggak ada baju laen?"
" nggak ada Min aku bawa baju kerja semua "
Jawab Mark sambil memberikan teh pada Minah." yaudah deh siniin selimut loe " Minah menerimah teh yang diberikan Mark sambil meminta Mark mengambilkan selimut.
Minah duduk di pinggiran tempat tidur sambil meneguk tehnya. Mark duduk disampingnya, Minah hanya diam tidak memiliki semangat lagi untuk memukul Mark.
" gue kira loe beneran kecelakaan " kata Minah lirih
" kamu nyesel karna aku baik baik aja?"
" nggak nyesel, gue marah sama diri gue sendiri. Pokoknya gue marah aja sama diri sendiri, gue kira loe bakalan nggak di deket gue lagi "
" aku suami kamu jadi gimanapun keadaan kamu, aku bakalan tetep disamping kamu "
" gue nyebelin kan?loe pasti mikir gue itu cewek paling nyebelin sedunia "
" nggak juga sih tapi ada benernya "
" loe ngejek gue ya?" Minah menatap tajam Mark yang menahan ketawa.
" enggak enggak, aku itu suka sama kamu "
" loe bilang gitu biar nggak gue pukul lagi kan? Kalo loe suka bakalan sampe kapan?"
" bakalan sampe ada yang lebih nyebelin dari kamu, tapi kayaknya nyebelinnya kamu itu udah di level tinggi banget nggak ada yang mampu nandingin " Mark tertawa menjawab pertanyaan Minah. Minah menatap Mark dan mendorong bahunya.
" jayus loe "
Mark menggeser duduknya lebih merapat pada Minah, Minah tidak menghindari hal itu. Mark merangkul bahu istrinya, tidak disangka Minah memeluk Mark.
" sorry kalo gue jahat sama loe sering ngrepotin loe. Gue janji deh bakalan belajar dewasa "
" jadi sekarang loe gue nih " goda Mark
" maksudnya aku mau belajar jadi dewasa "
" dewasa tentang? "
" Mark kamu jangan macem macem deh "
" iya iya makasih kamu udah mau belajar dewasa, biar lengkap ditambahin belajar beresin rumah belajar masak belajar nyuci belajar nyetrika "
" Markk......" protes Minah sambil melepaskan pelukannya.
" bercanda bercanda " Mark tertawa sambil mengangkat dua jarinya membentuk tanda damai lalu merentangkan kedua tangannya minta pelukan dari Minah.
Minah tidak menanggapi Mark dan beranjak dari duduknya," mau kemana ?" tanya Mark.
" aku kan sewa kamar juga, pergi kekamarku lah "
" ohh gitu " Mark ikut beranjak dan berdiri di samping Minah seolah salah tingkah.
Minah berjalan menuju pintu dan membukanya, Mark mengantar Minah di depan pintu.
" Min kamu yakin mau jalan sampe kamar pakek kemeja aja?"
" iya juga sih tapi kayaknya nggak bakal ada orang liat deh " Minah berjalan menghampiri lift
" Min ?" panggil Mark
" ya?"
" emm kamu boleh lho nginep di sini aja "
" nggak papa? " Minah mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam lift.
Mark menggandeng tangan Minah dan menuntunya masuk.
Mark melepaskan tangan Minah, dia berfikir mungkin Minah akan berfikir yang tidak tidak tentangnya. Minah tersenyum lalu mengecup bibir Mark.
Mark mendekat ke arah Minah membuat Minah terpojok, Minah menundukkan kepalanya ketika Mark semakin dekat dengan wajahnya. Ternyata Mark hanya menekan stopcontact untuk mematikan lampu.
" kalo kamu malu, kita bisa mulai pas gelap kok " bisik Mark ke arah Minah, siapa yang tau Minah tersenyum mendengar perkataan Mark. Bahkan Mark pun tidak pernah tau.
- THE END -