19.

51 9 1
                                    

Mark menyentuh kening Minah yang langsung saja di tangkis oleh Minah.

" mo ngapain loe?" Sikap Minah menjadi waspada.

" aku cuma mastiin, kamu demam atau gimana. Wajahmu udah kaya udang rebus "

" alah nggak usah sok peduli deh " Minah mengecek suhu di kedua pipinya.

" ya wajar...aku peduli. Aku itu suami kamu, kalau aku nggak ngurusin kamu berarti aku ini jahat. Coba deh kamu jernihin fikiran kamu dan mulai positif thinking sama orang laen bisa kan? Nggak melulu orang perhatian sama kamu itu ada maunya atau sok sokan. Coba deh kamu kurangin bertemen sama Iko, udah berkali kali kamu ke pojok karena temenan sama dia "

" loe kok jadi nyalahin Iko sih Mark, dia tu temen gue. Loe nggak konsisten loe bilang gue suruh positif thinking tapi loe apa? Loe curiga kan sama Iko. Loe tau kan malahan gue lebih lama kenal dia daripada loe, sorry nih sebelumnya oke loe emang suami gue tapi loe nggak perlu pengaruhin gue buat jauhin temen gue lagian tau apa sih loe tentang gue. Dan fikiran gue nggak keruh buat apa dijernihin " Minah meninggikan suaranya, dia benar benar lepas kontrol malam itu.

" oke...kamu nggak perlu teriak di depanku kaya gitu, kamu hargain aku dong. Kaya kamu hargain orang orang ini " Mark menunjuk foto foto member Give7 yang ada di phone cell Minah, Minah langsung menangkis tangan Mark dengan keras.

" yang sopan dong, nggak perlu ngata ngatain kaya gitu. loe minta dihargain sedangkan loe kaya gini. Loe jahat, gue benci sama loe " Minah beranjak dari tempat duduk hampir berlari menuju pintu keluar.

Mark menahan Minah memeluknya dari belakang, Minah tidak tinggal diam dan berusaha melepaskan diri.

" loe apaan sih lepas nggak? Gue mau pergi, gue nggak mau deket deket cowok jahat kek loe "

" Minah denger " Mark meninggikan suaranya, membuat Minah terdiam seketika.

Minah hampir menangis karena di bentak oleh Mark, " maafin aku udah keras sama kamu, aku cuma nggak bisa liat kamu dalam bahaya. Aku nggak bisa liat kamu diperlakuin seenaknya, kamu itu tanggung jawab aku bukan karna Ayah sama Ibuk nitipin kamu ke aku bukan karna kita dijodohin dan di nikahin. Kamu harus tau satu hal, kalau aku itu peduli sama kamu " Mark mengatakan isi hatinya dengan sedikit berbisik ke arah Minah.

Minah memilih tidak menanggapi perkataan Mark dan hanya menangis. " sekarang udah malem nggak baik kalau kamu diluar " Mark membalikkan tubuh Minah merasa bersalah karena memperlakukannya terlalu keras.

                               ●﹏●  

Mark sedang menyesap secangkir kopi di dapur, dia menyandarkan bahunya di bartender dapur. Minah keluar dari kamar dan berjalan pelan menghampiri Mark.

Minah menarik bagian belakang baju Mark, " eh kamu udah bangun?"

" mau teh? "

Minah hanya menggelengkan kepala

" masih marah?" Tanya Mark lagi

" enggak " akhirnya Minah menjawab setelah mogok bicara semalaman.

" mau sarapan apa? Mau cari di luar?" Tanya Mark masih berusaha membujuk Minah

" loe tadi malem tidur dimana?"

" di luar, nggak usah kuatir aku nggak mungkin macem macem kok "

" emang gue mikir apa " Minah berdecih dan merebut cangkir yang di bawa Mark lalu meminumnya.

" kok pait " sembur Minah

Mark tidak bisa menyembunyikan tawanya, " jangan ketawa " Minah menatap tajam Mark

" siapa sih yang berani ketawa " Mark mengacak rambut Minah.

" sekarang udah baikan kan? cari sarapan yuk " Ajak Mark pada Minah yang masih menatap sebal padanya.

Marriage not dating (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang