Minah masuk ke dalam club dengan hati hati, suasana bising segera menyambutnya di dalam. Bau asap rokok dan minunan beralkohol berpadu menjadi satu. Minah bukan seseorang yang bisa betah dengan asap rokok, dia mulai terbatuk batuk.
Mark POV
Malam ini aku harus lembur kerja, aku pulang larut malam. Aku masuk ke dalam apartement dan keadaan masih gelap, ku fikir Minah ketiduran atau apa. Aku mulai menghidupkan lampu utama, ternyata tidak ada siapapun.
Kemana perginya, aku harap dia tidak membuat masalah di manapun dia berada. Tapi kemana perginya? Setidaknya dia harus memberi kabar. Bagaimanapun juga dia tanggung jawab ku apalagi Ayah Ibuk sedang diluar kota.
Aku mencoba menghubungi Minah berkali kali dan selalu di tolak, sekarang aku faham salah satu keahlian Minah yaitu suka bikin orang lain khawatir.
Hampir sejam aku mencoba menghubungi Minah dan terus terusan di tolak, aku mulai berfikir untuk nyari dia tapi ternyata Minah memutuskan untuk mengangkat telephone.
" kamu dimana? "
" ..... "
" kok berisik banget, kamu dimana? Biar aku jemput "
"......."
" yaudah tunggu bentar ya tempatnya nggak jauh kok "
POV end
Mark bergegas keluar dari apartementnya setelah mengakhiri panggilannya. Rasa khawatir terpancar dari wajahnya yang sebenarnya letih. Benar seperti yang dia duga, istrinya lagi lagi membuat masalah.
●﹏●
Minah berjalan pelan menyusuri kerumunan orang orang yang sedang bergoyang, kelap kelip lampu membuat matanya pening apalagi orang yang dia cari tidak juga dia temukan.
Iko kemana sih.. nyusahin aja deh, batin Minah yang mencoba meloloskan diri dari kerumunan orang di sekitar Minah.
Setelah lepas dari kerumunan, Minah merasa ada yang menarik tangannya. Minah yakin orang itu adalah Iko, hanya Iko yang kenal Minah di tempat ini.
" loe kemana aja sih?" Teriak Minah
" hai loe nungguin gue?"
Minah terkejut ternyata bukan Iko yang ada dihadapannya, kejadian konyol apa lagi batin Minah." ehh maaf salah orang "
" tapi aku nggak salah orang kok "
Pria itu mendekat ke arah Minah, Minah menjadi panik lalu mendorong pria tersebut dan memilih lari menerobos kerumunan orang yang tadi sudah di laluinya.Minah tidak mau terlibat pada kejadian konyol lagi, dia berlari menuju pintu keluar. Dia mulai berfikir akan lebih baik jika dia menunggu di mobil saja. Disini banyak pria berbahaya bahkan lebih berbahaya dari Mark.
Minah benci sekali dengan tempat ini dan dia marah dengan Iko yang tidak bertanggung jawab. Minah juga merasa bersalah dengan suaminya, pikirannya campur aduk membuatnya ingin menangis.
Tepat di depan pintu masuk, Minah menabrak sesorang. Minah melihat wajah orang yang ditabraknya. Ternyata dia Mark, perasaan Minah menjadi lega. Entah kenapa perasaan lega yang dia rasakan, padahal dia tidak menyukai Mark.
