Mark menuntun Minah duduk di pinggir tempat tidur, Minah masih menggenggam tangan Mark.
Mark tersenyum kecil melihat tingkah Minah, Mark mengelus kepala Minah.
" kenapa?takut?" tanya Mark pada Minah
" aku ngrasa bersalah aja sama kamu, waktu itu kamu kirim sms buat minta tolong kan? aku kira kamu beneran kecelakaan dan minta tolong ke aku tapi akunya nggak peduli "
" ya ampun...waktu itu? " Mark mengingat bahwa dia memang mengirim pesan pada Minah untuk minta tolong untuk dibelikan kado. Tapi Mark baru sempat mengetik pesan untuk minta tolong saja.
Flashback ON
Brukk...
Seorang anak kecil menabrak Mark, Mark kaget dan menangkap anak kecil tersebut sebelum dia terjatuh ke danau. Tapi tidak disangka phone cellnya yang malang terlempar ke danau. Mark melongo memandangi phone cell nya yang baru saja tercebur. Tidak mungkin untuk mengambilnya, dia yakin danau itu dalam walau hanya buatan.
Anak kecil tersebut hampir menangis karena takut di marahi, tetapi Mark hanya tersenyum dan mengingatkan supaya tidak lari lari karena berbahaya. Selepas kepergian anak kecil tersebut dia berduka atas tenggelamnya phone cell milik nya. Sekarang bagaimana cara dia menghubungi Minah dan orangtuanya.
..........
Mark berjalan dengan langkah panjang menuju receptionist, dia berniat meminjam telephone untuk menghubungi Minah.
" permisi "
" iya ada yang bisa saya bantu?"
" boleh saya pinjem telephone? Hp saya jatuh di danau dan saya harus menghubungi istri saya "
" bisa pak silahkan " Receptionist tersebut mempersilahkan Mark untuk memakai telephone hotel.
Mark segera menekan nomor tujuannya, sudah genap lima kali Mark menghubungi Minah tetapi tidak diangkat. Mark mulai gusar antara tidak enak hati karena hanya menumpang dan gusar karena Minah selalu mengabaikannya.
Tidak mungkin jika Mark menghubungi Ayah dan Ibu mertuanya, dia tidak ingin membuat mereka khawatir lagipula Mark juga tidak hafal nomer mereka. Terlintas di fikiran Mark untuk menghubungi Jinyoung, saat ini dia masih menimbang nimbang apakah dia harus menghubungi Jinyoung. Mark hafal nomor Jinyoung karena Jinyoung memiliki nomor phone cell yang mudah sekali dihafal. Mungkin dia memakai nomor cantik yang khusus dia pesan.
Setelah beberapa saat menimbamg nimbang, Mark membulatkan tekat untuk menghubungi Jinyoung.
Jinyoung mengangkat telephonenya ketika bunyi beep yang ketiga
"......"
" Jinyoung ini gue Mark "
" ........ "
" loe bisa tolong bilangin ke Minah nggak, bilang ke dia phone cell gue kecebur danau dan gue nggak ada waktu buat beli disini. Gue dikejar deadline jadi jangan lupa beliin kado buat Ayah "
" ...... "
" oke makasih, kalo bisa loe kirim sms aja ya nggak usah pakek ketemu Minah "
" ...... "
Mark mengakhiri panggilannya dan kembali ke kamar setelah berterimahkasih pada receptionist yang sudah berbaik hati padanya.
Flashback OFF
Mark mengakhiri ceritanya pada Minah yang masih meneggenggam tangan Mark. Raut wajah Minah berubah dan Mark yakin bahwa Minah pasti marah saat ini.
" kalian sekongkol ngerjain gue " teriak Minah
" kalian tega " Minah memukuli Mark berkali kali, Mark berusaha menghindar dari pukulan Minah. Minah tidak tinggal diam emosinya memuncak bahkan dia merasa dipermalukan saat ini, dia merasa di bodohi oleh kedua laki laki yang menyebalkan.
Mark menangkap kedua tangan Minah membuat Minah terpojok," Lepasin gue Mark " teriak Minah.
" enggak, kalo aku lepasin kamu bakalan mukul lagi "
" biarin, biar loe tau rasa. Cepetan lepasin, kalo nggak loe lepasin gue bakalan treak "
" kalo kamu treak bakalan aku cium, aku nggak peduli kamu mau marah atau apa. Yang jelas aku tau kalo kamu masih peduli sama aku "
" enggak gue nggak peduli sama loe, gue benci sama loe. Cepetan lepasin gue makarellllll "
Mark mendekat ke arah Minah, mempersempit jarak mereka. Tenggorokan Minah terasa tercekat," Mark loe nggak boleh macem macem" ancam Minah.
" jadi sekarang loe gue lagi? Barusan kayanya udah aku kamu deh "
" loe salah denger "
" jadi nggak mau ngaku?" Mark lebih mendekat
" Mark loe jangan coba coba buat macem macem sama gue kalo nggak gue...." perkataan Minah terputus ketika Mark mengecup Minah.
Mark tersenyum melihat expresi kaget Minah setelah Mark menciumnya, Mark tidak peduli jika harus mendapat seribu pukulan dari Minah saat ini.