Mark turun dari mobilnya sedikit berlari menghampiri Minah. Minah melambaikan tangan takut jika Mark tidak mengetahui dimana dia berada.
" kenapa nggak ikut pulang dari tadi?" Keluh Mark
" gue nggak berniat pulang Mark, ini namanya the power of ke pepet "
" yaudah masuk " Balas Mark singkat, membuat Minah heran biasanya mereka harus terlibat dalam perdebatan terlebih dahulu. Bagus fikir Minah, dia langsung mengikuti Mark ke dalam mobil.
Mark mengemudikan mobilnya dalam diam, tidak ada percakapan diantara mereka berdua. Minah juga tampak lelah sepanjang hari berjalan kesana sini, belanjaannya dia letakkan di kursi belakang. Bahkan hampir memenuhi bagian belakang mobil. Mark hanya melirik melalui kaca spion tanpa berkomentar.
Mobil mereka memasuki kawasan apartement, membuat Minah heran. Kali ini mau tidak mau memancing Minah untuk berkomentar.
" ngapain kesini?"
Mark tidak kunjung menjawab pertanyaan dari Minah.
" apartement siapa Mark?"
Mark turun dari mobil sambil membawa semua barang belanjaan milik Minah. Minah mengekor di belakangnya, " woy Mark, kita mo kemana sih? Ini apartement punya siapa?"
Mark tetap tidak menjawab bahkan sampai mereka masuk lift dan keluar dari lift, Mark berjalan santai tanpa menghiraukan Minah yang memberondongnya dengan banyak pertanyaan.
Mark berhenti di depan pintu dan memasukkan password, Minah terbelalak melihatnya. Bagaimana dia bisa tahu password nya fikir Minah.
Mark melangkah masuk di ikuti Minah, " Mark kalo gue ngomong jawab dong, ini tempat siapa? gimana bisa loe tau password pintunya? Gue curiga jangan jangan ..." perkataan Minah terputus.
Mark menjatuhkan barang belanjaan milik Minah lalu memojokkan Minah ke tembok. Hal tersebut sukses membuat Minah berhenti bicara.
Mark mengunci Minah dengan kedua tangan yang berada di sisi kanan kirinya. " Ma..Mark loe marah ya? Sorry gue crewet ya? " Minah memukul mulutnya pelan
Mark tetap tidak bergeming masih menatap Minah, Minah merasa tidak nyaman terlebih dengan baju yang dia kenakan. Potongan rok yang terlalu tinggi dan kerah leher yang terlalu turun. Mina berusaha menahan Mark dengan kedua tangannya ketika Mark merapatkan diri ke arah Minah.
" kamu taruh mana jaket yang tadi siang?" Bisik Mark
" ja..jaket? Ohh iya gue taruh tas kok nggak gue buang, loe marah karna loe ngira gue buang jaket loe ya?Mark sorry " Mina menatap Mark memohon
" kalo aku nyuruh di pakai besok lagi harus di pakek, kamu nggak nyaman kan di liatin " Mark mundur lalu memungut kembali belanjaan yang di jatuhkannya tadi. Minah menghembuskan nafas lega sambil menepuk nepuk dadanya.
Minah tertawa kikuk," loe ngetes gue ya Mark, kirain loe mau .."
" apa ?"
" enggak maksud gue kirain loe mau minta ganti rugi jaketnya " Minah menggaruk tengkuknya.