Mark hampir melompat dari tempat tidurnya, dia kesiangan. Mark harus pergi bekerja. Kepalanya sedikit berdenyut, Mark menoleh ke sampingnya. Dia hampir berteriak karena terkejut dua kali, Minah meliriknya dengan lingkaran mata hitam di sekitar matanya. Mark mengusap usap dadanya menenangkan diri, " kamu nggak tidur?"
" loe seneng gue nggak tidur?"
" maksudnya, kamu beneran begadang sampe pagi? Gimana bisa?" Mark kali ini tidak bisa menahan tawanya, dia tertawa terbahak bahak sambil memegangi perutnya.
" percaya banget di kerjain "
Wajah Minah memerah menahan marah, akibat Mark dia rela berjaga semalaman. Dan ternyata dia hanya dipermainkan oleh Mark, harus ada serangan balasan fikirnya.
•﹏•
Mark duduk di meja makan sambil merapikan dasinya, dia fikir tidak ada waktu lagi untuk sarapan. Minah datang dengan dua cangkir teh di nampan yang dia bawa. Mark mengernyitkan dahi heran kenapa Minah tiba tiba perhatian pasti ada apa apanya.
" gue bikinin teh, tapi loe tau kan gue belum pinter pinter banget masak jadi loe makan roti aja dulu. Belajarnya on the way " Minah memberikan satu cangkir ke pada Mark.
" Min aku yang itu aja "
Minah sedikit panik mendengar Mark memilih cangkir yang satu." lah kenapa? Rasanya sama kok "
" udah...ini buat kamu aja. Oke " Mark mengambil cangkir teh yang lain lalu segera meminumnya dan melahap beberapa lembar roti. Minah masih belum menyentuh tehnya, " kenapa nggak di minum? Teh buatan kamu enak kok "
" enggak, lagi kembung aja rasanya "
Minah mencari cari alasan supaya tidak meminum teh nya." jangan jangan kamu kasih yang aneh aneh ya tehnya, ngaku?" Tanya Mark sambil memicingkan matanya
" enggak! Enak aja, nih gue minum "
Minah terpaksa meminun tehnya, senjata makan tuan fikirnya.
Ini sih senjata makan tuan mending mending kalo mark tuan, batin Minah menahan rasa asin yang ada di mulutnya. Mark hanya memperhatikan expresi Minah sambil menggelengkan kepala heran.
Kapan dia dewasa, batin Mark.
•﹏•
" hallo, mana tiketnya? Kan udah gue transfer duitnya. Loe bilang mo ngasih tiketnya seminggu yang lalu "
"........"
" loe sibuk sama cewek loe sih, itu tiket penting banget buat gue. Loe dimana? Gue ambil ya "
Minah mengakhiri panggilannya dengan Iko, tiket konser yang dia maksud. Dia meminta Iko untuk membelikannya.
Malam ini akan diadakan konser Give7, Minah sudah tidak sabar menantikan dari sebulan yang lalu. Minah segera berlari menghampiri taxi yang sudah berhenti di depannya. Minah memiliki janji dengan Iko bahwa dia akan memberikan tiket konser pesanan Minah, baru kali ini Minah meminta tolong pada Iko karena akhir akhir ini Minah sibuk dengan acara pelariannya jadi dia tidak sempat untuk perang tiket secara online.