13.

67 7 2
                                    

Minah sebal di acuhkan oleh Mark, Minah menghentakkan kaki nya dan memilih masuk ke dalam kamar mandi. Dia segera mengisi bathub dengan air hangat, berniat untuk berendam.
Minah mengambil lilin aromatherapy di kotak dekat wastafel, Minah merasa senang akhirnya bisa berendam di bathub dengan menghirup wangi dari lilin aromatherapy.

Sudah sekitar satu jam Minah berendam dan tidak kunjung menyelesaikan mandinya. Mark segera kembali dari balkon dan menutup pintunya, di luar udara mulai dingin.

Mark merasa heran kenapa Minah mandi lama sekali, Mark menghampiri pintu kamar mandi dan mengetuknya. Tiga kali ketukan tidak ada jawaban

" Min? Masih mandi?" Mark mencoba memanggil Minah tetapi juga tidak ada sahutan.

Mark mengetuk pintu berkali kali sampai pintu kamar mandi terbuka sedikit. Sedikit ada keraguan untuk masuk, tetapi Mark juga khawatir jika terjadi apa apa dengan Minah.

Atau mungkin Minah kabur, fikir Mark. Fikirannya mulai berkecamuk, Mark memutuskan untuk masuk ke dalam kamar mandi.

Kenapa sih dia nggak bisa gitu sekali aja di pihak gue. Terus orangtua gue juga kenapa bisa suka banget sama dia, fix jangan jangan orangtua gue di pelet. Awas aja kalo sampe bener, gue hajar habis habisan, batin Minah.

Minah seperti biasa menenggelamkan kepalanya, sudah menjadi kebiasaannya jika sedang suntuk. Dengan maksud menjernihkan fikirannya.

•﹏•

Mark masuk ke dalam kamar mandi dengan ragu, dia menyibakkan tirai yang menutupi bathub. Mark kaget melihat Minah membenamkan kepalanya. Mark fikir terjadi apa apa pada Minah. Segera saja Mark mengangkat tubuh Minah.

" arrghhhh........"

Minah yang terkejut berteriak sekencang kencangnya karena mendapati Mark berada di depannya

Mark yang juga sama terkejutnya berteriak tidak kalah kencang, Minah langsung saja nembenamkan badannya ke dalam bathub.

" Makarel kurang ajar loe ngapain ngintipin gue mandi, dasar loe mesum " Minah memarahi Mark habis habisan

" Min sorry, tadi aku kira kamu tenggelem "

" dasar loe swag mana ada tenggelem di bathub, keluar !" Teriak Minah, Mark langsung berlari keluar kamar mandi dan menutup pintunya rapat rapat.

Mark bersandar di luar pintu kamar mandi dengan nafas terengah engah. Kakinya gemeteran, dia merutuki kebodohan yang baru saja dia lakukan.

Benar juga mana bisa dia tenggelam di bathub, batin Mark memukul kepalanya sendiri.

•﹏•

Minah keluar pintu dengan kemeja dan celana yang kebesaran, Minah mengendap endap keluar dari kamar mandi. Minah mengedarkan pandangannya mencari Mark, yang di cari ternyata sudah ada di balkon. Udara dingin tidak membuatnya masuk ke dalam, bahkan Mark merasa kepanasan saat ini.

Minah menggenggam erat botol shampoo cukup besar, Minah tersenyum sinis lalu seketika botol shampoo tersebut melayang ke kepala Mark.

" aduhh...."

" rasain loe, rasain loe " Minah memukul berkali kali tubuh Mark

" Min sakit kamu apaan sih " Mark menggenggam kedua lengan Minah, ternyata Minah tidak tinggal diam. Kaki nya menendang nendang Mark.

Mark kewalahan memegangi istrinya, makan apaan sih ni anak kuat bener, batin Mark.

Mark akhirnya mengangkat tubuh Minah, membawanya ke tempat tidur lalu dengan segera menggulungnya dengan bed cover.

" ehhh loe Mark, lepasin gue dasar Makarel "

" sorry Min, abisnya kamu nggak mau dengerin aku. Aku kan udah minta maaf tapi kamu masih terus mukulin "

" bodo amat, awas aja loe sampe gue bisa lepas. Cepetan lepasin "

Mark menautkan kedua tangannya memohon, " maaf " katanya

Minah tidak menanggapi Mark, dia fokus melepaskan diri dari gulungan selimutnya.

Marriage not dating (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang