Jinyoung duduk di kursi yang berada di dalam kamarnya sambil mengeringkan rambutnya yang masih basah setelah mandi. Dia beranjak dari tempat duduk dan berjalan menuju balkon kamarnya sambil mengecek phone cell miliknya dan mendapati beberapa panggilan dari Minah, Jinyoung tersenyum.
Flashback
Jinyoung mengangkat panggilan dari nomer yang tidak dikenal.
" halo?"
"....."
" iya ada apa bang?"
" ...... "
" kok bisa jatoh? Gimana critanya? Enggak sih bang gue nggak lagi sama Minah, emang ada apa bang?"
" ......."
" ohh ya gue bilangin ke Minah bang, ati ati ya bang semoga kerjaan loe lancar "
Jinyoung mengakhiri panggilan yang ternyata dari Mark, Mark menghubungi Jinyoung dari hotel. Karena Mark lebih mengingat nomer Jinyoung daripada nomer orantua Minah, memang Jinyoung memakai nomer yang bisa dibilang cantik bahkan orang akan langsung hafal dengan sekali membaca. Dan kemungkinan hal itu terjadi pada Mark yang notabene bisa dibilang sering berbalas pesan dengan Jinyoung.
Mark meminta tolong pada Jinyoung untuk mengatakan pada Minah bahwa sementara dia tidak bisa memberi kabar karena phone cell nya terjatuh di danau di taman hotel tempat Mark menginap. Mark meminta supaya Minah membelikan kado untuk Ayah Mark yang akan berulangtahun.
Mark yakin bahwa Jinyoung akan menyampaikan pesannya persis seperti yang diminta Mark, tapi kenyataan yang terjadi adalah kabar yang diterima Minah jauh dari kenyataan.
Hal itu tidak Jinyoung rencanakan, bahkan Jinyoung mendapat ide ketika sedang berada di toilet ketika meninggalkan Minah sendirian. Kenapa dia tidak ikut campur sedikit dalam hubungan Mark dan Minah yang dinilai hambar.
Bahkan Jinyoung berpura pura bahwa dia mendapat kabar dari tantenya, oleh karena itu ketika Minah ingin melihat phone cell milik Jinyoung tidak diperbolehkan.
Ketika Minah berlari kekuar dari caffe Jinyoung tertawa terbahak bahak hampir menangis karena rencananya berhasil. Dia tidak menyangka semudah itu membuat Minah percaya, dia memang tidak pernah berubah fikir Jinyoung.
Flashback OFF
" Min ada apa? Kenapa kamu ada disini? Sama siapa? Siapa yang nganterin?" banyak pertanyaan dari mulut Mark yang terlontar
Minah masih memeluk erat Mark, dia seolah bersyukur bahwa Mark dalam keadaan baik baik saja.
Mark melepaskan pelukan Minah dan menatapnya dengan heran, meminta jawaban atas pertanyaan yang dia tanyakan.
" Jinyoung bilang loe kecelakaan " rengek Minah
" Jinyoung bilang gitu?" Mark kaget mendengar pengakuan Minah, Minah hanya mengangguk belum mampu berkata kata.
" terus kamu nyari aku disini?"
" aku tadi nyari kamu di rumah sakit Hope, Jinyoung bilang kamu di rawat disana makanya aku nyariin kamu disana dan kamu nggak ada. Makanya aku kesini, aku kira. Aku nggak bakalan bisa ketemu kamu lagi "
" jadi anak itu yang bikin kamu kaya gini, Jinyoung parah banget sih loe jadi orang " keluh Mark di sela sela dia menghapus air mata Minah.
" kamu kehujanan atau gimana? Kok baju kamu basah? "
Minah hanya mengangguk," yaudah ayok masuk, kamu harus ganti baju biar nggak sakit. Udah jangan nangis lagi " Mark merangkul Minah sambil menepuk nepuk bahunya berusaha menenangkan Minah.
