22.

55 7 0
                                    

Mark berjalan mendekat lalu duduk di kursi belajar milik Minah, mereka berdua masih canggung atas kejadian yang baru saja terjadi.

Minah memainkan jari tangannya karena gugup, " soal yang tadi..." Minah baru saja akan angkat bicara tapi terhenti karena Mark.

" nggak papa, aku mandi dulu. Ada handuk bersih?"

Minah menunjuk almari yang ada di samping Mark, Mark memutuskan untuk mandi daripada harus terlibat dalam suasana canggung seperti ini. Setelah Mark masuk kedalam kamar mandi, Minah mengejarnya seperti mau memukul Mark tapi dia hanya memukul udara. Minah masih malu dan merasa diabaikan.

Tok....tok....

Wajah Ayahnya muncul dari balik pintu, " ada apa Yah? " tanya Minah.

" Min Ayah sama Ibuk pergi dulu ya? "

" lho katanya mau makan malam "

" iya tapi kamu makan malam sama Mark dulu aja ya, Ayah sama Ibuk ada acara makan malam di tempat temen Ayah"

" kok mendadak sih Yah " keluh Minah

" enggak mendadak Min, Ibuk aja yang lupa tadi "

" Yah kok gitu "

" udah jangan protes, Ayah pamit ya " Minah sebal sekali hari ini semua orang bersikap semaunya sendiri, Ayahnya Ibunya Mark siapapun itu mereka tidak mau mendengarkan Minah.

" kenapa sih pada semaunya sendiri, kalo gitu gue juga bisa dong " Minah menggerutu sebal.

Mark keluar dari kamar mandi sambil mengeringkan rambutnya, Minah berdecih melihat Mark.

" loe disuruh makan malam sendiri " Minah mengatakan pada Mark tanpa melihatnya.

"Ayah sama Ibuk kemana?"

" Ayah sama Ibuk ketempat temen mereka, makanya loe disuruh makan makan malam sendiri "

" emang kamu nggak pengen makan?"

" enggak !! Kenyang "
mulut dan tubuh sering tidak bisa bekerja sama, baru saja Minah mengatakan bahwa dia kenyang tetapi perutnya berbunyi cukup keras, dan bisa di pastikan Mark mendengarnya.

" ayo beli makan "

" nggak "

" udah ayokk "
ajak Mark menarik tangan Minah. Minah ogah ogahan mengikuti Mark, " ke mini marker aja ya"

" bukanya mau makan malem "

" ya disana juga banyak makanan "

" oke oke terserah kamu aja "

Mereka berdua berjalan keluar rumah, Mark mendahului Minah lalu membukakan pintu mobil. Minah melewati Mark dan tetap berjalan, " loe ngapain mau pakek mobil orang deket "

" mana aku tau kalo deket "
Mark berjalan mengikuti Minah menuju ke mini market.

Minah masuk ke dalam minimarket di ikuti Mark yang ada di belakangnya, Minah menuju ke deretan ramyeon dan memilih salah satunya.

" nggak makan nasi? Seharian kamu belom makan nasi "

" loe mau nasi? Coba loe cari di ready to eat disana ada nasi kare "

" maksudku kamu bukan aku "

" males makan nasi "
Minah berpindah ke deretan onigiri dan mengambil empat sekaligus onigiri dengan berbagai macam rasa.

" masih bilang males makan nasi?" Mark tersenyum mengejek, " yaaaa kan ini buat loe " bukan Minah kalau tidak pandai mencari alasan.

Setelah membawa beberapa makanan dan membayarnya ke kasir, mereka berdua duduk menghadap jendela. Minah masih sibuk mengaduk ramyeon miliknya, dia mencoba membuka tutup botol minumannya tetapi tidak berhasil.

Mark menggeser botol minuman miliknya yang baru saja di buka ke arah Minah, Minah hanya menatap botol tersebut.

" kenapa?" Tanya Mark

Minah menggelengkan kepalanya memilih tidak menjawab pertanyaan Mark.

Marriage not dating (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang