20.

59 7 3
                                    

" Ibuk....Ayah " Minah berlari masuk ke dalam rumah memeluk orangtuanya yang baru saja pulang.

" kok lama banget sih katanya cuma semingguan aja, tapi kok sampe dua minggu " keluh Minah

" ya kan sambil liburan, ya nggak Yah " jawab Ibu Minah

Mark menyusul Minah lalu menjabat tangan mertuanya, " Ayah sama Ibuk nggak minta jemput, tadinya biar Mark aja yang jemput ke bandara "

" Ayah tau kamu sibuk sama pekerjaanmu, tapi yang paling bikin kamu sibuk pasti Minah kan "

" Ayah apaan sih baru juga ketemu udah bikin gara gara aja "

Ayah Minah hanya menggedikkan bahu tidak mau menanggapi putrinya, Minah berdecih melihat sikap Ayahnya.

" kalo abis liburan aku dapet oleh oleh kan ya?" Minah berusaha memastikan sambil mencondongkan badannya ke arah Ibunya.

" ya dapet cari di kamar kamu, Ibuk taruh sana " tanpa menunggu aba aba Minah langsung berlari ke dalam kamar. Mark tidak heran lagi  melihat tingkah Minah, sekarang semuanya tampak wajar di matanya.

" pasti kamu kewalahan ngurusin Minah " pertanyaan dari Ayah Minah mengejutkan Mark

" ehh enggak yah, Minah nurut aja kok selama nggak ada Ayah sama Ibuk "

dari balik pintu kamar Minah mengintip ke ruang tamu, karena posisi Mark menghadap ke kamar Minah. Mark bisa melihat jelas dimana Minah berdiri. Minah melotot kepada Mark sambil mengepalkan tangannya berusaha mengancam Mark.

" ohh ya.. sebenernya tempo hari waktu ada konser.. " Belum sempat kalimat Mark selesai, Minah menghambur kearah Mark.

" ohh konser yang tempo hari itu ya Mark, sayang banget aku nggak bisa nonton ya kan Mark "

Mark menatap Minah sambil menaikkan kedua alisnya, Mark merasa punya sesuatu yang bisa mengancam Minah.

" ya kan Mark ya kan? " Minah memaksa Mark untuk setuju dengan pernyataannya.

" Minah kamu kenapa sih, nggak boleh gitu orang Mark masih mau ngomong juga " sergah Ibunya

" aduhh....aduhh " Minah memegangi kepalanya seperti menahan sakit.

" kamu kenapa?" Tanya Mark

" aduh Mark kok muter ini pusing banget, pasti kena vertigo  "

" sejak kapan kamu punya vertigo?"

" sejak tadi, aduh nggak usah pakek tanya deh "

Mark langsung menggendong Minah membawanya ke dalam kamar, Kedua orangtua Minah khawatir melihat Minah yang tiba tiba pusing dan hampir pingsan.

" aduh Min kamu kenapa sih pasti kecapekan, ibuk bikinin teh dulu ya "

" Ayah ambilin obat pusing ya "

Kedua orangtua Minah berlari ketempat tujuannya masing masing, Minah masih memejamkan kedua matanya.

Mark menggelengkan kepala melihat tingkah Minah, Mark mencubit pipi Minah.

" aww....aw... apaan sih loe  "

" kamu nggak pusing kan " Mark berbisik di telinga Minah

" enggak aku nggak bohong "

" aku nggak bilang kamu bohong "

" ya tapi kan aku beneran sakit "

" kamu takut aku aduin kan "

" siapa? Aku? Takut? Ngarang kamu orang aku nggak salah kok "

" oww jadi nggak salah? "

Minah menggelengkan kepala sambil bersedekap, " Ayah ibuk waktu konser Give7 Minah  nonton..."

Mark berteriak membuat Minah gugup berusaha membungkam mulut Mark tetapi tidak berhasil, Minah terpaksa mencium bibir Mark.

Tentu saja hal itu adalah hal yang paling terpaksa untuk Minah lakukan, Mark terdiam seketika. Mark terkejut matanya melotot karena kaget, tiba tiba mendapat ciuman dari Minah. Minah memejamkan kedua matanya sambil memegang wajah Mark.

Marriage not dating (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang