Part - 20

2.6K 114 2
                                    

Prilly meneguk air mineral yang baru saja ia beli hingga tandas.

Ia sekarang berada di taman yang letak-nya tak cukup jauh dari tempat tinggal-nya.

Setelah meneguk-nya hingga tandas Prilly mengelap keringat yang ada di dahi-nya.

Lalu Prilly menyapu seluruh sudut taman, memastikan jika ia tak melihat lagi pria sialan itu.

Flashback ON

Prilly menyumpal telinga-nya dengan earphone lalu mem-play music yang ia sukai.

Dan melanjutkan kegiatan-nya yaitu jogging. Pagi ini Prilly lebih memilih untuk jogging sendirian daripada harus jogging bersama Clara tetangga-nya yang super duper amat cerewet.

Tanpa sengaja ekor mata-nya menangkap sepasang kekasih, mungkin. Yang sedang bercanda-gurau. Lalu Prilly menghentikan jogging-nya dan memperjelas pandangan-nya.

Prilly menghela nafas berat saat menyadari sepasang kekasih itu adalah Ali dengan Luna.

Hati-nya memanas tat'kala melihat Ali yang mengelus pucuk kepala Luna lembut.

Kini hati yang Prilly bangun sekokoh mungkin sudah hancur lebur bahkan tak bersisa.

Ke-dua mata Prilly menghangat saat Ali mengecup kening Luna. Lalu Ali beranjak dari duduk-nya dan tanpa sengaja ke-dua mata Prilly dan Ali bertemu. Hazel, dan ... Elang.

Prilly menggeleng-kan kepala-nya lalu segera pergi dari tempat ter-kutuk itu. Berlari dengan sisa tenaga yang ia punya.

Ali mengejar-nya, dan berhasil!

"Prill-"

"Lepas!" sentak Prilly tanpa menatap wajah Ali sama sekali.

"Please, tadi itu cuma-"

"Salah paham?!" ucapan Prilly tepat sasaran.

"Gue mohon kasih waktu buat ngejelasin,"

"Apa yang perlu dijelasin lagi?! Hah?! Apa?! Semua udah jelas" kini Prilly menatap wajah Ali lebih tepat-nya menatap bola mata elang milik Ali.

"Kenapa sih, setiap cowok mau jelasin yang sebenernya, cewek selalu nolak padahal itu belum tentu 100% salah cowok,"

"Karna.. Apa yang diliat sama cewek itu dengan mata kepala-nya sendiri!"

Prilly menghempas tangan Ali yang mencekat pergelangan tangan-nya lalu berlari sekencang mungkin dan menghiraukan seluruh pasang mata yang menjadikan-nya pusat perhatian.

Saat merasa sudah lumayan jauh ia lari, ia berhenti terduduk lemas dengan ke-dua tangan-nya yang ia gunakan untuk menutup wajah-nya.

Cukup lama Prilly menangis seseguk-an lalu ia berdiri dan berjalan dengan langkah gontai dengan disertai isakan kecil.

a/n; Met siang menjelang sore semuaa:) Hehe maap ya plashback-nya gadilanjutin:( soalnya plashback-nya panjang:)oya atu lagi, maap ya gw sering late update, dan gabalesin coment kalian tpi jujur deh gw selalu bacain kalo sempet si Ywd gtu aja dari gw:) 

Salam Manis,
Tasya_

1. "Prilly! I Love You!" ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang