"Kenal aja nggak, tiba tiba minta iPhone ke gue. Situ sehat?"
Prilly yang mendengar itu langsung membelalakkan matanya, lalu berjalan mendekat ke arah pria songong di depannya.
"Lo ganti iPhone gue atau—" desis Prilly terpotong saat pria di hadapannya malah kembali mengikis jarak, mendekatkan wajahnya.
"Atau apa hm? Lo bawel, mau gue sumpel pake bibir seksi gue?" Prilly meneguk ludah kasar saat pria di hadapannya tersenyum miring.
"Brengsek! Ganti iPhone gue!! Cepetan nggak mau tau!" pekik Prilly kesal lalu memukul pria di hadapannya secara membabi buta.
"Ck, diem ah" terpaksa tangan Prilly di cekal oleh pria di hadapannya, lalu ia menarik Prilly agar mengikutinya.
"EH LO MAU NGAPAIN?! LEPASS! LO MAU NYULIK GUE YA?! WOI LO BUDEK?!!"
Prilly kini justru heboh sendiri sembari memukul mukul punggung pria dihadapannya, namun pria tersebut lebih memilih bungkam ketimbang membuang tenaga sia sia.
Karena tak tahan Prilly berusaha melepas diri dari cengkraman sosok pria menyebalkan itu, dan berhasil.
Pria tersebut menoleh lalu menaikkan alis sebelahnya seolah bertanya kenapa lo?
Prilly tak menggubris ia langsung menodong ponsel pria di hadapannya dengan garang.
"Mana hp lo?! Cepetan!"
"Lo mau banting hp gue biar senasib kayak hp murahan lo?" pria tersebut tersenyum tipis saat Prilly kembali memukulinya dengan kejam.
"Jadi cowo nggak usah bacot bisa? Cepetan!!"
Prilly sedari tadi sudah mencak mencak tidak jelas, ia terus menelusuri saku pakaian pria di hadapannya untuk menemukan ponsel.
"Stopp, nih"
Prilly langsung mengembangkan senyum puasnya, lalu dengan kilat menyambar ponsel itu.
Kedua jarinya terus menari nari di atas keyboard, lalu setelah itu ia kembalikan ponselnya.
"Disana udah ada nomernya bunda, jadi nanti kalo lo udah bawain iPhone gue lo langsung call bunda aja. Udah bye!"
Kedua alisnya tertaut saat Prilly mulai melenggang pergi, lalu ia terkekeh sejenak. Sungguh gadis ajaib!
***
Nomer tidak dikenal
Ini gadis ajaib?Sosok perempuan berumur sedari tadi menatapi ponselnya dengan dahi berkerut, nomer siapa ini? Salah sambung kah?
Lalu detik berikutnya perempuan berumur itu mengetikkan sesuatu dengan santai.
Me
Maaf siapa?Nomer tidak dikenal
Gue cowo tadi pagiLagi lagi perempuan berumur itu mengerutkan keningnya heran, siapa sih?
"Bunda!"
Perempuan berumur itu langsung menoleh dengan ekspresi kesal, ia mengelus dadanya pelan.
"Kamu mau jantung bunda mrosot ke lambung?" sinis perempuan berumur itu, yeah bundanya Prilly.
"Emang bisa bun?" Prilly bertanya dengan wajah polos, tentu saja hal itu membuat sang bunda gemas dan berakhir melempar gulungan tisu ke wajah anak gadisnya.
"Otak kamu di bengkelin dulu sana"
Prilly hanya menyengir kuda lalu berjalan menuju kulkas, mengambil es krim kesukaannya.
"Eh Prill.."
Prilly berdehem dengan tangan yang sibuk membuka bungkus es krim.
"Ini kok ada yang sok kenal sok dekat sama bunda ya?"
Kini Prilly menoleh dengan tatapan heran.
"Siapa emang bun?"
"Kalo bunda tau, mana mungkin bunda tanya sama kamu. Astagfirullah anak bunda kok jadi gini amat sih"
Lagi lagi Prilly hanya menyengir lalu mulai menghampiri bundanya dengan mulut yang sibuk melahap es krim.
"Coba pinjem hp bunda" Prilly langsung menyambar ponsel bundanya hal itu tentu saja membuat bundanya gemas ingin membuang Prilly ke Amazon.
"AKHIRNYA!" seru Prilly yang tanpa sadar membuat es krim di mulutnya muncrat ke mana mana.
"PRILLY ES KRIM KAMU!!"
***
a/n; segini dulu, part ali-prilly nya ntaran yak haha :v see u
KAMU SEDANG MEMBACA
1. "Prilly! I Love You!" ✓
Fiksi Penggemar[COMPLETED] "Prilly! I Love You!" ucap Ali. "Maksudnya?" tanya Prilly. "Hufftt..Kamu mau gk jadi pacar aku?" tanya Ali. "Pacar?! Aku mau banget Li!" jawab Prilly. Written by @Nasywa25_ Amazing cover by @Lalinaaa__ ©PILY 2018