Part - 31

1.5K 74 3
                                    

Author Pov

Hari ini kelas Prilly sedang melaksanakan pelajaran olahraga, temanya simpel. Yang cewe volly yang cowo basket.

Sebagian besar teman sekelas Prilly langsung bergerombol membagi menjadi beberapa kelompok. Setelah itu melakukan sedikit pemanasan agar nanti ketika bermain tidak terasa kaku.

Namun hal tersebut berbeda jauh dengan gadis mungil cantik itu. Ia memilih mengasingkan diri di pinggir lapangan, lebih lebih cuaca hari ini cukup membuat keringat bercucuran.

Dari kejauhan Mila mulai menghampiri Prilly dengan langkah cepat. Lalu mengambil duduk tepat di sebelah perempuan itu.

Prilly masih tidak sadar. Kebiasaan. Batin Mila.

"Heh! Sekolah kita angker mau lu kerasukan noni belanda?!" Mila menepuk pundak Prilly kasar.

"Apaan anjir orang lagi liatin anak anak" elak Prilly berusaha menutupi kekagetannya.

"Lo nggak bakat jadi pembohong, kenapa sih?"

"Gue bingung Mil"

Mila yang mendengar itu mulai mendekat dan mengelus punggung Prilly lembut, berusaha menenangkan sahabatnya itu. Perlahan Mila menyenderkan kepala Prilly di pundaknya, mulai mengelus rambut hitam legam nan wangi itu.

Dan somehow bola basket meluncur tepat di dahi Prilly. Sedetik setelahnya Prilly tidak dapat menjaga keseimbangannya. Dan gelap. Prilly pingsan.

***

"Eungh" desah Prilly mulai membuka kedua matanya, kemudian mengelus dahinya yang terasa perih. Pandangannya masih belum terlalu jelas.

"Lo gapapa Prill?"

Prilly diam. Suara berat yang ia rindukan beberapa minggu ini menyeruak di telinganya. Dalam hati ingin sekali Prilly berhambur memeluk Ali, namun rasanya mustahil.

Ali punya Luna

Bukan Prilly.

"Nggak, Milla mana?" 3 kata yang terlontar membuat Ali sedikit kecewa.

"Di kelas, lo masih pusing Prill? Atau lo mau makan? Minum? Apa—" ucapan Ali terpotong mendadak oleh Prilly.

"Gue mau ke kelas aja, makasih"

Perlahan Prilly mulai menuruni ranjang namun Ali menahannya dengan alasan wajah Prilly terlihat masih pucat.

"Lo belum makan kan? Kantin dulu oke? Lo ada maag, nggak boleh sampe telat makan"

Setelah mengucapkan itu Ali memapah Prilly menuju kantin, dengan sedikit memaksa.

"Ali gue nggak laper, gue ke kelas aja ya" Prilly sudah ancang ancang ingin berdiri, namun di tarik oleh Ali sehingga tanpa sengaja tubuhnya terjatuh dalam dekapan Ali.

Dua menit yang terasa canggung.

"Eh sorry sorry, gue pesenin dulu ya"

Ali langsung pergi, memesan makanan. Meninggalkan Prilly yang sedang menahan semburat di pipinya.

***

"Pak maaf mengganggu, saya ingin mengantarkan Prilly. Tadi dia pingsan gara gara kena bola basket setelah itu—"

Lagi dan lagi ucapan Ali terpotong namun dengan pelaku yang berbeda. Pak Sunaryo, orang yang irit bicara suka membentak dan tidak mau mendengar orang berbicara terlalu banyak.

"Stop, Prilly silahkan masuk. Dan kamu silahkan kembali ke kelas"

Ali memaksakan tersenyum walau tipis dan pamit untuk melenggang pergi.

Namun sebelum ia benar benar kembali ke kelas ia menyempatkan mengambil ponsel yang tersimpan di saku celananya, memasuki aplikasi Line dan mengetikan sesuatu di room chat, Prilly.

Ali : maaf buat tadi, semangat belajarnya. love you cewe sarap♡

***

a/n; well gmn gais? spesial part penuh alpril:v btw kyknya gw bakal apdet tiap malem2 gini, ya selagi masi ada kuotaaa hehe. oiya tp masi ada pembaca gelap T_T but no problem, dengan kalian baca cerita absurd gue udh syukur deh hwhw. intinya love you and good night♡

1. "Prilly! I Love You!" ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang