"Eungh" keluh Prilly saat ia mulai merasakan sebuah cahaya menganggu kegiatan tidurnya.
Sinar mentari mulai menyelinap masuk tanpa izin dan menyorot wajah manis Prilly. Tentu saja hal itu membuat sang empu merasa terganggu.
Di sela sela menetralkan pandangannya ia meraba nakas dan mulai menemukan benda persegi panjang, apalagi jika bukan iPhonenya.
Dirasa pandangannya sudah normal Prilly segera menghidupkan iPhonenya lalu menuju sebuah apk Line.
Seketika senyum Prilly mengembang saat mendapat satu notif dari seseorang yang ia tunggu semalam.
Ali jelek♡
Morning PrillMe
Morning too kaptenAli jelek♡
Gue udah siuman, ga ada rencana mau jenguk gitu?Me
Emang lo siapa sampe banget harus gue jenguk?
read.Prilly menggigit bibir bawahnya gugup, lima menit Ali tak kunjung membalas pesannya. Apa ia terlalu kejam dalam membalas pesan Ali?
Ah sudahlah. Prilly mulai menepis segala pemikiran buruk yang menempel di otak cantiknya, ia memilih untuk segera beberes karena waktu sudah menunjukkan angka enam pagi.
***
"Loh bi, bunda kok nggak ada?" tanya Prilly sembari mengambil duduk di salah satu kursi makan.
"Nyonya sedang ada urusan mendadak non, jadi dia pamit duluan"
Prilly hanya ber-oh ria lalu menyambar sehelai roti tawar dan mengolesinya dengan selai coklat.
"Non nggak makan nasi?" bi Surti bertanya sambil sibuk menata dapur.
Prilly terlihat berpikir sejenak lalu menghela nafas singkat, ia menggeleng sebagai jawabannya.
"Yaudah bibi bawain bekal aja ya non? Soalnya nyonya berpesan beg—"
"Prilly makan roti 5 aja udah cukup bi"
Bi Surti hanya menggeleng pelan lalu terkekeh singkat menanggapi sikap Prilly, anak majikannya.
"Bi, Prilly pergi dulu. Mau naik bus aja, assalamualaikum bi" Prilly segera berpamitan kepada bi Surti lalu melesat menuju halte.
Kini jam menunjukkan pukul setengah tujuh lewat lima menit, setidaknya masih terdapat waktu banyak untuk bersantai ria. Hari ini sekolahnya memutuskan untuk memundurkan jam awal pelajaran, entahlah apa alasan dari itu semua.
Sekali lagi Prilly mengecek iPhonenya barang kali Ali sudah membalas pesannya tadi pagi. Namun sayangnya tidak ada notif apapun dari Ali.
Prilly merasa bersalah namun ia tidak mungkin harus mengalah terlebih dahulu, gengsi simpelnya.
Dengan malas Prilly memasukkan iPhone ke tasnya lalu berjalan dengan tatapan lurus ke depan.
Halte hari ini terlihat sangat sesak. Banyak dari mahasiswa kampus serta pelajar SD, SMP, SMA sepertinya berkumpul. Tak luput beberapa orang kantoran memadati halte. Hal itu tentu saja membuat Prilly mendesah pelan.
Ia mengelap peluh di dahinya lalu membalikkan badannya 90°, ia lebih memilih berdiri di dekat tangga halte ketimbang ikut berdesakan di sana.
Sepuluh menit menunggu tak kunjung bus datang. Hal itu tentu saja membuat Prilly menggeram kesal.
Lalu Prilly memutuskan untuk memesan ojol online. Namun tiba tiba.
Bugh!
Prang!!
Bahu Prilly ditabrak kencang sehingga iPhone ditangannya ikut terlempar jauh, dan menimbulkan kerusakan yang parah.
Prilly menatap nanar iPhone kesayangannya lalu menatap nyalang seseorang yang sudah menabraknya.
"LO BISA JALAN NGGAK SIH?!"
Kini Prilly menjadi pusat perhatian, terlebih keadaan di halte masih ramai.
Prilly semakin menggeram kesal saat seseorang yang ternyata pria itu malah santai dengan earphone yang tersumpal di telinganya.
Dengan kasar Prilly menarik earphone itu sehingga membuat sang empu sedikit terkejut.
"Ngomong baik baik bisa?" ujar pria itu datar.
"Ganti iPhone gue sekarang!" teriak Prilly langsung pada intinya.
"Kenal aja nggak, tiba tiba minta iPhone ke gue. Situ sehat?"
***
a/n; hei! Asli si ini ngetiknya jam 2 pagi :v abis gabut yaudin gw lanjut cerita aja, ya walo gw publishnya pagi hehe. dahla love u all, btw thanks for vote and coment. i am very happy😍
KAMU SEDANG MEMBACA
1. "Prilly! I Love You!" ✓
Fanfic[COMPLETED] "Prilly! I Love You!" ucap Ali. "Maksudnya?" tanya Prilly. "Hufftt..Kamu mau gk jadi pacar aku?" tanya Ali. "Pacar?! Aku mau banget Li!" jawab Prilly. Written by @Nasywa25_ Amazing cover by @Lalinaaa__ ©PILY 2018