Part - 33

1.1K 77 4
                                    

"Maaf mbak bisa menunggu di luar, pendarahan pada korban harus segera ditindaklanjuti maaf mbak"

"Ali! M-maafin gue.."

Dengan cepat petugas berpakaian serba putih menutup pintu IGD sedangkan Prilly yang kini berpenampilan kacau terus meracau tidak jelas.

Kedua matanya sudah bengkak, entah sudah berapa ribu kali air matanya menetes. Kedua kakinya melemas ia terduduk di lantai koridor IGD Rumah sakit dengan keadaan kacau.

Untungnya koridor tersebut sedang sepi sehingga Prilly tidak menjadi tontonan. Suasana pun kian berubah menjadi mencekam.

Perlahan gemercik air menurun, membasahi dunia yang seakan ikut bersedih bersama Prilly.

Kilat masa lalu indahnya bersama Ali mulai menghantui pikirannya, lambat laun tangisnya mulai mereda tergantikan tangisan kecil yang tetap terasa memilukan.

"Prilly?"

Prilly menoleh, tepat beberapa meter di tempatnya terlihat Luna disana. Kerutan di dahinya terlihat jelas dalam penglihatan Prilly.

"A-ali Lun.."

Prilly kembali menunduk, memeluk lututnya. Tangisnya kembali berdengung. Bahunya bergetar hebat.

Dengan cepat Luna segera mendekati Prilly, lalu menuntun Prilly pada salah satu bangku panjang yang diperuntukkan sebagai tempat tunggu keluarga.

"Ali kenapa Prill? Jawab gue!"

Luna terlihat mulai kalut saat bibir tipis Prilly tak kunjung menjawab. Pandangannya tak pernah lepas dari gadis mungil yang tengah meredakan tangisnya.

"Ali.. kecelakaan Lun"

Hancur. Satu kata yang dapat didefinisikan untuk Luna saat ini. Keadaannya sama seperti Prilly, shock.

"Ali.. kenapa bisa.." Luna menggaruk kepalanya kasar, perlahan tangisnya mengencang disusul kedua bahu yang terus berguncang.

Prilly kini sepenuhnya diam. Tak menyangka bahwa sebegitu berharganya Ali di mata Luna. Ia fikir Luna hanya sekedar terobsesi akan pesona Ali namun nyatanya tidak!

"Luna.."

Perlahan namun pasti Prilly mengelus bahu Luna yang terus berguncang, berusaha menenangkan Luna. Walaupun sebenarnya ia sendiri sedang berada dalam fase yang sama seperti Luna.

"Permisi, apa diantara kalian ada yang keluarga dari korban?"

Suara berat yang berasal dari ruang IGD membuat kedua perempuan tersebut bangkit dalam keadaan yang cukup kacau.

"Saya pacarnya dok!" Luna menjawab dengan cepat.

Prilly diam, lagi dan lagi ia ditampar oleh takdir. Lagi dan lagi juga hatinya kembali hancur. Berlebihan namun itu kenyataannya.

Pria berumur yang sepertinya terlihat dokter itu kini memusatkan perhatiannya pada Prilly.

"Kalau mbaknya?"

Prilly menoleh, lalu tersenyum hambar.

"S-saya cuma temennya dok"

Dokter tersebut mengangguk lalu memberi kode kepada Luna untuk mengikutinya, entah kemana Prilly tidak tahu.

Prilly memilih kembali duduk di bangku tunggu, ia berusaha menenangkan hati dan pikirannya yang sangat kacau.

Lalu tiba tiba seorang wanita yang terlihat seperti perawat menghampirinya.

"Mbak, apa benar mbak bernama Prilly?"

Prilly menoleh lalu berdiri sembari mengangguk cepat.

"Korban sedari tadi mengigau tak jelas dengan menyebut nama mbak"

Prilly tersenyum haru lalu menjawab,

"Boleh kah saya masuk ke dalam sus?"

"Tentu mbak, silahkan"

Prilly tersenyum tipis lalu mengucap kan terimakasih sebelum menuju ruang IGD.

Perlahan Prilly mendekati bankar Ali, dan berungkali juga ia menahan isakannya agar tak bersuara.

"Ali.." gumam Prilly sedih lalu menatap lekat Ali. Beberapa alat kesehatan yang tertancap ditubuh kekar Ali cukup membuat Prilly lemas.

Prilly mengambil duduk di salah satu kursi lalu menggenggam tangan dingin Ali.

"Gue sayang sama lo Li.." berulang-ulang Prilly mengecupi tangan dingin Ali. Lalu mengelus nya perlahan berusaha memberi kehangatan disana.

"Prilly.. gue sayang sama lo. Prilly.."

Prilly terkesiap saat mendengar Ali mengigau, ujung bibirnya tertarik keatas membentuk lengkungan manis.

"Gue.. juga say—"

Ceklek

Pintu IGD terbuka, mau tak mau Prilly menoleh lalu seketika mimik wajahnya berubah menjadi datar.

"Lo ngapain disini?"

***

a/n; hola! maaf ya gw ngaret up nya :( u know la tugas online yang kian menggunung membuat siswa stress haha :v ga juga sih. Ya intinya kalian harus #dirumahaja oke? Corona emang hebattt, bisa ngebuat orang orang jadi tambah cinta sama kasur.ggg haha dahla intinya stay terus di lapak gw yg ga guna ini T_T see you next episode gaes!

1. "Prilly! I Love You!" ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang