Suasana hingar bingar sudah biasa bagi seorang irene yang sekarang ini sedang berada disalah satu club ternama. Baginya menghabiskan waktu terbaik adalah dengan bersenang-senang dan menghamburkan uang
Bunyi stiletto heels merah yang dipakainya menggema dilantai club begitu kaki jenjangnya memasuki pintu masuk club. Sorot tatapan lapar pun langsung berpasang-pasang mata arahkan kepadanya tanpa berkedip. Saat matanya mengitari seluruh isi club tak sengaja matanya bersitatap dengan mata hitam tajam dan pekat tapi mempesona itu. Seketika perhatian irene teralihkan pada satu titik itu dan mulai berjalan mendekatinya
"Kai,kau disini?"sapa irene
Semua lelaki disana menoleh melihat kearah irene heran kecuali sehun karna memang ia sudah tau siapa irene.
Kai menoleh dan sudah mendapati irene duduk disebelahnya sambil bergelayut manja. Dio yang tadinya berada disebelah kai pun akhirnya berpindah ketempat lain tak mau mengganggu keduanya
Semuanya menatap kai dengan wajah bertanya-tanya, kai yang terganggu dengan tatapan teman-temannya lalu mulai menjelaskan
"Dia irene, pacar gue"
Sontak semua terkejut,pasalnya kai itu memang seorang player tapi kai sangat anti dengan sebuah komitmen apalagi sampai berpacaran. Kai tidak menanggapi keterkejutan teman-temannya dan memilih pergi dengan irene
"Bro gue cabut duluan ya"
"Yah ga asik lo kai, padahal gue barusan aja nyampe"saut sehun dengan wajah cemberut
"Gue ada urusan"
"Iyalah yang mau berduaan"cibir sehun "tau gitu tadi gue main aja ke apartemen krystal"
Begitu mendengar kata krystal dari mulut sehun kai pun menghentikan seluruh pergerakannya menatap sehun penuh selidik. Saat kai akan menanyai perihal krystal sehun lebih dulu menginterupsinya
"Yaudah sana lo pergi"
Kai pun akhirnya pergi dari club dengan irene yang selalu menggandengnya. Kai masih memikirkan ucapan sehun tadi, mungkin memang krystal lain -bukan krystalnya- yang dimaksud oleh sehun dan berusaha menghilangkan prasangka buruknya kemudian segera menuju keparkiran. Didalam mobil kai hanya berdiam diri tak menjalankan mobilnya
"Kai kamu jadi batalin perjodohannya kan?"
"Udah aku omongin tadi"
"Kapan?"
"Secepatnya"
"Aku udah ga sabar mau dikenalin ke orang tuamu"
"Ga sekarang rene"
"Kapan kai?"
"Aku belum bisa buat sekarang, ini masih rumit"
Kai memegang kepalanya yang terasa pusing akibat memikirkan perjodohannya sambil sesekali memijit pelipisnya. Melihat kai seperti sedang menanggung beban yang berat irene pun mengusap punggung kai berusaha memberi semangat dan ketenangan kepada kai. Kai tersenyum simpul menoleh kearah irene. Kai bersyukur mempunyai irene disisinya
**
Setelah selesai dengan urusan mandinya krystal berganti piyama bermotif polkadotnya dan langsung merebahkan diri diatas kasur empuknya. Ponselnya yang berada dinakas berdering, seulgi menelfon. Krystal mengeryit tak seperti biasanya seulgi menelfonnya malam-malam begini
"Halo gi kenapa?"
"Gue ada berita bagus"
"Apa?"
"Besok bakal ada karyawan baru dikantor,di divisi kita"
"Lah berita bagus nya dimana?"
"Yaelah tal baguslah soalnya karyawan nya cowok ganteng"