《14》

1.5K 212 17
                                    

Krystal POV

"Emang gila atau udah ga waras sih, kemaren aja gue disuruh batalin perjodohan nya eh sekarang malah seenaknya ngelanjutin gitu aja.Emang sini apaan bisa di tarik ulur gitu? Lo pikir gue layangan?" Gue bergumam sambil memaki kearah hp gue

Ga berapa lama hp gue kembali berdering dan ada satu panggilan masuk dari nomer asing. Gue menolak panggilan itu karna nomernya asing. Detik berikutnya hp gue kembali berdering dengan nomer asing yang sama

"Halo, siapa ya?"angkat gue akhirnya

"..."

"Halooo ada orang?!!"kesel juga lama-lama dijawab malah ga ada yang nyaut. Gue akhirnya memutuskan panggilan itu tapi pada saat itu suara yang ga asing pun mengalun dari seberang panggilan

"Krystal"

Gue segera mematikan panggilan tadi. Gila. Kok dia tau nomer gue, darimana?

Gue segera menghubungi seulgi. Gue harus tanya ke dia tentang ini. Deringan ke 3 tapi seulgi belom ngangkat panggilan gue dan pada deringan ke 6 seulgi akhirnya menjawab telfon gue

"Nyet darimana aja lo"

"Biasa lah, tadi abis boker. Kenapa?"

"Lo kan pasti pelakunya, ngaku aja lo"tuduh gue langsung

"Santuy mbak santuy, kenapa sih? Pelaku apaan?"

"Halah gausah pura-pura lo"

"Gimana gue mau pura-pura gue aja ga tau apa yang lo maksud"

Gue menghela nafas kasar bersiap untuk menyebut nama laknat yang udah lama ga gue sebut

"El"

"O-oh gimana gimana"

Kalo gue denger dari nada nya seulgi dia kayak lagi kegirangan gitu

"Dia udah nelfon?"

Nahkan gue bener

"Kenapa lo kasihin nomer gue ke dia sih?"

"Si el minta ya gue kasih aja"

"Tal dia itu ganteng, tinggi pokoknya cakep banget lah cocok sama lo" "Lagian ya kayaknya dia naksir lo deh tal"lanjut egi

"Gi"

"Iya sayangku"

"Motivasi lo kasih nomer gue ke dia apaan?"

"Motivasi gue biar lo ga jomblo lagi, biar kita bisa double date"

"Egiii!!"

"Gue ngambek sama lo pokoknya"

"Lah tal ka--"

Gue memutus panggilan seulgi. Bodo amatlah gue udah terlanjur kesel sama egi. Hp gue bergetar dan sudah gue pastikan kalau itu adalah egi yang mau minta maaf, gue biarin sampai 2 menit panggilan baru gue matiin hp gue dan bersiap tidur

***

Krystal masuk ruangan dengan wajah datar dan tidak berniat untuk mengucapkan sepatah kata sapaan sedikit pun. Krystal duduk dikursinya menatap lurus kearah laptopnya dan langsung mulai mengerjakan tugasnya tanpa mau menoleh kanan-kirinya. Disebelah kanan krystal,egi menatap kearah krystal dengan raut bersalahnya dan disebelah kirinya el meliriknya sambil tersenyum penuh rencana

El memutuskan untuk berpindah kantor setelah krystal meminta putus darinya dan berniat untuk mencari tempat kerja krystal yang baru dan entah dewi fortuna sedang bersamanya atau hanya kebetulan,saat itu el melihat krystal memasuki gedung perkantoran yang dikiranya adalah tempat kerja krystal dan tak menunggu lama lagi el pun langsung melamar pekerjaan disana dan berakhirlah sekarang ia bisa satu ruangan bahkan meja kerjanya bersebelahan dengan krystal. Kesempatan membuat krystal kembali padanya menjadi berkobar lagi

"Tal"

"Tal"

"Maafin gue ya, gue gatau kalo itu bikin lo semarah ini sama gue. Niat gue yakan cuma mau bantuin elo aja"krystal masih diam tanpa memperdulikan rengekan egi

"Tal"egi menggeserkan kursinya menyebelahi krystal dan memeluk lengannya sambil menyenderkan kepalanya ke bahu krystal. Itu adalah cara paling ampuh untuk memohon kepada krystal dan benar saja tak lama dari itu krystal menoleh kearah egi dengan raut datar

"Gue traktir pizza deh"ucap egi lemah

"Oke, gue maafin"

"Padahal lagi tanggal tua nih,bener-bener lo tal"

"Salah sendiri bikin gue sebel"ucap krystal sambil mengerucutkan bibirnya. Sambil mengeluh egi pun kembali lagi ke meja kerjanya. Krystal tertawa kecil melihat kelakuan sahabatnya itu.

Sesekali krystal mengetik sambil melirik ke sebelah kirinya. El terlihat tenang dan fokus mengerjakan pekerjaannya tidak menunjukan tanda-tanda mencurigakan seperti tadi

Jam 12 seluruh karyawan akan turun ke lantai 2 untuk menuju kantin, kecuali krystal seulgi dan el yang saat ini masih ada diruangan. Chanyeol dan baekhyun sudah turun bahkan meski belum jam 12 pas

"Ehm tal kantin yuk"

"Ayok dah"

Krystal menarik lengan seulgi tapi seulgi menahan badannya ditempat semula dan memandang kearah el

"El mau ke kantin? Bareng kita aja"

"Haduh gi kenapa sih ngajakin dia juga"batin krystal

El menoleh menatap kearah mereka yang lebih tepatnya kearah krystal, krystal yang merasa ditatap segera memalingkan mukanya. El tersenyum melihat tingkah krystal lalu bangkit dari tempatnya

"Yaudah gue ikut"

Sesampainya dikantin mereka bertiga duduk dimeja paling pojok egi kemudian berdiri hendak memesan makanan

"Gue yang pesenin pada mau apa?"

"Emm gue bakso deh sama jus jeruk"

"Gue samain aja"

"Oke"setelah itu egi meninggalkan mereka berdua untuk memesan. Suasana hening menyelimuti keduanya walaupun keadaan kantin ramai dan penuh dengan suara-suara. El mengetuk-ngetukan jemarinya pada meja lalu memulai percakapan

"Maaf"

Krystal yang semula menghadap lurus sekarang menoleh kearah el

"Maaf klee aku kemarin ga bermaksud buat nyakitin kamu, kemarin aku cuma mau minta maaf sama kamu"

Krystal diam menantikan kedatangan seulgi supaya dia tidak dalam suasana seperti ini dengan el. Tapi sialnya egi terlihat masih sedang mengantri untuk membelinya. Krystal masih diam saat el mulai bicara lagi

"Aku beneran khilaf klee, aku minta maaf. Harus gimana lagi biar kamu maafin aku klee"

"Gue--"

"Hayolo pada ngomongin apa, tegang bener komuknya"

Untung lo dateng tepat waktu gi ucap krystal bersyukur dalam hati

"Ga ngomongin apa-apa kok"."Makanannya mana?"

"Itu hehe bentar ya nunggu agak lega dulu, kaki gue pegel buat ngantri"ucap egi cengengesan





Disisi lain ponsel kai berdering dan satu email masuk. Wajah kai terlihat mengeras begitu membaca isi dan melihat foto yang dikirim di emailnya itu. Tangannya terkepal erat dan giginya bergemeletuk menahan amarah

Ponselnya berdering kembali kali ini ada panggilan masuk. Kai melihat nama penelfonnya begitu tau ia hanya tersenyum sinis lalu mematikan ponselnya. Kai menyandarkan tubuhnya pada kursi dengan kedua tangannya memegang dahi

"Oh ternyata gitu dibelakang gue selama ini"

Kai bangkit lalu mengetikan sesuatu diponselnya dengan seringaian terpasang diwajah tampannya.

"Let's play the game with fair"

TBC

Dáisy Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang